Kreatif, Seniman Ubah Sampah Sandal Jepit di Bali Jadi Karya Seni

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 03 Jun 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2018, 08:00 WIB
Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

Liputan6.com, Jakarta - Kecantikan Pulau Bali menyedot minat para wisatawan seluruh dunia. Jangan kaget jika data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah wisatawan di Bali mencapai 8,5 juta jiwa per bulan. Salah satu tujuan wisata di Bali yang paling sering dikunjungi ialah pantainya yang eksotis, seperti Kuta dan Seminyak.

Sayangnya, beberapa pantai di Bali kini penuh dengan sampah. Sempat beredar video penyelam Inggris, Rich, yang berenang bersama sampah. Sampah tersebut beragam seperti botol, plastik, hingga sandal jepit.

Melihat fenomena miris ini, seorang seniman dari Jerman memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali khususnya sampah sandal jepit.

Adalah Liina Klauss, seniman yang membuat lukisan dan instalasi dari sandal jepit. Instalasi tersebut ia pajang di pantai Seminyak Bali.

Lina membuat karya seninya dari 5000 sandal jepit yang berserakan di 3 pantai di Bali. Ia dibantu 100 warga lokal mengumpulkan sandal jepit tersebut, untuk selanjutnya dipilah berdasarkan warnanya. Upaya pengumpulan sandal jepit tersebut ia mulai pada bulan Februari-Mei 2017.

Sandal yang sudah terkumpul lalu disusun menjadi instalasi dan karya seni lain. Instalasinya diberi nama "Lost Soles". Karya Liina ini membuat kagum banyak orang karena dapat memanfaatkan sampah sandal di pantai, menjadi karya yang indah.

Yuk kita simak karya Liina Klauss dilansir dari akun Instagram @liinaklauss. Siapa sangka, karya indah itu berasal dari sampah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proses Penciptaan Karya Seni

1. Beberapa pantai di Bali penuh dengan sampah, salah satunya sampah sandal.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

2. Seniman Liina Klauss mengajak warga lokal dan wisatawan untuk mengumpulkan sampah sandal.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

3. Sandal tersebut dikelompokkan berdasarkan warna.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

4. Beberapa sandal dipotong dadu.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

5. Potongan dadu dari sandal disusun menjadi lukisan yang indah.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

6. Sandal lainnya disusun menjadi instalasi raksasa.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

7. Jadilah gunungan sandal warna-warni yang memukau.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

8. Beberapa jendela bekas menjadi latar belakang yang indah.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

9. Liina Klauss juga menghiasi pantai dengan sandal.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

10. Jadilah instalasi ombak pelangi yang indah.

Liina Klaus memiliki ide brilian dalam menanggulangi sampah di pantai Bali, utamanya sampah sandal jepit.
(Sumber Instagram/@liinaklauss)

Reporter:

Kurnia Putri Utomo

Sumber: Brilio.net

Saksikan Video Piihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya