Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan atau Kemkes menetapkan batas tertinggi harga tes swab Covid-19 di seluruh fasilitas kesehatan se-Indonesia sebesar Rp 900 ribu. Penetapan ini setelah melalui pembahasan bersama Kementerian Kesehatan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, juga berdasarkan survei dan analisis.
Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kemkes Abdul Kadir, batas tinggi harga tes swab ini disepakati dengan melihat berbagai unsur.
"Penetapan dan pemeriksaan ini melalui pembahasan Kemkes, BPKP, berdasarkan survei dan analisis, dan pada berbagai pelayanan kesehatan," ucap Abdul saat konferensi pers secara virtual, Jumat 2 Oktober 2020.
Advertisement
Sebagai acuan, imbuh Abdul Kadir, dalam perhitungan harga tes swab Covid-19 ada perhitungan komponen biaya, seperti:
1. Jasa Pelayanan (SDM), Termasuk Jasa Dokter. (Dokter Mikorobiologi, Patologi, Tenaga Ekstraksi, Jasa Pengambilan Sampel, dan Sebagainya)
2. Bahan Habis Pakai, Termasuk APD Level 3
3. Harga Reagen
4. Biaya Pemakaian Listrik, Air, Telepon, Penggunaan Alat di Fasilitas Kesehatan
5. Biaya Administrasi, Pengiriman Hasil
Â
Video Pilihan
Rekomendasi WHO
Abdul menerangkan, tes swab yang dilakukan di Indonesia merupakan salah satu metode yang dianjurkan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Semua Fasilitas Kesehatan di Indonesia, sebenarnya memiliki kemampuan untuk tes swab. Namun muncul disparitas harga.
"Terkait dengan tarif yang ada penetapan batas tertinggi, kami memperhatikan biaya pokok dan komponen lainnya. mempertimbangakan kepentingan masyarakat dan faskes," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Abdul, batas tertinggi swab yang bisa dipertanggngjawabkan sebesar Rp900 ribu. "Terhadap harga ini, kami akan melakukan evaluasi secara periodik perubahan harga dalam komponen pembiayaan. Untuk itulah, kami minta dinkes kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan faskes, pemberlakukan harga tertinggi."
Abdul menambahkan, penetapan batas tinggi harga swab ini tidak akan berpengaruh pada kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan. "Tidak berkaitan cepat atau lambat pemeriksaan. Selama ini ada keterlambatan karena loading jumlah sampel, banyak. Sedangkan mesin satu kali putaran terbatas jadi antre. Jadi kita harapkan batas tertinggi ini tidak mempengaruhi waktu pemeriksaan secepat mungkin. Minimal butuh waktu 2 jam untuk 1x reading mesinnya."
Advertisement
Protokol Kesehatan
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Advertisement