Liputan6.com, Jakarta Media China baru-baru ini melaporkan kasus dua dokter yang terinfeksi virus corona dan mengalami perubahan pigmentasi kulit yang cukup drastis. Mereka adalah Dr. Yi Fan dan Dr. Hu Weifeng, yang terinfeksi Covid-19 sejak Januari lalu usai menangani pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan.
Baca Juga
Advertisement
Dr. Yi dan Dr. Hu telah menghabiskan waktu lebih dari sebulan terbaring di ranjang dengan alat bantu pernapasan. Keduanya terkejut saat sadar dan melihat bahwa kondisi kulitnya berubah drastis.
Bagaimana tidak, kulit mereka yang awalnya cerah berubah menjadi cokelat gelap. Dalam laporan TV Satelit Beijing, penonton pun ikut terkejut melihat foto sebelum dan sesudah kedua dokter dirawat lantaran Corona Covid-19.
Â
Beberapa rekan dokter yang merawat Dr. Yi dan Dr. Hu mengatakan bahwa perubahan pigmentasi kulit disebabkan oleh obat yang digunakan pada masa-masa awal perawatan mereka.
Efek dari obat
Rupanya salah satu efek samping dari obat yang digunakan adalah perubahan warna kulit. Dr. Yi, adalah seorang ahli jantung dan berhasil selamat dari Covid 19 setelah dia memakai alat pendukung kinerja paru-paru dan jantung yang disebut ECMO selama 39 hari. Alat ini menggantikan fungsi jantung dan paru-paru dalam memompa oksigen di dalam darah.
Kepada seorang wartawan Dr. Yi mengaku sudah merasa jauh lebih baik namun belum mampu berdiri dan jalan tanpa bantuan. Dia juga mengaku mengalami trauma akibat penyakit tersebut dan kerap mimpi buruk di malam hari.
Advertisement
Bersifat sementara
Sementara itu kondisi Dr. Hu jauh lebih serius. Pada video yang beredar Dr. Hu belum mampu berbicara. Namun dia mencoba menekan lengan dokter yang merawatnya sebagai ungkapan rasa terima kasih.
Dr. Hu yang merupakan seorang ahli urologi, telah berbaring di tempat tidur selama 99 hari dan dokter mengatakan mereka khawatir tentang kondisi mentalnya.
Dr. Li Shusheng, yang telah memantau pemulihan Dr. Hu, mengatakan kepada Beijing Satellite TV bahwa perubahan warna kulit kedua dokter itu sangat mungkin bersifat sementara dan akan kembali normal segera setelah fungsi hati mereka membaik. Keduanya juga diberikan dukungan kesehatan mental untuk membantu mereka mengatasi pengalaman traumatis yang mereka alami.