Liputan6.com, Jakarta - Serangan migrain bukanlah sakit kepala biasa. Anda akan mengalami nyeri berdebar, mual dan kepekaan terhadap cahaya dan suara. Ketika serangan migrain terjadi, Anda akan melakukan hampir semua hal untuk menghilangkannya.
Obat alami adalah metode bebas obat untuk mengurangi gejala migrain. Perawatan di rumah ini bisa membantu mencegah timbulnya serangan migrain atau setidaknya membantu mengurangi keparahan dan durasinya.
Oleh karena itu, berikut beberapa cara alami untuk mengurangi gejala migrain, seperti melansir dari Healthline, Senin (8/8/2022).
Advertisement
1. Oleskan minyak lavender
Menghirup minyak esensial lavender bisa meredakan nyeri migrain. Minyak lavender bisa dihirup langsung atau diencerkan dengan minyak pembawa dan dioleskan dalam jumlah kecil ke pelipismu.
Sebuah studi terkontrol acak tahun 2016 menemukan bukti bahwa 3 bulan terapi lavender sebagai terapi profilaksis, yang berarti diminum sebelum serangan migrain dimulai, merngurangi frekuensi dan tingkat keparahan serangan migrain. Namun, penelitian masih terbatas.
Sebuah tinjauan studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Phytotherapy Research meneliti kemampuan berbagai perawatan herbal, termasuk terapi lavender untuk migrain.
Para penulis menemukan bukti campuran atau terbatas untuk mendukung penggunaan butterbur dan feverfew untuk mengobati migrain tapi tidak mencatat bahwa penelitian saat ini mendukung penggunaan lavender.
Menurut penulis, banyak penelitian memiliki risiko bias yang tinggi, dan diperlukan lebih banyak penelitian berkualitas tinggi.
Baca Juga
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Hindari makanan tertentu
Makanan memainkan peran penting dalam mencegah serangan migren. Banyak makanan dan minuman yang bisa menjadi pemicu migrain, seperti:
- Makanan dengan nitrat, termasuk hot dog, bacon dan sosis.
- Keju yang mengandung senyawa alami tiramin, seperti cheddar dan parmersan.
- Alkohol, terutama anggur merah.
- Makanan yang mengandung monosodium glutamate (MSG), penambah rasa.
- Makanan yang sangat dingin, seperti es krim atau minuman es
- Makanan yang diproses
- Produk susu berbudaya, seperti yogurt dan buttermilk.
- Sejumlah kafein bisa meredakan nyeri migrain pada beberapa orang. Kafein juga ada dalam beberapa obat migrain. Tapi terlalu banyak kafein bisa menyebabkan serangan migrain. Ini juga bisa menyebabkan sakit kepala penarikan kafein yang parah.
3. Akupuntur
Akupuntur melibatkan penyuntikan jarum yang sangat tipis ke bagian-bagian tertentu dari kulitmu untuk merangsang bantuan dari berbagai kondisi kesehatan.
Sebuah studi terkontrol acak tahun 2022 menemukan bahwa 20 sesi akupuntur manual bersama dengan perawatan biasa lebih efektif dalam mencegah migrain pada individu dengan riwayat migrain episodic tanpa aura daripada akupuntur palsu bersama dengan perawatan biasa. Akupuntur palsu adalah perawatan di mana jarum tidak dimasukkan terlau dalam.
Sebuah tinjauan tahun 2016 dari 22 studi juga menemukan bukti moderat bahwa akupuntur bisa mengurangi gejala sakit kepala.
Advertisement
4. Jahe
Jahe dikenal bisa meredakan mual yang disebabkan oleh banyak kondisi, termasuk migrain. Ini memiliki manfaat penghilang rasa sakit untuk serangan migrain.
Menurut tinjauan studi tahun 2020, satu studi terkontrol secara acak menemukan bukti bahwa jahe memiliki aktivitas yang bermanfaat.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami tingkat dna kegunaan jahe untuk mengobati nyeri terkait migrain.
5. Yoga
Yoga menggunakan pernapasan, meditasi dan postur tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa yoga bisa mengurangi frekuensi, durasi dan intensitas serangan migrain.
Diperkirakan bisa meningkatkan kecemasan, melepaskan ketegangan di area pemicu migrain dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
Para peneliti menyimpulkan bahwa yoga bisa bermanfaat sebagai terapi pelengkap untuk mengobati migrain.
6. Terapkan teknik manajemen stres
Menurut American Headache Society, lebih dari 80 persen individu dengan migrain melaporkan stres sebagai pemicu migrain.
Mempelajari cara mengelola stres dengan lebih baik bisa membantumu mengurangi frekuensi migrain.
Beberapa teknik manajemen stres yang umum digunakan meliputi:
- Latihan pernapasan dalam
- Terapi musik atau mendengarkan musik santai
- Konseling atau terapi
- Bermeditasi
- Meningkatkan manajemen waktu
- Menjadwalkan lebih banyak waktu untuk kegiatan santai
Advertisement
7. Tetap terhidrasi
Menurut American Migraine Foundation, sekitar sepertiga individu dengan migrain melaporkan dehidrasi sebagai pemicu migrain.
Untuk mencegah dehidrasi, pastikan untuk minum banyak air sepanjang hari, terutama saat berolahraga. Pada hari-hari yang panas, Anda perlu minum lebih banyak air daripada biasanya.
8. Tidur nyenyak
Hubungan antara tidur dan migrain masih belum sepenuhnya jelas. Penelitian dari 2016 telah menemukan korelasi antara frekuensi migrain yang tinggi dan kualitas tidur yang buruk.
Tidur pada waktu yang sama setiap malam, menghindari kafein di sore hari, dan menghindari aktivitas yang merangsang sebelum tidur adalah beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidurmu.