Liputan6.com, Jakarta - Merebaknya Virus Corona atau Covid-19 ke berbagai negara tentu membuat publik khawatir. Untuk itu, banyak publik yang membutuhkan informasi mengenai penyebaran virus tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Namun, bukan hanya melalui portal media dan media sosial, beberapa individu bahkan menjadikan Tinder untuk mencari informasi mengenai wabah Corona di Wuhan.Â
Melansir World of Buzz, Kamis (12/3/2020), meski aplikasi Tinder dilarang di China, namun anggota gold dan premium Tinder bisa menggunakan fitur passport yang memungkinkan kamu untuk menempatkan dirimu di negara yang diinginkan, bahkan ketika kamu berada di negara yang berbeda.
Dengan menggunakan fitur ini, para pengguna bisa mengubah lokasi mereka ke Wuhan hanya agar mereka bisa mengetahui tentang penanganan Virus Corona di sana.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penuturan Pengguna Tinder
Seorang pengguna Tinder mengatakan kepada Buzzfeed, bahwa tidak ada tentara di setiap blok rumah di China, untuk menjaga orang tetap di rumah. Melainkan tetangga yang akan meneriaki warga yang keluar rumah.
Menurut penuturan teman Tinder-nya, warga Wuhan juga membutuhkan banyak informasi tentang Virus Corona.
Sementara itu, pengguna lain bernama James mengatakan bahwa karena ada banyak berita palsu tentang Covid-19, ia berpikir bahwa mendapatkan dari sumbernya akan lebih baik.
Â
Advertisement
Cerita Pengguna Lainnya
Selain itu, dia juga ingin tahu seperti apa pengalaman orang-orang yang tinggal di sana. James kemudian membagikan tanggapan yang diterimanya di sebuah unggahan.
"Hi James. I'm afraid things aren't going better at the moment, all kins of transportation have been cancelled, private mobile are not allowed in the street. People are scared, we just wanit our lives back. (Hai James. Saya khawatir hal-hal tidak berjalan lebih baik saat ini, semua jenis transportasi telah dibatalkan, ponsel pribadi tidak diperbolehkan di jalan. Orang-orang takut, kita hanya ingin hidup kita kembali)" kata Teman James melalui Tinder.
Seorang pengguna Tinder lain di Filipina, juga cukup penasaran dengan kehidupan di Wuhan. Dia pun mengatur lokasinya ke negara tersebut dan melakukan percakapan dengan seorang pekerja di jalur kereta api di Wuhan.