Menurut Sains, Ini Cara Paling Cepat Turunkan Berat Badan

Ternyata, bukan olahraga seperti yang diyakini banyak orang selama ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2018, 10:30 WIB
Perut Gemuk dan Perut Buncit
Ilustrasi Foto Perut Gemuk (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Olahraga dan diet adalah mantra yang mengiang di telinga setiap orang yang ingin menurunkan berat badan. Namun, Anda pasti setuju betapa sulitnya melakukan kedua hal itu secara bersamaan.

Nah, dari kedua cara itu, manakah yang memberi dampak paling signifikan dalam mengurangi berat badan? Apakah olahraga empat kali seminggu di gym atau menjaga pola makan?

Profesor ilmu olahraga di University of Texas, dari Philip Stanforth memberi jawaban yang mengejutkan. "Penelitian cenderung menunjukkan bahwa menurunkan berat badan, diet memiliki peran yang lebih besar daripada olahraga," kata Stanforth, seperti dikutip dari laman Science Alert.

Begini penjelasannya. Olahraga membutuhkan waktu dan usaha yang konsisten. Dan, butuh waktu cukup lama untuk melihat hasilnya, kata Stanforth.

Olahraga, kata dia, hanya membakar sedikit kalori dari yang kita kira selama ini. Jika ingin membakar lebih banyak kalori, butuh waktu lebih lama lagi.

Alternatifnya, ada banyak makanan tinggi gula, lemak, dan kalori yang bisa kita hapus dari daftar makan pagi, siang, dan malam kita. Ya, diet makanan memberi efek signifikan pada lingkar perut kita--kadang dalam waktu yang singkat.

 

Hasil Diet Lebih Baik Dibandingkan Olahraga

Ilustrasi perut buncit
Ilustrasi perut buncit

Stanforth memberi contoh. Anda harus berjalan 56 kilometer (km) untuk membakar 3.500 kalori. "Itu jalan yang sangat banyak," kata dia.

Namun, jika Anda mengontrol apa yang Anda makan, misalnya sebungkus Snickers yang 500 kalori, itu lebih cepat memberi hasil. "Akan jauh lebih mudah menghapus sebungkus Snickers daripada harus berjalan 8 km setiap hari," jelasnya.

Sebuah kajian atas 20 penelitian--yang melibatkan lebih dari 3.000 orang dan dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition tahun 2014--menunjukkan bahwa ada kaitan diet protein tinggi dan mengonsumsi makanan rendah kalori dengan usaha orang menurunkan berat badan. Hasil diet lebih baik jika dibandingkan berolahraga.

Dalam kajian 2011 yang meneliti hubungan antara tumpukkan lemak dan aktivitas pada anak-anak juga menunjukkan kecenderungan yang sama, yakni bergerak aktif kemungkinan bukanlah penentu utama dalam hal berat badan tidak sehat pada anak-anak.

Namun, olahraga tetap memang peran--nantinya. Penelitian lain menunjukkan, berat badan turun ketika seseorang makan dengan benar serta olahraga dengan teratur.

Selain itu, olahraga juga memberi manfaat lain, mulai dari membantu meningkatkan mood positif, melindungi kita dari efek negatif penuaan, serta membantu kita mengelola gejala stres, depresi, dan kecemasan.

Jadi, jika Anda ingin menurunkan berat badan di tahun yang baru ini, cobalah mengatur diet. Dan jika ingin terus, bergeraklah!

Sumber: Feed Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya