5 Tanda Anda Berada dalam Hubungan Kodependen, Begini Cara Menyikapinya

Kodependen adalah istilah dalam hubungan yang ketergantungan.

oleh Syifa Aulia diperbarui 14 Jun 2021, 10:04 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 10:04 WIB
sahabat
ilustrasi pertemanan/Photo by José Luis Photographer from Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Kodependen atau kodependensi adalah istilah bagi seseorang yang ketergantungan dalam hubungan. Ini dapat menyebabkan hal negatif karena memprioritaskan kebutuhan orang lain daripada kebutuhan pribadi.

Kondisi ini dapat terjadi karena adanya rasa takut dan tingkat percaya diri yang rendah pada seseorang. Hubungan kodependen dapat berlaku bagi semua individu, baik itu hubungan asmara atau pertemanan.

Melansir dari Asia One, Minggu (13/6/2021), dalam Jurnal Mental Health Counseling, kodependensi didefinisakn sebagai pengabdian yang tidak sehat untuk suatu hubungan dengan mengorbankan kebutuhan pribadi dan psikologis seseorang.

Penting untuk mengenal tentang hubungan kodependen dan cara mengatasinya. Tujuannya untuk tidak terjebak dalam hubungan tersebut. Maka, simak tanda-tanda berikut ini. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Memanfaatkan Rasa Bersalah dan Mengasihani Diri Sendiri

Memilih Sekolah dan Teman Pergaulan
Ilustrasi Pergaulan Remaja Credit: pexels.com/pixabay

Mereka memanipulasi teman atau pasangannya dengan memanfaatkan rasa bersalah dan mengasihani diri sendiri. Cara tersebut dilakukan untuk mendapatkan keinginannya. Sehingga Anda merasa iba dan menyetujui rencana mereka. 

Cara untuk menghindarinya adalah dengan membangun rasa percaya diri Anda dan berani untuk menolaknya. Jika dilakukan, menurut terapis Andrea Wachter, hal itu dapat membuat hubungan Anda menjadi lebih sehat.

2. Sering Minta Bantuan

Kata-Kata Sindiran Pedas untuk Teman
Ilustrasi Menyindir Teman Credit: pexels.com/Derish

Mereka terlalu sering meminta bantuan kepada Anda, seperti tidak memiliki orang lain yang diminta bantuan.

Jika hal itu terjadi, Shawn M. Burn, penulis Unhealthy Helping: A Psychological Guide to Overcoming Codependence, Enabling, and Other Dysfunctional Giving, menyarankan untuk tidak terlalu sering membantu mereka. Agar menghindari ketergantungan mereka terhadap Anda.

3. Sering Mengirim SMS atau Telepon

Menolaknya Melalui Pesan Singkat atau Panggilan Telepon
Ilustrasi Mengetik Pesan Credit: pexels.com/Kaboompics

Meskipun mereka tahu Anda sedang sibuk, tetapi mereka tetap mengirim SMS atau menelepon dengan terus-menerus. Sehingga Anda terdorong untuk meresponsnya dan menunda pekerjaan.

Hilangkan rasa bersalah dalam diri Anda jika tidak ingin meresponsnya. Cukup memberitahunya bahwa Anda sedang sibuk dan tidak bisa diganggu.

4. Takut Tidak Diprioritaskan

Ilustrasi teman
Ilustrasi teman. Sumber foto: pixabay.com/Katie Treadway.

Mereka akan mengomentari pacar atau teman baru Anda dengan berkata tidak menyukainya. Mereka akan memberikan alasan untuk mendukung pernyataannya itu.

Hal itu karena mereka takut prioritas Anda berkurang dan menjadi tidak sering menghabiskan waktu bersama. Hal yang perlu dilakukan untuk mencegah ini terjadi yaitu dengan membicarakan terkait batasan yang perlu ditetapkan.

5. Tidak Ingin Bergabung dengan Orang Baru

Kata-Kata Sindiran Pedas yang Dijamin Mengena di Hati
Ilustrasi Menyindir Teman Credit: pexels.com/Evelyn

Mereka tidak ingin bermain dengan pacar atau teman-teman baru Anda karena menganggap tidak menyenangkan. Sehingga mereka melarang Anda untuk mengajaknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya