Benarkah Pria Lebih Baik Membaca Peta dari Wanita Karena Banyak Berselingkuh di Zaman Berburu?

Banyak wanita yang masih tersesat walau pun sudah melakukan perjalanan sesuai dengan panduan peta Google Maps.

oleh Anissa Rizky Alfiyyah diperbarui 14 Okt 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2022, 20:00 WIB
Sejarah Google Maps
Ilustrasi Google Maps Credit: pexels.com/Dany

Liputan6.com, Jakarta - Banyak wanita yang masih tersesat walaupun sudah melakukan perjalanan sesuai dengan panduan peta Google Maps hingga membuat perjalanan dua kali lipat menjadi lebih lama. Bahkan, hingga tersesat ke tempat yang sangat jauh. 

Berbeda dengan pria yang bisa dengan mudah menginterpretasikan informasi dari Google Maps

Walau pun ada beberapa wanita yang memang bisa dengan mudah membaca Google Maps, tampaknya, anggapan bahwa mereka tidak bisa membaca Google Maps sudah melekat.

Meski kemampuan membaca peta atau maps bukanlah skill (kemampuan) yang harus dibanggakan, tetap saja hal tersebut berguna bagi kita sebagai manusia. 

Menurut Allan dan Barbara Pease, ada 'ribuan' studi ilmiah terdokumentasi yang mengkonfirmasi superioritas pria dalam keterampilan spasial, sementara pemindaian otak menunjukkan bahwa pria memiliki area otak tertentu (di sisi kanan) yang didedikasikan untuk kemampuan spasial. Sedangkan wanita tidak.

Sementara kemampuan spasial terletak di kedua belahan otak wanita, kemampuan ini tidak memiliki lokasi terukur yang spesifik.

Para peneliti percaya alasan perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan dalam membaca maps adalah peran spesifik mereka dalam evolusi. 

Wanita, yang secara tradisional merupakan "penjaga sarang", memiliki keterampilan yang berbeda, termasuk kemampuan untuk bekerja sama dan berkomunikasi.

Ada hormon dalam pria dan wanita yang jumlahnya berbeda hingga kebiasaan lelaki zaman dulu yang membuat keturunannya hingga kini bisa lebih baik membaca maps merupakan alasannya. Berikut penjelasan selengkapnya:

 

 

Kecerdasan Spasial dan Hormon

Ilustrasi Otak
Intip beberapa permainan seru yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak! (unsplash.com/Milad Fakurian)

Para peneliti juga memiliki alasan biologis terhadap ini. Para peneliti mengklaim bahwa 'kecerdasan spasial' sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen wanita.

Mengutip The Daily Mail, selama enam minggu, 12 sukarelawan wanita 20 hingga 30 tahun mengikuti serangkaian pelatihan yang menguji kesadaran mereka terhadap objek di sekitar mereka. 

Untuk memeriksa kadar hormon tertentu para ilmuwan dari Ruhr-Universitat, di Bochum, mengumpulkan sampel darah setiap tiga hari . Dalam satu tes tertentu, ada perbedaan nyata pada performa para sukarelawan sepanjang masa eksperimen.

Selama pelatihan, para wanita diminta untuk melakukan rotasi mental - sebuah tes kesadaran spasial yang terkenal di mana mereka harus mengenali objek tiga dimensi dari sudut yang berbeda.

Hasilnya, yang dilaporkan dalam jurnal Behavioural Neuroscience edisi Februari, menunjukkan bahwa selama menstruasi - ketika kadar estrogen turun dan kadar hormon testosteron pria meningkat - skor semua kecuali satu dari relawan melonjak.

Para peneliti yang dipimpin oleh Dr Markus Hausmann, menulis: “Kinerja spasial dipengaruhi oleh fluktuasi hormon selama siklus menstruasi pada perempuan. Aspek-aspek atau kemampuan berbeda yang datang dari spasial terikat dengan hormon atau kombinasi hormon yang berbeda.”

Psikolog Prof Adrian Furnham, dari University College London, mengatakan hasil penelitian ini memperkuat apa yang selama ini diketahui banyak orang -bahwa perempuan, secara keseluruhan, adalah urutan kedua terbaik dalam hal memberikan arahan dan koordinasi tangan-mata lainnya.

"Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa ada perbedaan kecil namun signifikan dalam kecerdasan spasial antara pria dan wanita. Penelitian ini menyatakan bahwa ketika ada hormon pria di dalam tubuh, kemampuan spasial meningkat sementara hormon wanita menurunkannya," pungkas Adrian. 

Dr Hausmann dan timnya tidak dapat menjelaskan mengapa hormon-hormon tersebut memiliki efek seperti itu. Tetapi Prof Furnham mengatakan beberapa ahli percaya mungkin ada penjelasan evolusioner.

"Ribuan tahun yang lalu, laki-laki yang pergi berburu dan perempuan yang tinggal di rumah dan mendidik anak-anak. Keterampilan seperti menilai jarak dan membangun peta mental bisa berevolusi pada pria sebagai hasilnya,” kata Prof Furnham.

Mobilisasi Pria hingga Normalisasi Berselingkuh

Lucy si Manusia Purba Nongol di Google Doodle Hari Ini
Lucy merupakan `nenek moyang` manusia dan termasuk ke dalam keluarga hominid atau kera besar (Doc: Mirror)

Penelitian akademis menemukan pria lebih baik dalam membaca peta daripada wanita karena indera arah mereka berevolusi untuk membantu mereka menabur gandum liar. 

Pria juga harus berburu dan menguntit mangsanya, sehingga menjadi terampil dalam navigasi, sementara wanita mencari makanan dan menjadi pandai melihat buah dan kacang-kacangan di dekatnya.

Para ilmuwan mengatakan, pada zaman pria masih beruru, pria mungkin tertarik untuk kawin dengan wanita di daerah yang berbeda untuk menyebarkan gen mereka lebih jauh, untuk mengurangi perkawinan sedarah, atau karena budaya.

Akibatnya, mereka mengembangkan keterampilan spasial yang lebih baik - seperti navigasi dan arah - yang hingga saat ini masih muncul dalam perbedaan antara otak pria dan wanita, kata penelitian tersebut.

Studi Universitas Utah mengamati dua suku di wilayah Namibia yang telah mempertahankan tradisi yang sama selama berabad-abad.

Para pria secara rutin berkeliaran dan mencari makan melintasi 120 mil dataran dalam setahun dan secara teratur kawin dengan wanita di wilayah yang mereka jangkau. Para wanita dari suku-suku tersebut tidak melakukan perjalanan sejauh itu, seperti dikutip The Telegraph, Jumat (14/10/2022).

Dalam berbagai kegiatan kesadaran spasial, mulai dari mencocokkan gambar satu sama lain hingga menunjukkan lokasi di peta, para pria secara signifikan lebih baik daripada para wanita.

Hasil wawancara dengan para pria dengan hasil terbaik dalam tes menemukan bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan perjalanan paling jauh, kata para peneliti dalam jurnal Evolution and Human Behaviour.

"Mereka banyak berselingkuh dengan orang yang tidak menikah dengan mereka, dan ini diperbolehkan dalam budaya. Banyak pria memiliki anak dari wanita selain istri mereka," kata Profesor antropologi Elizabeth Cashdan.

"Kemampuan navigasi memudahkan perjalanan jarak jauh dan menjelajahi lingkungan baru. Dan semakin jauh Anda bepergian, semakin besar kemungkinan Anda untuk kawin. Sepertinya pria yang melakukan perjalanan lebih banyak dalam setahun terakhir juga memiliki anak dari lebih banyak wanita," tambah Peneliti Layne Vashro.

Keunggulan Pria dalam Navigasi

Aplikasi navigasi
Ilustrasi Google Maps. (Doc: Daily Genius)

Penelitian lain dari para ilmuwan di University of California dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa wanita cenderung lebih dasar daripada pria tentang objek di sekitar mereka.

Termasuk yang tampaknya tidak relevan dengan tugas saat ini. Sedangkan, pria mengungguli wanita dalam navigasi. 

"Pria cenderung mengatasi persoalan navigasi dengan menggunakan strategi berbasis orientasi yang melibatkan konsep jarak dan arah mata angin, sedangkan wanita cenderung mendasarkan aktivitas mereka pada mengingat lokasi penanda dan arah relatif, seperti 'kiri dari', atau 'ke kanan dari'," seperti dilaporkan dalam penelitian.

Menurut mereka, perbedaan cara pria dan wanita memetakan dunia tampaknya memengaruhi persepsi mereka.

Infografis negara-negara terancam hilang dari peta
Sejumlah negara diprediksi akan hilang dari peta dunia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya