7 Kebiasaan yang Dianggap Bersih Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh

Namun seringkali, kita bahkan tidak memikirkan kebiasaan yang dianggap bersih justru bisa merugikan kita.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 08 Agu 2022, 17:15 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2022, 17:15 WIB
Cara Menyikat Gigi yang Salah
Ilustrasi Menyikat Gigi Credit: pexels.com/Diana

Liputan6.com, Jakarta - Sejak kecil, kita tentu diajarkan untuk perawatan diri. Semua individu mengerti betapa pentingnya mencuci tangan dan menyikat gigi secara teratur.

Namun seringkali, kita bahkan tidak memikirkan kebiasaan yang dianggap bersih justru bisa merugikan kita. Bahkan, cara kita mengeringkan tubuh setelah mandi dan memotong kuku juga penting.

Oleh karena itu, ketahui beberapa kebiasaan yang dianggap bersih ternyata berbahaya untuk tubuhmu, seperti melansir dari Bright Side, Senin (8/8/2022).

1. Menyikat gigi di tempat yang sama

Ketika Anda terus-menerus mulai menyikat gigi di tempat yang sama, perhatian Anda paling besar tertuju pada gigi yang disikat terlebih dahulu.

Gigi yang Anda gosok terakhir kali tidak terlalu diperhatikan karena kita cenderung bosan saat melakukannya.

Oleh karena itu, dokter gigi menyarankan untuk tidak membiasakan diri dengan pola menyikat gigi yang sama dan selalu memulai dengan gigi yang berbeda agar pembersihannya lebih merata.

2. Mencuci muka setelah melakukan aktivitas fisik, bukan sebelumnya

Para ahli percaya bahwa lebih penting untuk mandi sebelum melakukan aktivitas fisik. Lebih baik membersihkan riasan atau kotoran terlebih dahulu, dan Anda tidak perlu khawatir dengan kebersihan kulit setelah berolahraga.

Jika Anda tidak melakukan ini, lebih baik tidak menyeka wajahmu dari keringat setelah berolahraga. Jika tidak, Anda berisiko menyumbat pori-porimu. Cukup dengan menggosok kulit dengan lembut menggunakan handuk katun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

3. Memotong kuku saat basah

Memotong Kuku Secara Teratur
Ilustrasi Memotong Kuku Credit: pexels.com/Holy

Kuku saat basah lebih lembut daripada kuku kering. Jadi memotongnya memang tampak lebih mudah. Tapi, pada kenyataannya, metode ini membawa lebih banyak ketidaknyamanan, karena kuku tertekuk dan potongannya menjadi sobek.

Tepi kuku yang tidak rata bisa menempel pada pakaian, yang bisa merusak keduanya. Itu sebabnya lebih baik memotong kuku Anda saat kering.

4. Menggunakan tisu basah

Tisu basah atau tisu antibakteri memang membunuh kuman, tapi itu hanya pada tangan yang bersih. Jika kulit ditutupi dengan kotoran atau minyak, alkohol di tisu tidak akan bisa menembus ke dalam kulit.

Mencuci tangan secara teratur akan lebih bisa diandalkan dalam hal ini.

Tisu bayi nyatanya tidak mengandung alkohol yang cukup untuk menghilangkan virus dan bakteri sama sekali.

 

5. Mengeringkan tubuh setelah mandi

Mandi Malam
Ilustrasi Mandi Malam Hari Credit: pexels.com/pixabay

Para ahli tidak menyarankan untuk menyeka diri sendiri setelah mandi. Dengan handuk, kita menghilangkan sel-sel mati yang melindungi kulit.

Sebagai gantinya, yang terbaik adalah menunggu kulit mengering dengan sendirinya, atau tepuk-tepuk dengan lembut menggunakan haduk alih-alih digosok.

6. Membersihkan bagian belakang telinga

Banyak dari kita sering lupa untuk membersihkan area di belakang telinga. Padahal dianjurkan untuk melakukannya secara rutin.

Tanpa melakukan ini, kulit bisa mulai mengeluarkan bau yang tidak sedap. Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda perlu mencuci area di belakang telinga menggunakan sabun dan air setiap hari.

7. Terlalu banyak menggunakan pasta gigi

Ilustrasi Pasta Gigi
Ilustrasi pasta gigi. (dok.foto @zhuwei06191973/Pixabay/Dinny Mutiah)

Dokter gigi tidak setuju bahwa semakin banyak pasta gigi yang kita gunakan, semakin baik untuk gigi kita. Menyikat gigi dengan banyak pasta gigi nyatanya bisa menyebabkan fluorosis pada anak-anak.

Ini adalah kerusakan email yang disebabkan oleh kelebihan fluoride, yang bisa menodai gigi seiring bertambahnya usia dan membuatnya lebih rentan terhadap pembusukan.

Fluorosis mempengaruhi sebagian besar anak-anak. Tapi tetap saja, menggunakan terlalu banyak pasta gigi dengan partikel abrasif yang dikombinasikan dengan gesekan sikat gigi yang keras bisa menyebabkan enamel melemah.

Anda bisa menghindari semua masalah ini jika Anda menggunakan pasta gigi seukuran kcang polong setiap kali digunakan.

Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh
Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya