Lansia Ini Catat Data Covid-19 Secara Manual, Warganet: Harus Jadi Duta Covid Nih

Liputan6.com, Jakarta Pikun, penyakit yang notabene dialami oleh kebanyakan lansia akibat dari proses penuaan. Untuk memperlambat lajunya, mereka melakukan latihan senam otak untuk merangsang daya ingat. 

Hal kecil yang bisa dicoba dengan mencatat hal-hal penting ke dalam buku catatan. Sederhana, namun bila rutin dilakukan ini bisa merangsang daya ingat. 

Rutinitas serupa juga turut dilakukan oleh nenek dari Shinta. Tampak dari akun Tiktok-nya @shintaadee menampilkan neneknya yang sibuk mencatat data kasus Covid-19 dalam setahun setiap malamnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kasus Covid-19 di Indonesia, kemudian dispesifikkan lagi ke daerah Banyuwangi tempat tinggalnya. 

Tak sembarangan, setelah mencatat neneknya pun kembali mengoreksi data yang dicatat dengan data yang diperoleh menggunakan telepon pintar miliknya. 

Meskipun dibantu kacamata sebagai alat penglihatan tambahan, tetapi nenek itu tetap semangat dan secara berkala mencatat setiap harinya. 

@shintaadee

sampai dibuat buku. Dah lah gatau lagi🙂😮‍💨 pls ##fypシ

♬ Chum Bucket Rhumba DEDE OMAT Dangdut Remix - dedeomat

Unggahan catatan kasus COVID-19 sag nenek tuai kekaguman warganet. Tak sedikit mereka yang menduga-duga bahwa sebelumnya nenek tersebut pernah bekerja sebagai sekretaris lantaran catatanya yang begitu rapi. 

Hingga kini, video tersebut telah menyita antusias dari warganet yang menonton hingga 300 ribu. 

"Bisa jadi rujukan penelitian neh😂 Metode kuantitatif WKWKWK," tulis akun @Ingat Skripsimu📑. 

"Harus jadi duta covid nih neneknya😂," ungkap akun @Retta Pramesti. 

"Sekretaris sejak SD pasti. klo ga dulunya bendahara yang rajin ngurus uang kas," tambah akun @Claire. 

"Mohon maaf kukira angka togel soalnya tetangga aku gotu nulisnya," kata akun @kangGabuttt. 

"Hampir sama, klw nenek gw nyatet berita dari tv sampe sebuku😌," ujar akun @tiaraaaselff.

"Sudah tua mah bagusnya gitu aja gpp buat stimulus otak biar tetep lancar," sahut akun @Kolangkaling.