Liputan6.com, Jakarta - Inggris resmi melenggang ke perempat final Piala Dunia dengan kemenangan 3-0 atas Senegal. Laga yang menghadirkan Inggris VS Senegal pada Senin (5/12/2022) dini hari WIB berhasil membawa Inggris melalui aksi Jordan Henderson, Harry Kane, dan Bukayo Saka.
The Three Lions membuat Senegal terdesak melalui serangan yang diberikan oleh Henderson pada menit ke-38. Ada pun Kane menggandakan skor jelang babak pertama berakhir, ditutup oleh Bukayo Saka menerjang lewat gol pada menit ke-57.
Baca Juga
Setelah gol pembuka Jordan Henderson, Phil Foden mengklaim assist untuk gol-gol dari Harry Kane dan Bukayo Saka di kedua sisi babak pertama. Mengutip laman resmi Manchester City, keunggulan timnas besutan Gareth Southgate ini tak pelak merupakan aksi Foden yang menyumbang umpan sesama tim.
Advertisement
Upaya Foden diawali dengan meneruskan si kulit bundar pada Kane untuk mencetak gol pertamanya di Piala Dunia 2022. Tak cukup, Foden kemudian mengirim bola yang dituntaskan oleh Saka.
Pemain sayap Manchester City itu kemudian mengusahakan gol ketiga pada 10 menit memasuki babak kedua, ketika ia melewati sebuah tekel sebelum memberikan umpan silang rendah yang sempurna untuk diselesaikan oleh Saka.
Phil Foden yang hanya berusia 22 tahun kemudian berhasil dinobatkan sebagai pemain termuda yang membuat dua assist dalam pertandingan babak sistem gugur Piala Dunia FIFA sejak Ronaldo yang bermain untuk Brasil pada tahun 1998.
Berikan Pujian untuk Bellingham
Mengutip BEINSports, Foden mengatakan Jude Bellingham akan berkembang menjadi gelandang terbaik di dunia setelah perannya dalam kemenangan 3-0 atas Senegal.
Phil Foden yang memberi umpan untuk dua gol Inggris lainnya memuji sang pemain berusia 19 tahun itu dan menyatakan tidak ada kekurangan dari permainan sang gelandang.
"Saya tidak ingin terlalu membesar-besarkannya karena dia masih muda tetapi dia adalah salah satu pemain paling berbakat yang pernah saya lihat," ucap Foden dilansir BEINSports, Senin (05/12).
Di sisi lain, Bellingham puas dengan penampilan timnya dan menghormati salah satu wajah paling senior di skuad, Jordan Henderson, setelah pemain Liverpool itu mengkonversi bola untuk gol pembuka Inggris ketika berada di bawah tekanan. Bellingham mengaku bahwa ia mendengar beberapa komentar sampah mengenai permainan Henderson.
“Sejujurnya, itu konyol. Dia sangat diremehkan secara teknis. Dia kembali tampil dalam pertandingan besar dengan sebuah gol," pungkasnya
“35 menit pertama sangat sulit. Mereka sulit untuk dilewati, tetapi golnya benar-benar bekerja dengan baik,” tutup Bellingham.
Advertisement
Terobosan Karier
Mengingat bahwa ia memiliki empat medali pemenang Premier League atas namanya, tampaknya luar biasa bahwa Phil Foden hanya berusia 22 tahun dan sudah menginjakkan kaki di Piala Dunia senior.
Namun, sebelumnya Foden pernah berkesempatan dalam laga Pertandingan Piala Dunia. Foden memainkan peran utama dalam kemenangan Inggris di Piala Dunia U-17 pada tahun 2017, mencetak dua gol di final saat Inggris mengalahkan Spanyol 5-2.
Mengutip Manchester Evening News, Foden dianugerahi hadiah Golden Ball untuk penampilannya di turnamen yang dia yakini membantunya mendapatkan terobosan di Manchester City.
"Detik kami memenangkannya, bukan hanya untuk saya, untuk seluruh tim juga, rasanya seperti hidup berubah. Semua orang membicarakan kami di media sosial dan berkata, 'Pemain ini bisa melakukan ini di tim utama'.
Kebangkitan Foden selama lima tahun sejak saat itu sangat luar biasa. Pemain berusia 22 tahun itu telah memenangkan Liga Premier dan Piala Liga masing-masing empat kali, Piala FA sekali dan telah tampil di final Liga Champions. Dua kali dia dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik PFA, meskipun dia tidak berpikir dia mampu membawa performa klubnya ke panggung internasional sejauh ini.
Kecewa Jarang Main
Pemain dengan nomor punggung 20 di timnas sepak bola Inggris ini sebelumya secara terbuka mengaku kecewa jarang dimainkan oleh Gareth Southgate. Foden membuat kesan pertamanya untuk tim Gareth Southgate di turnamen melawan Wales pada Rabu (30/11), dan mencetak gol pertamanya di turnamen internasional besar, membenarkan pendapat yang memilihnya untuk keluar ke lapangan.
Mengutip Daily Mail UK, menjelang pertandingan krusial Inggris di babak 16 besar melawan Senegal, Foden mengatakan bahwa dia kecewa tidak bermain lebih banyak, meskipun dia mengaku menikmati kesuksesan rekan-rekan setimnya.
“Saya kecewa tidak bermain dari awal dalam lebih banyak pertandingan, tetapi itu adalah bagian dari turnamen," ucapnya.
Foden pun mengaku bahwa ia melihat banyak perhatian media terhadapnya untuk memilai pertandingan dan sulit untuk memalingkan perhatiannya dari hal itu.
“Ada banyak persaingan. [Bukayo] Saka telah melakukannya dengan baik dan mencetak gol di pertandingan pertama, [Marcus] Rashford telah mencetak gol dan melakukannya dengan sangat baik melawan Wales,” tuturnya.
Foden pun mengaku bahwa semua rekan yang telah membuktikan satu poin akan memusingkan Southgate untuk memilih tim di pertandingan selanjutnya. Pemain kelahiran 2000 ini menambahkan bahwa permainannya kala melawan Wales bagus dan merasa bahwa dia memiliki kesempatan untuk menjadi starter saat melawan Senegal. Pendapatnya pun kian terbukti mengingat performa pemain belia ini yang menampikkan dua umpan kepada rekan setim.
Advertisement