Masih Cedera, Pertahanan Korea Selatan Terancam Jika Kim Min Jae Tidak Main di Piala Dunia 2022

Liputan6.com, Jakarta - Bek Timnas Korea Selatan (Korsel) Kim Min Jae mengalami cedera setelah laga Piala Dunia 2022 antara Korsel melawan Uruguay pada Kamis, 24 November 2022. Karena cedera tersebut, Kim tidak mengikuti sesi latihan dua hari berturut-turut pada 25 s.d 26 November 2022.

Kekhawatiran nampak terasa dari Taegeuk Warriors karena salah satu jagoan mereka yang tidak dalam kondisi baik. Pertama, kapten dan pemain ofensif terbaik mereka, Son Heung Min. Sekarang, kehadiran pemain bertahan terbaik Korsel sekaligus Napoli itu menjadi tanda tanya dalam laga melawan Ghana pada Senin, 28 November 2022.

Melansir The Korea Times, Senin (28/11), hampir semua skenario mimpi buruk bakal terjadi pada Taegeuk Warriors di Piala Dunia tahun ini di Qatar. Kemudian, jika Kim tidak dapat tampil melawan Ghana, Korea Selatan, dengan sedikit ruang gerak di lini pertahanan Kim, akan memiliki masalah besar. 

Son Heung Min bangkit kembali tepat waktu dari patah tulang wajahnya untuk bermain dalam pertandingan pertama Grup H Korea Selatan melawan Uruguay Kamis lalu dengan menggunakan masker pelindung. Akan tetapi, pada babak kedua di pertandingan yang sama, Kim mengalami cedera otot betis kanan saat mengejar penyerang Darwin Nunez.

Bek Korea Selatan itu tetap bermain di sisa pertandingan dan mengatakan setelah itu dia tidak berpikir cederanya terlalu serius. Namun, Kim akhirnya absen dalam dua hari latihan berturut-turut. Kemudian, baru-baru ini ia dibatasi untuk mengendarai sepeda statis selama 15 menit pertama sesi yang terbuka untuk media.

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Pada Minggu (27/11), manajer tim Korsel Paulo Bento mengatakan, Kim akan menjadi penentu saat pertandingan melawan Ghana.

Kim, Pemain Terbaik Serie A bulan September, mungkin merupakan pemain yang paling tak tergantikan untuk Korea Selatan, bahkan lebih dari Son, mengingat keahlian Kim yang unik sebagai pemain bertahan.

Dalam formasi empat bek khas Bento, Kim adalah bek tengah Korea Selatan terbaik dengan kaki kanannya, bersama Cho Yu Min, yang hanya memiliki empat caps, menjadi satu-satunya pilihan kaki kanan lainnya di posisi itu.

Di sisi lain, Kwon Kyung Won yang berkaki kiri, pemilik 28 caps, sebelumnya pernah bermain sebagai bek tengah bersama rekan Kim yang biasa, Kim Young Gwon, tetapi Kwon tidak seefektif bermain di sisi kanan. Bento lebih suka memiliki bek berkaki kanan di sisi yang sama.

Jika terpaksa, Bento kemungkinan akan menyatukan kembali Kwon dengan Kim Young Gwon, berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya, daripada melempar taruhan dengan Cho dalam pertandingan virtual yang harus dimenangkan.

Bento mungkin juga akan memilih formasi back-three dan membariskan Kwon, Kim Young Gwon dan Cho dari kiri ke kanan. Ketiganya bermain bersama melawan Islandia pada 11 November, pertandingan persahabatan terakhir Korea Selatan sebelum Piala Dunia.

Kim Min Jae membawa kombinasi langka antara fisik, kecepatan, dan pandangan mengoper ke posisinya. Dia telah bermain dalam 38 pertandingan di bawah asuhan Bento, sejak September 2018, dan Korea Selatan telah memenangkan 24 pertandingan di antaranya, dengan 11 kali seri dan hanya tiga kali kalah.

Kemudian, 38 pertandingan dan 3.390 menit yang dilakoni Kim adalah total tertinggi kedua untuk pemain Korea Selatan di bawah asuhan Bento.

Setelah menyaksikan Ghana kalah dari Portugal 3-2, para pemain Korea Selatan telah berbicara dengan percaya diri tentang mengeksploitasi ruang di belakang pertahanan Ghana. Namun, jika Kim Min Jae absen pada pertandingan Senin ini, maka rekan satu timnya harus mengkhawatirkan ruang di belakang pertahanan mereka sendiri.

Begitu Kim terhambat oleh cedera di babak kedua melawan Uruguay, hal itu memengaruhi permainan Korea Selatan secara keseluruhan dan membuat Bento harus melakukan penyesuaian.

"(Cedera Kim) berdampak pada penyerangan kami karena tidak memungkinkan kami untuk terus melakukan serangan seperti yang telah kami lakukan karena masalah yang dihadapinya," kata Bento.