Paus Fransiskus Kiritis karena Sakit Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya

Paus Fransiskus dalam kondisi kritis akibat pneumonia ganda dan komplikasi anemia serta insufisiensi ginjal awal.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 24 Feb 2025, 09:02 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 09:02 WIB
Paus Fransiskus menghadiri pertemuan antaragama dengan kaum muda di Catholic Junior College di Singapura, Jumat (13/9/2024).
Paus Fransiskus menghadiri pertemuan antaragama dengan kaum muda di Catholic Junior College di Singapura, Jumat (13/9/2024). Paus Fransiskus mengakhiri kunjungannya ke Singapura dengan memuji tradisi kerukunan antaragama di sana. (Dok. AP Photo/Gregorio Borgia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa hari terakhir, kondisi kesehatan Paus Fransiskus telah menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan umat Katolik dan pengamat internasional, terutama setelah diketahui bahwa beliau mengalami krisis pernapasan yang semakin mengkhawatirkan.

Sejak pertama kali mengalami kesulitan bernapas, Paus Fransiskus telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli di Roma, di mana tim medis terus berupaya menstabilkan kondisi beliau yang semakin menurun.

Kondisi kritis yang dihadapi, termasuk pneumonia ganda dan anemia, telah menimbulkan spekulasi luas mengenai dampaknya terhadap kepemimpinan Vatikan, sehingga setiap perkembangan kondisi kesehatan beliau diperhatikan secara seksama oleh berbagai pihak.

1. Awal Mula Krisis Kesehatan Paus Fransiskus

Pada tanggal 14 Februari, kondisi kesehatan Paus Fransiskus mulai menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran ketika beliau mengalami kesulitan bernapas yang mengharuskan penanganan medis segera di Rumah Sakit Gemelli di Roma.

Riwayat penyakit paru-paru yang sudah dideritanya sejak muda menjadi latar belakang utama yang membuat beliau semakin rentan terhadap infeksi serius, sehingga gejala pernapasan yang dialaminya dianggap sebagai eskalasi dari kondisi kronis yang telah berlangsung lama.

Kejadian awal ini memicu perhatian intens dari tim medis Vatikan, yang segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi beliau, mengingat setiap perubahan kecil pada kesehatan Paus dapat berdampak signifikan pada aktivitas kepausan dan stabilitas institusi gereja.

2. Diagnosis dan Kondisi Pernapasan yang Meningkat

Pemeriksaan awal mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus menderita pneumonia ganda, yakni infeksi serius pada kedua paru-parunya yang menyebabkan peradangan dan kesulitan bernafas secara signifikan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari rri.co.id, seorang perwakilan Vatikan menyatakan, "Kondisi Paus Fransiskus terus kritis setelah menderita krisis pernapasan seperti asma yang berkepanjangan. Paus lebih tidak sehat daripada kemarin dan telah menerima transfusi darah," yang menggambarkan betapa cepatnya kondisi beliau menurun.

Lebih lanjut, tim medis menyoroti bahwa komplikasi pernapasan yang dialami tidak hanya disebabkan oleh pneumonia, melainkan juga diperparah oleh riwayat medis beliau yang mencakup penyakit paru-paru kronis dan adanya gejala anemia yang semakin memberatkan kondisi pernapasan.

3. Pengobatan Intensif dan Prosedur Transfusi Darah

Dalam upaya mengatasi penurunan kondisi, Paus Fransiskus segera mendapatkan perawatan intensif di RS Gemelli dengan penerapan berbagai terapi yang disesuaikan untuk menangani pneumonia ganda dan komplikasi terkait.

Dokter dan perawat menerapkan langkah-langkah kritis, termasuk pemberian terapi oksigen aliran tinggi dan transfusi darah. Transfusi darah ini dianggap perlu karena jumlah trombosit rendah yang terkait dengan anemia.

Prosedur transfusi darah dilakukan untuk mengatasi jumlah trombosit yang rendah dan kondisi anemia yang ditemukan melalui serangkaian tes darah, di mana upaya ini diharapkan mampu memberikan sedikit penstabilan bagi sistem peredaran darah dan fungsi organ vital beliau.

4. Pemantauan Kondisi dan Risiko Sepsis serta Komplikasi

Meskipun upaya pengobatan telah dilakukan secara intensif, tim medis tetap waspada terhadap kemungkinan komplikasi serius, terutama risiko sepsis apabila infeksi yang mendasari menyebar ke aliran darah.

Dr. Sergio Alfieri, salah satu dokter yang menangani Paus, menegaskan, "Jika infeksi ini menyebar ke aliran darah, situasinya bisa semakin rumit," sehingga pengawasan terhadap tanda-tanda vital dan respons tubuh terhadap terapi dilakukan secara terus-menerus dan teliti.

Selain itu, hasil tes darah juga menunjukkan adanya insufisiensi ginjal awal yang ringan, yang menjadi bagian dari gambaran klinis kompleks, di mana setiap perubahan kecil harus segera ditindaklanjuti untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut yang dapat mengancam keselamatan Paus.

5. Spekulasi dan Dampak Terhadap Kepemimpinan Vatikan

Seiring dengan penurunan kondisi kesehatan, muncul spekulasi di kalangan pengamat dan umat Katolik mengenai apakah situasi kritis ini akan mempengaruhi masa depan kepemimpinan Paus, terutama dalam konteks sejarah pengunduran diri Paus Benediktus XVI.

Meskipun demikian, Paus Fransiskus secara konsisten menegaskan bahwa panggilan kepemimpinan gereja adalah tugas seumur hidup, yang menunjukkan komitmen mendalam meskipun kondisi kesehatannya sedang berada di titik kritis.

Pertanyaan dan Jawaban seputar topik

Q1: Apa penyebab utama kondisi kritis Paus Fransiskus?

A1: Penyebab utamanya adalah pneumonia ganda yang menyerang kedua paru-paru, disertai dengan komplikasi anemia dan insufisiensi ginjal awal yang meningkatkan risiko komplikasi serius.

Q2: Sejak kapan Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit?

A2: Paus Fransiskus telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari, setelah mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari.

Q3: Apa langkah pengobatan yang telah dilakukan untuk menstabilkan kondisinya?

A3: Upaya pengobatan meliputi pemberian terapi oksigen aliran tinggi, transfusi darah untuk mengatasi trombosit rendah dan anemia, serta pemantauan ketat oleh tim medis.

Q4: Apakah kondisi ini berdampak pada kepemimpinan Vatikan?

A4: Meskipun kondisi kesehatan Paus kritis, beliau tetap menegaskan bahwa kepemimpinan gereja adalah panggilan seumur hidup, meskipun situasi ini memicu spekulasi tentang masa depan institusi Vatikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya