Ada Penemuan Tulang Manusia di Mars, Benarkah?

Wahana milik NASA, Rover Curiosity, memfoto sesuatu yang disebut mirip tulang manusia di Planet Mars. Bagaimana faktanya?

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 04:00 WIB
Rover Curiosity milik NASA saat ini sedang menjalani ekspedisi di permukaan planet Mars (Foto: NASA).
Rover Curiosity milik NASA saat ini sedang menjalani ekspedisi di permukaan planet Mars (Foto: NASA).

Liputan6.com, Jakarta - Penjelajahan wahana antariksa tanpa awak di Mars atau kerap dijuluki Planet Merah memang kerap mengundang keingintahuan manusia di Bumi. Terutama untuk menjawab pertanyaan: "Adakah kehidupan di Mars?"

Sebuah foto di Mars hasil tangkapan wahana antariksa milik NASA pada 2014 menjadi perhatian. Objek dalam foto itu terlihat mirip tulang paha manusia. 

Ternyata, objek yang terlihat hanyalah bebatuan tua. Bahkan, enam tahun silam NASA telah membantah foto yang mirip seperti tulang manusia di planet tersebut.

Curiosity Rover's MastCam mengambil gambar tersebut pada 14 Agustus 2014. Foto ini dengan cepat memicu penyebaran teori konspirasi bahwa bukti Mars pernah memendam kehidupan. Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat segera meluruskan teori tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut:


Seperti Tulang Paha Manusia

Rover Curiosity milik NASA saat menjalani ekspedisi di permukaan planet Mars. (Foto: NASA).
Rover Curiosity milik NASA saat menjalani ekspedisi di permukaan planet Mars. (Foto: NASA).

Juru bicara NASA pun menulis unggahan dalam blog singkatnya. "Terlihat dalam Mars rover Curiosity yang menggunakan MastCam-nya, batu Mars ini mungkin terlihat seperti tulang paha femur. Anggota tim sains misi berpikir bentuknya kemungkinan dipahat oleh erosi, baik angin atau air."

"Jika kehidupan pernah ada di Mars, para ilmuwan berharap bahwa itu akan menjadi bentuk kehidupan kecil sederhana yang disebut mikroba. Mars kemungkinan tidak pernah memiliki cukup oksigen di atmosfernya dan di tempat lain untuk mendukung organisme yang lebih kompleks. Dengan demikian, fosil besar tidak mungkin terjadi," imbuhnya.

Namun, penglihatan pada suatu pola dalam konfigurasi acak bukanlah fenomena baru. Fenomena ini disebut pareidolia yang diduga terjadi ketika beberapa bagian otak memproses informasi visual dan melompat ke kesimpulan sebelum bagian otak Anda yang lain menyusul.

Kebanyakan orang mengenali pareidolia, tetapi untuk beberapa alasan mungkin karena kita tidak bisa pergi ke Mars, hal tersebut menjadi wilayah subur bagi para ahli teori konspirasi, demikian seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (16/6/2020).


Patung Wajah Besar di Mars

Penampakan awan di Planet Mars (NASA)
Penampakan awan di Planet Mars (NASA)

Selain gambar yang tampak seperti tulang manusia, banyak foto batu yang telah memicu tanda-tanda kehidupan kuno atau bahkan peradaban di Mars dan mungkin yang paling terkenal adalah gambar sebuah daerah bernama Cydonia, yang diambil pada tahun 1976 dan dianggap memperlihatkan patung wajah besar.

Namun, selanjutnya gambar beresolusi tinggi menunjukkan foto tersebut hanyalah formasi batu.

Selain itu, terdapat juga gambar Mars Bigfoot, cannonball Mars, sendok Mars, wanita pejuang Mars dan Mars "Dewa Asyur". Seorang ilmuwan juga pernah mengklaim telah mengidentifikasi fosil serangga di Mars tahun lalu. Sedangkan lainnya mengaku telah menemukan jamur. Namun, tidak ada bukti bahwa gambar-gambar tersebut menunjukkan sesuatu selain batuan yang sudah lapuk.

Sejak 1960-an, telah dilakukan pengiriman misi ke Mars, termasuk empat penemu yang sukses dan lima pendarat yang berhasil. Dari dulu hingga sekarang, para ilmuwan ingin sekali untuk menemukan tanda-tanda kehidupan di Mars.


Fokus Mikroba

Planet Mars (NASA).
Planet Mars (NASA).

Saat ini, upaya yang sangat difokuskan adalah mikroba. Seperti yang sudah dicatat NASA sebelumnya, lingkungan Mars mungkin tidak kondusif bagi kehidupan yang lebih kompleks.

Jika dalam beberapa miliar tahun terakhir kehidupan yang lebih kompleks telah berkembang di Mars, maka penemu dan pengorbit akan menemukan bukti untuk itu. Namun, tidak ada bukti yang ditemukan.

Dikatakan bahwa siapa pun yang membuat deteksi pertama di Mars akan menjadi sejarah. Namun, batu berbentuk tulang paha atau femur yang samar-samar dalam foto tersebut bukanlah bukti nyata. (Natasha Khairunisa Amani/Raden Trimutia Hatta)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya