Alami Ini Setelah Divaksinasi, Anda Mungkin Sudah Mengidap Covid Sebelumnya

Ada satu efek samping yang dapat menjadi indikasi Anda telah mengidap Covid-19 sebelum divaksinasi

oleh Sulung Lahitani diperbarui 28 Apr 2021, 14:01 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 14:01 WIB
Ilustrasi obat COVID-19
Photo by freestocks on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Menurut CDC, siapa pun yang mendapat vaksin COVID-19 dapat mengalami banyak efek samping. Dari lengan bengkak hingga demam, reaksi ini hanyalah bagaimana tubuh beberapa orang merespons membangun kekebalan terhadap COVID-19.

Tetapi ternyata, reaksi vaksin spesifik Anda mungkin juga menunjukkan hal yang berbeda. Menurut penelitian baru, satu efek samping vaksin secara khusus mungkin menunjukkan bahwa Anda pernah menderita COVID tanpa Anda ketahui.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Orang yang sudah menderita COVID lebih mungkin mengalami pembengkakan kelenjar getah bening setelah vaksinasi

Teori Konspirasi Seputar Pandemi Covid-19
Ilustrasi Konspirasi Penemuan Vaksin Covid-19 Credit: pexels.com/Polina

Sebuah studi baru menemukan bahwa efek samping vaksin tertentu lebih umum terjadi pada orang yang sudah pernah menderita COVID. Penelitian, yang tersedia pada 22 April sebagai pracetak di medRxiv, menganalisis 947 orang yang dipantau setelah vaksinasi untuk mengetahui efek samping — 265 di antaranya sebelumnya pernah terinfeksi COVID.

Para peneliti menemukan bahwa satu efek samping yang tidak biasa — pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenopati — jauh lebih umum pada mereka yang sebelumnya menderita COVID. Menurut penelitian, kurang dari 1 persen orang yang tidak memiliki riwayat COVID melaporkan mengalami limfadenopati setelah vaksinasi, sementara 4 persen dari mereka yang telah terinfeksi virus mengalami efek samping ini.

 

Efek samping lain juga lebih umum pada orang dengan infeksi COVID sebelumnya

FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Ada empat efek samping lagi yang juga lebih umum pada mereka yang sebelumnya pernah terinfeksi virus corona: demam, kelelahan, mialgia (nyeri otot), dan artralgia (nyeri sendi). Menurut penelitian, demam dialami oleh 8 persen dari mereka yang mengidap COVID, tetapi hanya 2 persen dari mereka yang belum terinfeksi melaporkannya.

Kelelahan dilaporkan oleh 29 persen dari mereka yang menderita COVID, dan 20 persen yang tidak. Mialgia dilaporkan oleh 30 persen orang yang mengidap COVID dan hanya 15 persen yang tidak, sedangkan artralgia merupakan efek samping bagi 17 persen orang dengan riwayat COVID dan hanya 7 persen yang tidak pernah terinfeksi.

 

Orang dengan infeksi COVID sebelumnya lebih cenderung mengalami efek samping vaksin secara umum

Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)

Menurut penelitian, orang yang pernah mengalami infeksi virus corona sebelumnya lebih cenderung melaporkan efek samping secara umum setelah mendapatkan vaksin COVID. Orang yang menderita COVID juga lebih mungkin melaporkan setidaknya satu efek samping vaksin sedang hingga parah.

Namun, reaksi vaksin yang terjadi di sekitar tempat suntikan vaksin — seperti lengan kemerahan dan bengkak — dan gejala gastrointestinal tidak lebih umum pada mereka dengan infeksi COVID sebelumnya dibandingkan mereka yang tidak terinfeksi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya