Sejarah Singkat Maskot Piala Dunia, Jadi Tradisi dari Masa ke Masa

Liputan6.com, Jakarta - Maskot menjadi salah satu ciri khas yang melengkapi penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia setiap masanya. Maskot telah menjadi fitur yang merepresentasikan negara yang tahun itu menjadi tuan rumah acara pertandingan, dan tradisi ini telah ada sejak Piala Dunia di 1966.

Bisa dikatakan kalau Piala Dunia tidak akan menjadi Piala Dunia tanpa adanya maskot. Penampilan maskot memberikan identitas terhadap acara pertandingan yang digelar pada masa tertentu dan juga mewakili negara yang sedang menjadi tuan rumah acara internasional tersebut.

Karena setiap negara memiliki ciri khas yang berbeda-beda, ikon yang mereka tampilkan sebagai maskot Piala Dunia negara mereka pun turut bervariasi. Sebagian besar negara sering menggunakan hewan asli asal negaranya sebagai ikon mereka.

Misalnya, seperti Piala Dunia tahun 1966 di Inggris yang menggunakan singa dengan sebutan Willie sebagai maskot mereka. Selain Inggris, ada juga Amerika Serikat yang memiliki maskot seekor anjing bernama Striker, serta Prancis dengan maskot ayam jago Gallic, Footix.

Akan tetapi, ada juga negara-negara yang menggunakan ikon lain sebagai maskot mereka. Seperti Piala Dunia 1990 di Italia yang menggunakan stick figure dengan warna senada bendera Italia. Sementara itu, Mexico menggunakan ikon cabai jalapeno bernama Pique.

Sama dengan maskot Piala Dunia 2022 di Qatar menggunakan ikon sebuah ghutra putih yang dapat terbang. Ada makna istimewa di balik nama dan terpilihnya karakter ini sebagai maskot Piala Dunia di Qatar tahun ini.

Namun, sebelum kita membahas lebih jauh tentang maskot La'eeb untuk pertandingan Piala Dunia edisi ke-22 ini, ketahui lebih dulu mengenai sejarah penampilan maskot di Piala Dunia FIFA, serta perannya di dalam penyelenggaraan turnamen.

Maskot Piala Dunia FIFA merupakan serangkaian karakter unik yang muncul di setiap acara dan mewakili karaktertistik dari negara tuan rumah saat itu. Biasanya maskot memiliki wujud dari flora, fauna, atau kostum yang identik dengan negara tersebut.

Desainnya tidak jarang terlihat lucu, seperti ditargetkan untuk anak-anak dan untuk membuat merchandise yang banyak digemari penonton Piala Dunia. Beberapa maskot Piala Dunia nyatanya memiliki koneksi di antara maskot satu dan yang lainnya.

Melansir dari First Post, Kamis (24/11/2022), ajang Piala Dunia sebelumnya di Swedia pada tahun 1958 dan Cile di 1962 sempat ada upaya menggunakan maskot untuk meramaikan pertandingan. Namun, hal ini belum mendapat dorongan pemasaran dari FIFA.

Maskot resmi baru digunakan dalam Piala Dunia pada tahun 1966, saat Inggris sedang menjadi tuan rumah. Piala Dunia 1966 di Inggris memiliki maskot seekor singa, yang merupakan simbol Inggris, bernama Willie. Sejak saat itu, Willie menjadi maskot paling terkenal dalam sejarah Piala Dunia.

Setelah itu, maskot Piala Dunia pun menjadi tradisi yang wajib ada di setiap penyelenggaraan pertandingan. Banyak negara mulai menonjolkan ciri khas mereka melalui ikon yang mereka gunakan sebagai maskot kala menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Willie menjadi maskot Piala Dunia FIFA pertama yang ditampilkan secara resmi. Selanjutnya, daftar maskot diikuti oleh karakter Juanito dari Mexico dalam Piala Dunia tahun 1970, Tip and Tap sebagai maskot tahun 1974, Gauchito dari Argentina, dan Naranjito di Piala Dunia Spanyol pada tahun 1982 secara berurutan sebagai lima maskot pertama.

Untuk awal abad ini, Piala Dunia diselenggarakan oleh Jepang dan Korea Selatan yang menampilkan tiga karakter maskot. Ketiga maskot tersebut bernama Ato, Kaz, dan Nik yang masing-masing berwarna oranye, biru, dan ungu. Setiap karakter pun memiliki peran, Ato memegang posisi sebagai pelatih, sedangkan Kaz dan Nik berperan sebagai pemainnya.

Berdasarkan situs Daily Mail UK (24/11/2022), Sportsmail mengurutkan daftar maskot Piala Dunia FIFA terbaik yang pernah tampil. Tiga nama maskot teratas di antaranya adalah Willie, Ciao, dan Footix sebagai karakter maskot terbaik pertama.

Tahun ini, maskot Piala Dunia di Qatar memiliki nama La'eeb. Karakter ini adalah sebuah ghutrah putih yang melayang dan tampil dengan tampak yang menyenangkan dan penuh petualangan.

Namanya sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "pemain super terampil." Penampilannya sebagai sebuah ghutrah terinspirasi dari hiasan kepala tradisional yang dikenakan pria di Timur Tengah.

Karakternya juga dilengkapi dengan mata, alis, dan mulut yang terbuka. La'eeb telah diperkenalkan saat pengundian Piala Dunia di Doha pada April lalu.

Maskot tahun ini berbeda dengan maskot-maskot sebelumnya yang menggunakan hewan sebagai karakter maskot mereka. Karakternya termasuk dalam dunia maskot paralele yang setiap orang diizinkan untuk membayangkan penampilannya dalam berbagai bentuk berbeda.