Liputan6.com, Jakarta - Jepang resmi lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 melalui pengentasan terhadap Spanyol dengan skor lebih unggul satu poin yang berlangsung Jumat (2/12/2022) dini hari WIB.
Laga ini tentunya merupakan hasil peluh dari para tim yang berkerja sama di bawah komando kapten Maya Yoshida.
Baca Juga
Untuk membekuk La Roja, Maya Yoshida bermain sebagai bek tengah yang menjaga pertahanan tahan banting agar tidak mudah ditembus lawan. Kepemimpinannya pun tak lepas dari solidaritas dan persatuan saat menghadapi rival, mulai dari Jerman hingga Spanyol.
Advertisement
Mengutip dari Head Topics, Jumat (2/12/2022), Yoshida mengaku Samurai Biru tidak memiliki mentalitas yang cukup kuat saat melawan Kosta Rika di pertandingan lalu. Namun, Jepang pun bangkit kembali untuk bekerja keras dengan rasa kesatuan yang erat.
"Terlalu mudah untuk mengatakan kami menyerah. Kekuatan kami adalah solidaritas dan persatuan. Sekali lagi, kami harus tetap bersatu dan mencoba untuk mendapatkan tiga poin di pertandingan berikutnya,” ucapnya.
Alhasil, berkat kerjasama tim sekaligus strategi apik Hajime Moriyasu, Jepang lepas dari tekanan Spanyol dan berhasil membekuknya di babak kedua laga pamungkas Grup E Piala Dunia 2022 yang dilangsungkan di Stadion Khalifa International.
Kemenangan gemilang bagi Jepang menjadikan mereka memuncaki Grup E, diikuti oleh Spanyol di urutan kedua, yang finis di depan Jerman berada di posisi ketiga karena selisih gol.
Yoshida : Fokus Pada Masa Depan
Maya Yoshida lahir pada 24 Agustus 1988, yang merupakan bek tengah untuk serie A Sampdoria dan kapten tim nasional Jepang. Pria dengan "No Punggung 22" ini lahir di Nagasaki, Jepang, dan memulai perjalanan sepak bolanya di Nanling FC pada tahun keduanya di sekolah dasar.
Di usianya yang ke-31, Maya Yoshida telah mencapai banyak hal dalam kariernya.
Dia tampil menonjol untuk Southampton di Liga Premier Inggris selama banyak kampanye. Tak cukup, pria berumur 34 tahun ini kerap tampil di dua Piala Dunia FIFA dan memenangkan Piala Asia AFC bersama tim nasional Jepang ketika usianya baru 22 tahun.
Namun, Yoshida adalah seorang pria yang tetap fokus pada peluang di masa depan yang bisa ia capai, alih-alih bersandar pada pencapaiannya di masa lalu.
"Saya mencoba untuk mengalahkan setiap hari, jadi saya tidak terlalu banyak melihat ke masa lalu. Yang terpenting adalah apa yang akan saya buat [dalam karier saya] mulai sekarang, jadi sejujurnya, saya tidak terlalu peduli dengan masa lalu saya,” ucapnya dilansir ESPN.
Advertisement
Perjalanan Karier yang Mandiri
Melansir dari The Athletic, Yoshida meninggalkan rumah pada usia 12 tahun untuk mengejar kariernya ketika ia bergabung dengan tim muda Nagoya Grampus. Kapten kesayangan Jepang ini mengaku bahwa sejak itu, ia harus melakukan semuanya sendiri.
Kemampuan untuk mandiri itu membantu Yoshida dengan baik ketika ia mendapatkan kesempatan di Eropa pada usia 22 tahun bersama tim Belanda, VVV-Venlo. Segera, dua tahun setelahnya, Southampton memanggilnya di Agustus 2012.
Di Southampton, Yoshida akhirnya mencetak gol pertamanya dalam perlawanan kontra Sunderland di Piala Liga 2013.
Selanjutnya tepat pada 31 Januari 2020, Yoshida secara resmi telah bergabung dengan klub Serie A Sampdoria dengan status pinjaman hingga akhir musim. Ada pun debutnya di Sampdoria adalah ketika bersanding dengan Hellas Verona di Maret 2020.
Kini, Yoshida menandatangani kontrak dua tahun dengan klub dan membuatnya bertahan hinga 2022.
Secara internasional, Yoshida dipangil ke timnas senior sejak 2009 silam. Ia melakukan debutnya yang gemilang pada 6 Januari 2010 dalam kualifikasi melawan Yaman.
Di tahun 2010, Yoshida kemudian dipanggil untuk Piala Asia AFC 2011 di Qatar dan mencetak gol Jepang pertamanya.
Melawan Spanyol Jadi Bagian Terpenting dari Perjalanan Karier
Nyatanya, pertandingan melawan Spanyol merupakan pertandingannya yang genap ke- 124 untuk Jepang ketika ia menjadi kapten timnya melawan Spanyol di Piala Dunia 2022. Tak hanya itu, Yoshida berterus terang bahwa pertandingan kontra Spanyol akan menjadi pertandingan terpenting dalam kariernya.
Mengutip dari Nippon, menjelang pertandingan melawan Spanyol, Yoshida menekankan bahwa Jepang vs Spanyol akan menentukan sejarah dan masa depan sepak bola Jepang ke depannya.
“Penampilan besok bisa membuat masa depan lain untuk sepakbola Jepang. Banyak anak-anak yang akan menonton, mungkin, jadi saya harap kami bisa memainkan lebih banyak pertandingan dan itulah mengapa kami harus menang besok,” pungkasnya.
Advertisement