5 Alasan Anak Suka Berperilaku Buruk Saat di Dekat Orang Tuanya

Lima alasan seorang anak kerap kali melakukan tindakan buruk di depan orang tuanya.

oleh Ignatia Ivani diperbarui 19 Jun 2021, 16:04 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2021, 16:04 WIB
Psikolog: Menghalangi Anak Menggunakan Gadget dapat Menghambat Tumbuh Kembangnya
Simak alasan mengapa orang tua tidak boleh menghalangi anak menggunakan gadget menurut psikolog. (Foto: Unsplash.com/Alexander Dummer).

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa seorang anak kerap kali bersikap lebih buruk di depan orang tua mereka?

Bahkan, rasa bingung pun kerap mendatangi pikiran orang tua ketika mereka lihat anaknya bisa bersikap baik kepada orang lain. Namun, di depan mereka hal baik itu justru tidak muncul. 

Sikap mereka yang jauh lebih buruk seringkali diperlihatkan hingga menjadi beban pikiran bagi orang tua mereka.

Berikut alasan hal yang melatarbelakangi anak Anda bersikap buruk di depan Anda, melansir dari Brightside.me:

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Meniru perilaku Anda

Alasan seorang anak bersikap lebih buruk di depan orang tua
Alasan seorang anak bersikap lebih buruk di depan orang tua (dok.pexels).

Ketika seorang anak bertindak buruk, tentu orang tua akan memarahi ataupun menegur buah hatinya, sayangnya Anda juga bersikap abai terhadap kebiasaan buruk yang dimiliki.

Anak cenderung meniru apa yang diperlihatkan oleh orang tua mereka. Seperti halnya, ketika Anda di depan orang asing kebiasaan baiklah yang sering ditunjukkan karena Anda berpikir betapa penting menjaga hubungan baik dengan sesama. Dan sisi negatif hanya akan mengungkapkan kekurangan kita sendiri.

Sebaliknya, ketika berada di rumah Anda tanpa sadar melampiaskan segala kemarahan pada orang terdekat. untuk berbuat yang lebih baik.

 

Kekurangan kasih sayang orang tua

Gambar Ilustrasi Orang Tua Membacakan Cerita Untuk Anak
Alasan seorang anak bersikap lebih buruk di depan orang tua (Sumber: Freepik).

Perilaku buruk timbul bisa saja terjadi karena buah hati Anda ingin perhatian terarah padanya. Hal ini kerap terjadi pada mama muda. Misalnya saja ketika berada di restoran, Anda duduk berdua di kursi menunggu pesanan datang.

Sembari menunggu, sebetulnya anak Anda ingin ada teman ngobrol. Sementara, ibunya yang berada di samping asyik memainkan ponsel pintarnya. Demi memperoleh perhatian, bocah itu pun mulai bertindak rusuh yang mengalihkan perhatian sang ibu. 

Mereka merasa aman dan terlindungi

Alasan seorang anak bersikap lebih buruk di depan orang tua
Alasan seorang anak bersikap lebih buruk di depan orang tua. (Foto: Unsplash.com/Omar Lopez).

Keluarga menjadi orang terdekat dan area ternyaman. Saking dekatnya, seorang anak bahkan tak perlu topeng untuk menutupi setiap sisi buruk yang dimiliki. 

Artinya, rasa kepercayaan buah hati pada orang tua tinggi karena mereka menunjukkan sisi lemah dan buruk dari dirinya. Sebab mereka tahu betul bahwa Anda adalah orang pertama yang akan memeluknya ketika terpuruk sekalipun. 

Perilaku buruk hanyalah cara untuk membersihkan diri secara mental dari semua akumulasi stres mereka. 

 

Menganggap Anda sebagai wadah emosional

Ilustrasi Orang Tua dan Anak Mempersiapkan Ujian/ Pexels
Ilustrasi Orang Tua dan Anak Mempersiapkan Ujian (Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels).

Bisa dikatakan tiap individu merupakan wadah emosional bagi sesama. Empati dan pertolongan yang kita beri menjadi rangkaian untuk membantu seseorang mengatasi perasaan negatif. Perlu diketahuia setiap orang memiliki wadah dengan porsi yang berbeda-beda. 

Demikian juga seorang anak, meskipun ditemani oleh pengasuh buah hati Anda tidak dapat menyerap semua emosinya. Lantaran mereka tidak memiliki hubungan yang kuat. Akibatnya ketika anak berada di sekitar Anda, Anda harus bertanggung jawab atas semua emosi yang mereka tidak bisa tuangkan pada orang lain.

Melihat Anda sebagai orang yang lembut

Ilustrasi Orang Tua dan Anak. Unsplash/CDC
Ilustrasi Orang Tua dan Anak. Unsplash/CDC

Hal ini bisa terjadi karena Anda sebagai orang tua tidak konsisten terhadap aturan yang dibuat. Contohnya ketika Anda membatasi gerak-gerik anak, tetapi Anda meminta mereka untuk mandiri. Ini merupakan salah satu bentuk dilema yang dialami orang tua.

Satu sisi jika Anda melakukan pembiaran pada anak atas perilaku buruknya tentu akan membahayakan. Ini akan menjadi celah bagi mereka memanfaatkan situasinya. Namun, jika ditegur anak cenderung mencoba melakukan perlawanan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya