3 Cara Menghadapi Orang Tua Strict yang Suka Mengekang

Setiap orang tua memiliki cara berbeda dalam mendidik anak, adapun kondisi strict parents yang membuat anak sulit bersosialisasi.

oleh Haya Aulia diperbarui 23 Nov 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 08:00 WIB
Anak
Ilustrasi Remaja dan Orangtua Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Anak menjadi anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada orang tua. Tuhan telah memberikan kepercayaan kepada mereka untuk menyayangi dan membimbing seorang anak.

Perilaku orang tua dalam mengurus anak berpengaruh pada emosional dan sifat yang dimiliki seseorang.

Orang tua perlu mendukung setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh anaknya. Akan tetapi, orang tua pun perlu mengawasi segala tindakan yang dilakukan anaknya guna menghindari hal-hal buruk.

Kadang kala, orang tua bertindak terlalu keras kepada anaknya yang membuat mereka sulit berekspresi. Fenomena ini dikenal dengan istilah strict parents yang digambarkan melalui perilaku orang tua yang terlalu protektif terhadap anaknya.

Kalian mungkin sering mendengar istilah satu ini, bahkan salah satu di antara kalian tengah mengalami kondisi ini.

Dilansir melalui Wehavekids, Selasa (22/11/2022), anak yang memiliki orang tua super protektif umumnya terbiasa dengan pertengkaran yang timbul di rumah. Kondisi inilah yang menyebabkan dirinya ingin segera meninggalkan rumahnya.

Kalian yang memiliki orangtua dengan kondisi strict parents mungkin mencari berbagai macam cara agar bisa terlepas dari lingkungan ini.

Pernahkah kalian sulit mendapatkan izin ketika ingin berpergian keluar rumah bersama teman? Kondisi inilah yang pada akhirnya membuat dirimu semakin gerah, karena menghambat interaksi dengan teman-temanmu.

Kadang kala, tindakan orang tua mencerminkan bagaimana perilakumu terhadap mereka.

Orang tua tentu saja memiliki ekspektasi kepada anaknya, namun anak tidak mungkin selalu mengabulkan segala kemauan orang tua. Hal ini dikarenakan anak pun memiliki tujuan dan cita-cita yang telah mereka impikan sendiri.

Oleh karena itu, ketahui bagaimana cara menghadapi strict parent.

1. Persiapkan Diri untuk Menghadapi Orang Tua

Restu Orangtua
Ilustrasi Pasangan Credit: freepik.com

Ketika sudah mencapai titik lelah, karena tak bisa pergi bersama teman-teman di masa remaja, kalian perlu memberanikan diri berbicara kepada orang tuamu.

Keinginan untuk mendapatkan kebebasan dari orang tua, kadang kala membuat anak berontak dan cenderung melanggar aturan.

Padahal, tindakan yang dilakukan ini malah semakin menambah sikap protektif orang tua. Hindari menentang orangtua guna menjauhi konflik.

Jangan terlalu memaksa orangtua, ambil langkah lambat namun pasti. Cobalah untuk mengenalkan dengan siapa kalian bergaul kepada orangtua.

Dengan begitu, ketika kalian meminta izin dan menyebut nama orang tersebut, kemungkinan orang tuamu akan percaya dan menyetujuinya.

Akan tetapi, jika orang tua belum berubah dan tetap protektif, mulailah membicarakan hal ini secara baik-baik. Gunakan pemilihan kata yang sopan saat berdiskusi mengenai kondisi ini.

 

2. Buatlah Orang Tua Percaya

Jarang Disadari, 6 Perilaku Orangtua Ini Jadi Contoh Buruk untuk Anak
Beberapa perilaku yang dilakukan orangtua ini secara tidak langsung mendorong anak berperilaku buruk. (Foto: unsplash.com/Womanizer).

Kebanyakan orang tua akan memberikan batasan kepada anaknya agar tidak bergaul dengan lawan jenis mereka. Hal ini dilakukan guna menghindari hal negatif yang akan terjadi di kemudian hari.

Mendapatkan kepercayaan dari orang tua menjadi hal yang paling diinginkan oleh anak. Bagaimana tidak, setiap orang pasti membutuhkan kepercayaan dari orang lain.

Ketika kalian meminta izin untuk keluar rumah, cobalah membuat beberapa janji kepada orang tua. Contohnya, kalian bisa menentukan kapan akan pulang dan sampai di rumah.

Orang tua akan mengerti dan memberikan izin, jika kalian bisa membatasi diri dengan cara menepati janji.

Membangun kepercayaan dengan orang tua merupakan hal yang bisa menentukan bagaimana mereka akan bersikap kepadamu. Mintalah izin dari jauh hari dan berikan informasi jelas mengenai kapan kalian akan pergi, dengan siapa dan lain sebagainya.

Salah satu contoh kalimat yang bisa kalian utarakan, yaitu “Aku ingin pergi ke bioskop di hari Sabtu dengan si A.”

3. Sabar dan Teruslah Berupaya

Keluarga Tetap Menjadi Prioritas Utama
Ilustrasi Keluarga Bahagia Credit: pexels.com/pixabay

Sebagai anak, kalian tidak bisa menekan dan memaksa orang tua untuk berubah secepat mungkin.

Menghadapi orang tua dengan kondisi strict parents membutuhkan kesabaran penuh. Hal ini dikarenakan perlu waktu lama untuk mengubah pola pikir orang tua.

Apalagi jika anak dilarang melawan karena bisa dianggap kurang ajar dan tidak menghargai orang tuanya.  

Lakukan upaya terbaik yang bisa membuat orang tua bangga dengan dirimu. Tunjukkan kalian sanggup menjadi anak yang berbakti.

Perjuangan yang kalian lakukan akan berdampak di kemudian hari dan menjadi pengalaman berharga. Ketika kalian berhasil membuat orang tua bangga dan percaya, kemungkinan mereka akan memberikan kebebasan.

Jangan pernah membenci orang tua, meski mereka terlalu protektif. Tetaplah menjaga hubungan baik dengan orang tua.

Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga
Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya