Liputan6.com, Jakarta Bagi anda yang suka jalan-jalan ke pegunungan, pasti pernah melihat masyarakat di sana memiliki pipi kemerahan. Bukan memakai blush on, ternyata masyarakat di pegunungan memiliki warna pipi alami yang dipengaruhi oleh lingkungan daerah pegunungan. Lalu, kenapa hal itu bisa terjadi?
Baca Juga
Advertisement
Ternyata tekanan udara di pegunungan lebih rendah dibanding daerah lain yang memiliki dataran rendah. Hal ini terjadi karena pegunungan jauh dari pusat bumi, sehingga gravitasinya lebih rendah. Semakin jauh suatu tempat dari pusat bumi, maka semakin rendah pula tekanan udaranya. Tekanan udara yang rendah ini menyebabkan kadar oksigen dalam udara di pegunungan juga lebih sedikit.
Pipi Kemerahan Merupakan Bentuk Adaptasi Tubuh
Dalam jangka waktu yang lama, tubuh orang-orang yang tinggal di pegunungan akan beradaptasi dengan memproduksi lebih banyak eritrosit (sel darah merah) yang mengandung hemoglobin (protein dalam sel darah merah). Hemoglobin ini fungsinya untuk mengikat oksigen, kemudian mendistribusikannya ke seluruh tubuh.
Tubuh masyarakat di pegunungan membutuhkan jumlah hemoglobin yang lebih banyak agar dapat mengikat oksigen yang jumlahnya terbatas secara optimal. Pipi yang bersemu merah terjadi akibat adanya pelebaran pembuluh darah atau istilah medisnya vasodilatasi. Vasodilatasi ini yang memungkinkan semakin banyak darah dan oksigen yang mengalir ke seluruh tubuh.
Advertisement
Pipi Merah Akibat dari Pelebaran Pembuluh Darah
Ditambah dengan suhu pegunungan yang dingin, tubuh orang yang tinggal di pegunungan perlu memproduksi panas (kalor) yang lebih banyak pula. Proses pembentukan kalor ini membutuhkan oksigen, sehingga otomatis oksigen yang mereka butuhkan pun meningkat.
Â
Penulis:
Latif Munawar
Universitas Moestopo (Beragama) Jakarta
Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.
Â