Main Gim PUBG Tanpa Istirahat, Bocah Ini Tewas karena Serangan Jantung

Sebuah insiden tragis karena kecanduan gim online baru-baru ini terjadi di Mesir.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 07 Okt 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi main mobile game
Ilustrasi main mobile game

Liputan6.com, Mesir - Bermain gim menjadi salah satu cara untuk menghilangkan stres. Namun, terkadang bermain gim sering kali membuat seseorang kecanduan hingga menimbulkan kerugian bagi diri sendiri.

Sebuah insiden tragis karena kecanduan gim online baru-baru ini terjadi di Mesir. Melansir dari India Times, Rabu (7/10/2020), seorang bocah lelaki berumur 12 tahun dikabarkan meninggal akibat serangan jantung saat bermain video gim popular PUBG selama berjam-jam.

Kisahnya bermula ketika orangtua bocah itu memasuki kamarnya untuk melihat aktivitas yang tengah dilakukan anaknya itu. Namun, ketika dipanggil, bocah itu tidak merespons, sementara gim PUBG masih online di ponselnya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Main Video Gim Berjam-jam Tanpa Istirahat

Menurut Egypt Independent, khawatir dengan kondisi anaknya, bocah itu pun dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun nahas, dia dinyatakan meninggal sesaat kedatangannya ke rumah sakit.

Menurut media lokal, bocah itu bermain video gim selama berjam-jam tanpa istirahat. Dia meninggal karena serangan jantung yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah dan dia juga memiliki masalah kelebihan berat badan. 

Kasus Serupa

Kasus serupa juga terjadi di Tiongkok. Dua bocah yang berumur 9 dan 11 tahun dilaporkan kecanduan video gim popular Mini Wold and Game of Peace selama lockdown.

Tak disangka, mereka nekat melompat dari gedung tempat tinggalnya setinggi 50 kaki untuk melihat apakah mereka akan hidup kembali seperti karakter video gim favorit mereka.

Mereka pun terluka parah, dan mengalami patah tulang hingga membutuhkan beberapa prosedur bedah. 

“Mari kita lihat apakah kita akan hidup kembali seperti dalam permainan. Kemudian dia dan saya mencoba melompat dari gedung,” ungkap bocah berumur 11 tahun kepada wartawan.

Orangtua bocah itu sebelumnya membelikan sebuah smartphone, dan mereka menghabiskan hingga delapan jam sehari untuk memainkan dua gim mobile

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya