Percaya atau Tidak, Hal Ini Akan Terjadi pada Tubuh Saat Putus Cinta

Tidak hanya mengalami sakit secara batin (hati), putus cinta ternyata juga bisa membuat seseorang sakit secara fisik.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mar 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 07:00 WIB
Stres - sakit kepala - lelah (iStock)
Ilustrasi stres - sakit kepala - lelah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pacaran memang menjadi salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk mengenal pasanganmu. Namun, tidak selamanya hubunganmu dapat bertahan. Sebagian besar anak milenial pasti menghadapi yang namanya putus cinta.

Faktanya, putus cinta memang menyakitkan. Beberapa hal seperti malas makan, emosi, dan menangis pasti terjadi di hidupmu. Terdapat hal lain yang akan terjadi setelah kamu mengalami putus cinta. Berikut tiga hal yang mungkin terjadi melansir dari The List.

Tidak hanya mengalami sakit secara batin (hati), ternyata putus cinta juga bisa membuat seseorang sakit secara fisik. Seorang psikolog profesional bernama Marni Amsellem menjelaskan bahwa rasa sakit dan stres emosional dapat meningkatkan kepekaan tubuh terhadap rasa sakit fisik.

“Di satu sisi, kamu akan lebih peka dan bawa perasaan terhadap hal-hal negatif. Namun, di sisi lain ketika stres, otot-ototmu akan tegang dan pembuluh darah menyempit,” jelasnya.


Naik atau Turun Berat Badan

Hal berikutnya yang biasa dialami oleh anak milenial setelah putus cinta ialah naik atau turunnya berat badan. Dr Pinckney menjelaskan bahwa naiknya berat badan setelah putus cinta merupakan hal yang wajar. Hal tersebut disebabkan oleh hormon bernama kortisol. Kortisolah yang membuat nafsu makanmu meningkat.

Sementara, turunnya berat badan disebabkan oleh banjir adrenalin yang akan menekan nafsu makan dan menyebabkan penurunan berat badan melalui stimulasi metabolik dan penindasan nafsu makan.


Merasa Lega

Tidak selamanya putus cinta membawa hal yang buruk. Beberapa orang justru merasa lega setelah menyudahi hubungannya. Duclos menjelaskan bahwa rasa lega sangatlah wajar.

“Hubungan adalah hal yang rumit. Terkadang, menyudahi hubungan yang bermasalah bisa membuat seseorang merasa lega namun juga merasa tidak enak dengan mantan kekasihnya karena memutuskan sepihak,” kata Duclos.

 

Penulis:

Nadia Donna

Reporter Sahabat Liputan6

Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya