Hari Wayang Nasional, Yuk Kenali Jenis-Jenisnya!

Wayang merupakan salah satu teater boneka tradisional yang aslinya ditemukan dalam budaya Jawa.

oleh Azizah Savira diperbarui 07 Nov 2022, 19:02 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 19:02 WIB
Ilustrasi Wayang
Ilustrasi Wayang (Photo created by pikisuperstar on Freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Taukah kamu? Tepat pada hari ini, Senin (7/11/2022) diperingati sebagai Hari Wayang Nasional.

Pada 17 Desember 2018 lalu, Presiden Joko Widodo atau telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional yang diperingati setiap tahunnya pada 11 November 2022.

Dilansir laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) www.kominfo.go.id, wayang merupakan salah satu teater boneka tradisional yang aslinya ditemukan dalam budaya Jawa.

Dalam bahasa Jawa, istilah wayang berarti bayangan atau imajinasi. Wayang juga bisa merujuk pada wayang itu sendiri atau keseluruhan pertunjukan teater.

Saat ini, wayang adalah bentuk teater boneka yang paling kuno dan populer di dunia. Dalam pertunjukan, wayang dimainkan oleh seorang dalang.

UNESCO telah mengakui wayang sebagai salah satu warisan budaya dunia sejak tahun 2003, keren kan?

Banyak orang luar negeri yang sengaja mengunjungi pertunjukan seni wayang saat berkunjung ke Indonesia dan kalian patut berbangga lahir di negara keren ini.

Nah ternyata Indonesia tidak hanya memiliki satu jenis wayang saja yah. Indonesia mempunyai beberapa jenis wayang yang populer di Indonesia.

Apakah kalian pernah menonton pertunjukan salah satu jenis wayang Indonesia? Jika pernah, jenis wayang mana yang pernah kalian tonton? Tapi untuk kalian yang belum pernah menonton pertunjukan wayang atau belum mengetahui jenis-jenis wayang di Indonesia, simak penjelasannya berikut ini:

 

1. Wayang Kulit

Wayang Kulit adalah salah satu wayang yang paling popular di Indonesia. Wayang ini dibuat menggunakan kulit yang berasal dari kambing atau kerbau, gagang dan kerangkanya terbuat dari tanduk kerbau.

Ada karakter khas yang disebut Punokawan yang biasanya diperankan dalam Wayang Kulit. Punokawan tersebut ialah Semar, Bagong, Gareng dan Petruk. Punokawan ini berasal dari Jawa.

Wayang Golek dan Klitik

foto-pasar-antik-8-wayang130531c.jpg
Kumpulan wayang golek (Liputan6 com/Andrian M Tunay)

2. Wayang Golek

Wayang golek adalah hasil perkembangan wayang kulit, dari keterbatasan waktu supaya bisa ditampilkan pada siang atau malam hari. Wayang yang populer di Jawa Barat ini berbentuk tiga dimensi yang terbuat dari kayu. Dialog pada pertunjukkan ini menggunakan bahasa Sunda.

Ada dua jenis wayang golek, yaitu wayang golek papak cepak dan wayang golek purwa. Biasanya, cerita yang dibawakan bersumber dari kitab Mahabarata dan Ramayana, serta tentang religi.

 

3. Wayang Klitik

Wayang klitik memiliki bentuk yang hampir mirip dengan wayang kulit, yang membedakan adalah wayang ini dibuat menggunakan kayu.

Disebut wayang klitik karena suara kayu yang bersentuhan di saat wayang digerakan, misalnya saat adegan perkelahian.

Cerita yang biasa dipentaskan wayang ini berasal dari kerajaan-kerajaan Jawa Timur, seperti kerajaan Jenggala, kerajaan Kediri, hingga kerajaan Majapahit yang dipenuhi kisah perseteruan asmara.

Wayang Beber dan Purwa

20150914-Festival Naskah Nusantara-Jakarta
Sebuah wayang golek dipajang saat Festival Naskah Nusantara, Perpustakaan Nasional, Jakarta (14/9/2015). Wayang golek di bandrol 400 ribu rupiah hingga jutaan rupiah. (Liputan6.com/ Gempur M Surya)

4. Wayang Beber

Wayang beber disebut sebagai jenis wayang yang paling tua di Indonesia. Pertama kali dikenal di Tanah Air pada masa kerajaan Jenggala sekitar 1223 Masehi.

Berbentuk lembaran-lembaran atau beberan yang terbuat dari kain atau kulit lembu, dan dibentuk menjadi tokoh-tokoh wayang.

Apabila tidak dimainkan, wayang bisa digulung. Pertunjukan wayang ini dilakukan dengan membeberkan atau membentangkan layar atau kertas yang berupa gambar. Setiap beberan adalah satu adegan cerita.

 

5. Wayang Purwa

Wayang purwa merupakan wayang yang muncul pada zaman pemerintahan raja Airlangga atau pada sekitar abad ke-11.  Raja Airlangga pada saat itu ingin membuat wayang purwa karena sangat menyukai kisah-kisah dan riwayat nenek moyangnya yang tertulis di serat Pustakaraja Purwa.

Jenis seni tradisional yang satu ini terbuat dari kulit kerbau yang berbentuk pipih, kemudian bagian tangan dan kakinya dapat kamu gerakkan, sehingga tampak lebih unik ketika dimainkan.

Wayang purwa memiliki beberapa bentuk gaya, seperti gaya Kasunanan, Mangkunegara, Ngayogjokarto, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan berbagai gaya lainnya.

Wayang Suket dan Orang

Pementasan Wayang Orang Ngesti Pandowo ditampilkan di Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta Timur pada 26 Juni 2022.
Pementasan Wayang Orang Ngesti Pandowo ditampilkan di Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta Timur pada 26 Juni 2022.

6. Wayang Suket

Wayang suket berbentuk sederhana dan biasanya digunakan sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pada anak-anak di Jawa.

Wayang ini dibuat dari rumput yang dililitkan, dijalin, dan dirangkai membentuk tokoh wayang. Karena dibuat dengan rumput, membuat wayang ini tidak bisa bertahan lama.

7. Wayang orang

Jenis wayang populer di Indonesia yang terakhir adalah wayang orang. Wayang ini merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional Jawa, khusunya Jawa Tengah.

Pertunjukan jenis wayang ini mirip seperti pertunjukan theater musikal yang mengangkat cerita Ramayana dan Mahabarata. Adanya wayang orang karena terinspirasi dari seni drama yang berkembang di Eropa.

Wayang orang pertama kali muncul pada abad ke-18 di Solo yang merupakan penampilan dari KGPAA Mangkunegoro 1. Sampai saat ini, pertunjukan wayang orang masih sering untuk kita jumpai. Pertunjukan wayang orang Bharata Purwa di Jakarta dan pertunjukan di Sendratari Ramayana Ballet Prambanan adalah salah satu pertunjukan wayang orang yang cukup terkenal.

Cerita yang dimainkan untuk salah satu jenis wayang populer di Indonesia ini adalah kisah Mahabrata dan Ramayana yang mengandung pesan moral yang disesuaikan dengan kebudayaan setempat.

Infografis Tahap Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Infografis Tahap Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya