Liputan6.com, Jakarta - Sepasang pengantin baru menuai kritik dari tamu undangannya karena tidak mempekerjakan pelayan cuci piring untuk menghemat anggaran. Akibatnya, para tamu yang hadir harus mencuci piringnya sendiri setelah makan.
Hal itu terjadi karena pihak pengantin telah mengeluarkan anggaran besar untuk menyewa tempat pesta pernikahan dan gaun mahal.
Advertisement
Baca Juga
Kritikan itu diungkapkan salah satu tamu undangan melalui Reddit. Ia menceritakan semua keluh kesahnya yang terjadi pada pesta pernikahan itu.
“Teman saya sebagai pengantin wanita dan pasangannya telah menyewa tempat yang indah dan mahal untuk pernikahan mereka. Tempat itu dihias dengan dekorasi indah dan memiliki upacara pernikahan yang indah. Garis dan meja prasmanan telah dipasang di teras gedung yang disekat," tulis wanita itu, mengutip dari India Times, Kamis (8/7/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengantin gunakan konsep 'self-service' untuk hemat anggaran
Ia mengatakan, setelah tamu undangan selesai menyantap makanan, mereka diminta untuk mencuci piringnya.
"Pengantin menghabiskan sebagian besar uang pernikahannya untuk membayar gedung dan gaun couture, jadi mereka memilih konsep 'melayani sendiri' untuk tamunya," tulisnya.
Menurutnya, ia dan tamu lainnya diminta oleh pelayan untuk ikut denganya ke dapur. Mereka lalu mengikuti pelayan tersebut ke dapur tanpa AC.
"Dia menunjukkan kepada kami tumpukan piring dan cangkir, kemudian memberitahu kami untuk mencucinya. Jadi saya dan sekitar 9 tamu lainnya menghabiskan sebagian acara resepsi di dapur yang tidak ada AC, tenggelam dalam sabun dan air, juga kepanasan," katanya.
Advertisement
Toilet tamu terbatas
Wanita itu juga mengungkapkan bahwa toilet yang tersedia untuk tamu terbatas.
"Pacar saya saat itu, sekarang menjadi suami, pergi ke toilet. Di sana hanya ada beberapa toilet yang bisa digunakan untuk tamu, sehingga membutuhkan beberapa saat untuk bisa digunakan."
Makanan terbatas
Ia juga mengatakan bahwa makanan katering pernikahan tersebut sangat terbatas. "Dia (suami) kemudian kembali ke meja dengan piring kosong. Ketika saya tanya mengapa, dia mengatakan tidak ada makanan lagi," ungkapnya.
Wanita itu lalu menghampiri ibu pengantin wanita untuk meminta pihak katering menyajikan makanan lebih banyak. Namun, ibu itu menjawab bahwa makanan sudah tidak tersedia.
Mengetahui hal itu, ia berpikir bahwa pengantin menginginkan pernikahan yang mewah. "Mereka menginginkan 'kemewahan'Â tertentu sehingga mereka membeli bahan-bahan terbaik, seperti potongan daging yang baik, roti dan keju, dan lainya. Ini berarti mereka hanya mampu untuk memberi makan sekitar 3/4 dari tamu. Sisanya kelaparan," lanjutnya.
Advertisement
Lewatkan pesta dansa dan potong kue
Kegiatan cuci piring itu membuat beberapa tamu tidak bisa menikmati pesta dansa pertama dan melihat pemotongan kue pengantin.
Menurut wanita itu, ia tidak masalah melewatkan acara pemotongan kue. Itu karena kedua mempelai belum membeli kue yang cukup untuk semua orang yang hadir.
Cerai
Ia lalu memberitahu bagian terbaik dari semua kejadian ini, yaitu pasangan itu bercerai setelah 3 tahun pernikahan.
"Pasangan itu bercerai tiga tahun kemudian. Saya menolak undangan pernikahan kedua mempelai wanita," tutupnya.
Advertisement