Liputan6.com, Jakarta - Menurunkan berat badan dan diet bukan urusan gampang untuk sebagian besar orang di dunia, termasuk warga Inggris. Lebih dari separuh orang dewasa di negara yang dipimpin Ratu Elizabeth II disebut itu diklaim mengalami obesitas pada 2018.
Badan Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS/National Health Service) dalam lamannya, nhs.uk menuliskan, kenaikan berat badan terjadi ketika seseorang rutin mengonsumsi kalori berlebih. Padahal jumlah kalori yang diperlukan tubuh lebih sedikit daripada yang dikonsumsi.
"Mengurangi berat badan berarti makan lebih sedikit kalori dan membakar lebih banyak energi melalui aktivitas fisik," tulis NHS dalam lamannya seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (30/6/2021).
Advertisement
"Ini terdengar simpel. Tapi lebih dari 60 persen orang dewasa di Inggris memiliki masalah berat badan berlebih atau obesitas."
Baca Juga
Tanpa disadari ada hal-hal sepele di balik gaya hidup dan diet yang menyebabkan kegagalan dalam mengontrol berat badan. Banyak yang mengidamkan tubuh langsing nan sehat namun justru terjebak dengan pilihan pola diet dan gaya hidup yang kurang tepat. Seperti yang terjadi pada warga Inggris.
Berikut 7 alasan 'tersembunyi' lebih dari separuh orang dewasa di Inggris mengalami obesitas menurut NHS:
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Makanan Berlabel Low Fat
NHS mengatakan, banyak supermarket di Inggris melabeli produknya dengan istilah low fat atau rendah lemak. Tapi ilmuwan, Lisa Miles, produk-produk tersebut nyatanya justru berbahaya untuk program diet.
"Pada beberapa kasus, produk low fat justru mengandung gula yang tinggi. Sementara makanan dengan kandungan gula yang tinggi mengandung banyak kalori yang berkontribusi pada kenaikan berat badan.
2. Stres
Stres diklaim akan memicu seseorang untuk memilih makanan bergula. Dan jika terus-menerus melakukan hal ini maka akan memicu kenaikan berat badan. Dalam lamannya, NHS mengimbau untuk memilih makanan dengan kalori yang lebih rendah, seperti buah dan sayur. Namun jika terpaksa pilihlah popcorn tanpa pemanis, dan juga kue beras.
Â
Advertisement
3. TV
Menurut NHS, menonton televisi berkontribusi dalam membentuk gaya hidup yang kurang aktif. Selain itu juga dapat memicu untuk mengonsumsi kalori yang tak dibutuhkan selama menonton TV.
Karena itu NHS menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik selama menonton, seperti bersepeda statis. Namun daripada menghabiskan waktu di depan TV lebih baik untuk mencoba lebih aktif seperti berjalan-jalan atau berbelanja.
4. Pengobatan
NHS menuliskan, kenaikan berat badan juga sebagian disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan. Obat yang paling banyak menyumbang kenaikan berat badan adalah steroid, obat anti-psikotik, dan juga insulin.
Karena itu mereka yang mengonsumsi obat-obatan karena kondisi kesehatan mereka ini disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang diet seimbang dan sehat.
Â
5. Begadang
Beberapa penelitian menyimpulkan, kurangnya waktu tidur berkontribusi pada kenaikan berat badan. NHS menyebut, menurut pakar tidur dari the Norfolk and Norwich University Hospital Dr Neil Stanley, ada hubungan kuat antara kurangnya tidur dengan berat badan.
Dia pun menyarankan untuk tidur malam yang cukup. "Pada zaman modern sekarang ini, kita mengira tidur itu membuang waktu. Padahal tidur merupakan inti untuk mendapatkan fisik yang baik dan mental yang sehat," kata Dr Neil.
6. Sopan Santun
Idealnya, teman dan keluarga akan membantu kita untuk mengurangi kelebihan berat badan. Namun kenyataannya, orang-orang terdekat ini malah 'menjerumuskan'. Mereka berperan untuk mendorong lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori.
Seperti saat kebanyakan warga Inggris mengadakan pesta dengan kue cokelat di waktu malam. Banyak yang tak bisa menghindari ini karena persoalan sopan santun, menghargai tuan rumah. Karena itu NHS menyarankan untuk meninggalkan makanan tersebut sehingga teman dan anggota keluarga akan memahami keputusan kita.
Â
Advertisement
7. Porsi Besar
Porsi makan yang disajikan restoran dan supermarket di Inggris disebut telah mengalami perubahan ukuran menjadi lebih besar beberapa dekade ini. Sebagai contohnya, burger. Dalam lamannya NHS mengatakan, World Cancer Research Fund (WCRF), ukuran burger yang dijual mengalami peningkatan 2 kali lipat sejak 1980.
Dengan ukuran lebih besar yang diberikan kepada konsumen itu memicu orang untuk makan lebih banyak. Porsi besar itu memicu kita kesulitan untuk berhenti makan walaupun sebenarnya sudah kenyang.
Karena itu alih-alih membeli, NHS menyarankan untuk memasak sendiri makanan yang ingin dikonsumsi di rumah agar bisa disesuaikan porsinya dengan kebutuhan yang sebenarnya.