Liputan6.com, Jakarta Ada begitu banyak hal-hal unik menarik yang tentu belum kalian ketahui tentang Bumi. Ya, di Bumi ada sangat banyak tempat-tempat dengan lokasi terpencil, sulit dijangkau dan memiliki iklim yang ekstrem seperti Benua Antarktika.
Baca Juga
Advertisement
Seluruh orang di bumi juga tentu setuju bahwa Benua Antarktika merupakan salah satu tempat paling misterius di bumi.
Tak heran, Benua Antarktika kerap kali menarik perhatian para ilmuwan untuk mencari fakta-fakta uniknya Untuk menambahk informasi dan wawasan kalian tentang Benua Antartktika berikut ini 7 fakta unik mengenai Benua Antartika, dikutip dari situs Bored Panda:
1. Ada Tempat di Antartika yang Belum Pernah Hujan atau Salju Selama 2 Juta Tahun
Di Antartika, sekitar 1% benua (4.000 km atau 2.500 mil) secara permanen terbebas dari es. Area itu disebut lembah kering atau oasis Antarktika.
Area itu dianggap sebagai gurun terkejam di dunia dan diperkirakan tak pernah mengalami hujan atau salju selama hampir 2 juta tahun.
Menurut sebuah studi yang dipimpin oleh para ilmuwan Australia, akibat perubahan iklim, area bebas es di Antarktika dapat meluas hingga 25% pada akhir abad ke-21. Ini bisa secara drastis mengubah keanekaragaman hayati benua.Blood Falls
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Ada Air Terjun di Antarktika yang Disebut Air Terjun Darah
Blood Falls atau Air Terjun Darah ini tidak benar-benar mengalirkan darah. 5 juta tahun yang lalu, saat permukaan laut naik, Antarktika Timur mengalami banjir dan danau air asin terbentuk di sana. Setelah jutaan tahun, gletser terbentuk di atas danau. Danau subglasial di bawah Air Terjun Darah tiga kali lebih asin dari air laut.
Air di bawah gletser mengandung banyak zat besi. Lalu ketika air yang kaya zat besi tersebut bersentuhan dengan udara, zat besi tersebut teroksidasi dan berubah warna menjadi merah darah, ketika mengalir di atas es akan terlihat seperti noda darah.
Advertisement
3. Antarktika Adalah Satu-Satunya Tempat di Dunia yang Tidak Ditempati Semut
Hampir setiap bagian tanah di Bumi menampung setidaknya satu spesies semut asli atau invasif.
Namun di Antarktika, Kutub Utara dan beberapa pulau terpencil lainnya adalah tempat di Bumi yang tidak dijajah semut.
4. Suhu Permukaan Terendah di Bumi yang Pernah Tercatat Adalah -144 ° F (-98 ° C)
Pada tahun 2013 diperkirakan bahwa suhu permukaan terdingin di Bumi, yang tercatat di Antartika, adalah -135 ° F (-93 ° C). Namun tahun ini penelitian telah direvisi dan para ilmuwan mengumumkan bahwa di situs terdingin di Bumi, suhu bisa turun lebih rendah lagi, hingga -144 ° F (-98 ° C).
Mereka mengamati satu malam dii kutub saat musim dingin. Rekor suhu mencapai -144 ° F (-98 ° C) di permukaan Bumi, menurut para ilmuwan.
Kondisi suhu rendah tersebut dapat terjadi karena udara kering dan langit cerah yang berlangsung selama beberapa hari. Jika mereka bertahan lebih lama, suhu bisa turun lebih rendah lagi, tetapi para peneliti tidak meneruskan pengamatan.
Advertisement
5. Suhu Tertinggi yang Pernah Tercatat di Antarktika Adalah 63,5 ° F (17,5 ° C)
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di benua Antarktika, adalah 63,5 ° F (17,5 ° C). Penemuan itu dilakukan pada 2015 di Argentine Research Base Esperanza, dekat ujung utara Semenanjung Antarktika.
Suhu yang lebih tinggi, 67,6 ° F (19,8 ° C) tercatat di pulau Signy, yang terletak di Kepulauan Orkney Selatan Antarktika, pada tahun 1982.
6. Antarktika Adalah Satu-Satunya Benua Tanpa Reptil dan Ular
Namun ada banyak sekali bentuk satwa liar lainnya, seperti paus, anjing laut, penguin dan burung lainnya. Penguin merupakan burung paling mendominasi di Antarktika.
Mereka hidup berkoloni dan bertahan hidup dalam kondisi yang paling keras. Dari tujuh belas spesies penguin berbeda yang ada, dua di antaranya yang merupakan penghuni tetap Antarktika yaitu Penguin Kaisar dan Penguin Adélie.
Jenis lainnya adalahh jenis makaroni, gentoo dan chinstrap. Mereka berkembang biak di ujung utara Semenanjung Antarktika, di mana kondisinya tidak terlalu keras.
Advertisement
7. Antarktika Adalah Benua Terdingin dan Terkering
Terlepas dari semua esnya, Antarktika secara teknis adalah gurun, karena tingkat curah hujan yang rendah. Daerah bagian dalam menerima curah hujan rata-rata 2 inci (50 milimeter) dalam bentuk salju setiap tahun.
Sebagai perbandingan, Gurun Sahara menerima hujan dua kali lebih banyak setiap tahun. Pesisir Antarktika juga menerima banyak air tetapi tidak seperti di gurun lainnya, ia tidak meresap ke dalam tanah.
Reporter: Ruben Irwandi