Liputan6.com, Jakarta Semenjak membeli Twitter, Elon Musk menjanjikan adanya perubahan baru di Twitter. Mengenai hal itu, banyak pengguna Twitter yang tidak suka dengan pemilik baru Twitter dan caranya mengatur Twitter.
Baca Juga
Advertisement
Perlu diketahui bahwa semenjak Elon Musk secara resmi membeli Twitter, dengan kesepakatan yang dilansir The Washington Post bernilai US$44 miliar dolar pada Kamis (27/10/2022) banyak penggunanya yang memang mengancam ingin pergi berpindah ke media sosial lainnya.
Ternyata ancaman itu benar dilakukan. Dilansir MIT Technology Review, Twitter dikabarkan kehilangan hampir satu juta pengguna. Perkiraan dari Bot Sentinel menunjukkan bahwa sekitar lebih dari 877.000 akun Twitter menonaktifkan akun mereka antara 27 Oktober dan 1 November, yakni setelah media sosial berlogo burung biru itu diakusisi oleh Elon Musk. Tidak hanya itu saja, pada periode yang sama sekitar lebih dari 497.000 akun Twitter juga ditangguhkan.
“Kami percaya peningkatan penonaktifan (akun Twitter tersebut) adalah hasil dari orang-orang yang kecewa dengan Elon Musk yang membeli Twitter dan memutuskan untuk menonaktifkan akun mereka sebagai protes,” ucap Christopher Bouzy, pendiri Bot Sentinel.
“Kami juga percaya peningkatan penangguhan berasal dari Twitter yang mengambil tindakan pada akun yang sengaja melanggar aturan Twitter untuk melihat apakah mereka dapat melampaui batas 'free speech'," lanjutnya.
Untuk perbandingan, perlu diketahui bahwa seminggu sebelum orang terkaya di dunia itu membeli Twitter, hanya 5.958 akun yang dinonaktifkan atau ditangguhkan. Jadi data terbaru menunjukkan adanya peningkatan setinggi 208 persen pada hari-hari setelah pembelian dilakukan.
Respon tumblr
Tentunya hal ini akan berdampak negatif, terlebih bila warga Twitter yang pindah ke media sosial lain semakin banyak. Di sisi lain, bila benar itu terjadi, maka media-media sosial lain yang akan mendapatkan untung. Seperti yang kita ketahui, orang-orang saat ini memiliki banyak media sosial. Tetapi kebanyakan hanya aktif di media-media sosial tertentu saja.
Bila warga Twitter memilih "bermigrasi", maka hal yang perlu dilakukan media-media sosial lain hanyalah menarik hati warga-warga Twitter tersebut. Dengan begitu, mereka akan kedatangan pengguna aktif.
Salah satu media sosial yang telah menunjukan pergerakannya adalah tumblr. Dilansir The Verge, Tumblr melunakkan peraturan konten dewasanya. Tumblr juga mengubah aturannya untuk mengizinkan konten telanjang, tetapi bukan yang eksplisit secara seksual.
Advertisement
Korelasi
Dilansir The Sun, tumblr terkenal karena jumlah konten pornografinya. Pada 17 Desember 2018, Tumblr melarang konten dewasa termasuk gambar, GIF, ilustrasi, dan video yang menggambarkan tindakan seks.
Semenjak itu, banyak pengguna aktif yang memilih pindah ke media sosial lainnya, salah satunya Twitter. Dengan keadaan baru Twitter saat ini, banyak yang mengaku akan kembali ke media sosial Tumblr.
"Tumblr menyensor daftar hal-hal yang sangat panjang (termasuk konten telanjang) adalah alasan banyak dari kita (pengguna tumblr) meninggalkan situs itu dan mereka telah gagal secara finansial sehingga mereka membutuhkan alasan untuk membawa kita kembali, terlebih karena semua orang berbicara tentang meninggalkan Twitter," tulis salah satu warganet menjelaskan korelasi keadaan Twitter dan Tumblr saat ini.
"Tumblr mengizinkan orang (konten) telanjang kembali ke platform adalah langkah strategis setelah akuisisi Twitter oleh Elon Musk." tulis warganet lainnya.
Ada juga warganet yang mengaku langsung akan pergi dari Twitter. "Tumblr seriusan mengizinkan (konten) telanjang lagi?? bye twitter, Anda tidak akan pernah melihatku lagi"
Terlalu Bebas dan Berbayar
Salah satu hal yang membuat banyak orang ingin pindah dari Twitter adalah banyaknya yang percaya bahwa Elon Musk akan membiarkan ujaran rasis, seksis, dan semacamnya, yang bersembunyi dengan kedok sebagai candaan semata.
Hal ini bermula saat Elon Musk menulis "Komedi sekarang legal di Twitter", melalui akun Twitter-nya @elonmusk pada 28 Oktober 2022 waktu setempat. Banyak warganet yang merespons buruk tweet itu.
Comedy is now legal on Twitter
— Elon Musk (@elonmusk) October 28, 2022
Ketakutan banyak warganet dari tweet Elon Musk itu sudah bisa terlihat. Dilansir Variety, penggunaan kata N-word di Twitter meningkat hampir 500% dalam periode 12 jam setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter. N-word sendiri merupakan salah satu kata kasar, yang tidak bisa sembarangan diucapkan.
Data ini diungkap oleh Network Contagion Research Institute. Selain N-word, Yoel Roth, kepala keamanan dan integritas Twitter, juga melihat sejumlah kecil akun memposting banyak tweet yang menyertakan cercaan dan istilah menghina lainnya.
Hal lainnya yang menjadi penyebab banyak warga Twitter hilang adalah karena sistem centang verifikasi berbayar US$8 dolar yang akan diterapkan Elon Musk. Walau Elon Musk memberikan beberapa kelebihan dari akun bercentang berbayar, banyak warga Twitter yang tetap tidak setuju.
Banyak yang menilai harga tersebut, yang sebelumnya direncanakan US$19,99 dolar, masih terbilang mahal. Bahkan banyak juga yang merasa seharusnya Twitter tidak memungut biaya apapun.
Advertisement