Liputan6.com, Jakarta - Perlehatan Piala Dunia 2022 akan segera berakhir. Lika-liku selama pertandingan sepak bola internasional tersebut telah dilewati para tim nasional yang berlaga.
Satu persatu dari mereka mulai berguguran. Kini hanya tersisa Argentina dan Prancis yang akan berlaga di babak final Piala Dunia 2022, serta Krosia dan Maroko yang saling memperebutkan gelar juara 3.
Di balik itu semua, para relawan Piala Dunia 2022 Qatar ikut berpartisipasi menyukseskan acara empat tahunan ini.
Advertisement
Terdapat sekitar 20.000 sukarelawan yang terpilih dengan beragam keterampilan. Mulai dari multi-bahasa, motivasi, hingga kemampuan mereka dapat mewujudkan kemegahan acara Piala Dunia 2022.
Memainkan peran di belakang layar, relawan menunjukan semangat sejati yang tercipta di Qatar selama pertandingan berlangsung.
Mengapresiasi kehebatan dan kemampuan para relawan, FIFA mengusung kegiatan bertajuk 'Acara Perayaan Relawan' di Doha.
Presiden FIFA, Gianni Infantino pun mengucapkan rasa terima kasih kepada para relawan Piala Dunia 2022. Gianni Infantino menggambarkan kesediaan para relawan layaknya hati dan jiwa bagi sebuah turnamen.
"Kalian adalah sukarelawan terbaik untuk Piala Dunia terbaik yang pernah ada. Terima kasih banyak dari lubuk hati saya, dari semua orang yang mencintai sepak bola, untuk kalian semua. Kalian luar biasa," katanya di atas panggung FIFA Fan Festival mengutip dari laman resmi FIFA pada Sabtu (17/12/2022).
Kontribusi relawan Piala Dunia 2022 perlu diapresiasi. Tanpa kehadiran mereka mungkin ajang internasional ini tak bisa berjalan dengan baik. Sama seperti pesepakbola yang bertanding, para relawan pun memiliki peran dan tugas masing-masing.
Relawan Piala Dunia 2022 Adalah Orang Terpilih
Dari sekitar 40.000 pendaftar untuk menjadi relawan Piala Dunia 2022, hanya 20.000 saja yang terpilih. Setengah dari mereka adalah orang terpilih yang memiliki kemampuan hebat dalam berbahasa dan dipercaya sanggup memeriahkan ajang internasional satu ini.
Presiden FIFA mengucapkan selamat kepada orang-orang terpilih, karena bantuan mereka Piala Dunia 2022 bisa berlangsung dengan baik.
Bahkan, dirinya pun mengatakan peran relawan sebagai jantung dan jiwa bagi Piala Dunia. Kehadiran relawan melukiskan senyuman untuk Piala Dunia terbaik yang pernah ada.
"Anda adalah wajah dan senyuman Piala Dunia. Anda adalah orang pertama yang dilihat orang ketika mereka datang ke Piala Dunia yang fantastis ini, dan orang terakhir pula yang mereka lihat ketika pergi," katanya.
"Senyumanmu membuat Piala Dunia ini, seperti yang terbaik yang pernah ada," kata Gianni Infantino.
Advertisement
Mita Yulian Relawan Piala Dunia 2022 Asal Indonesia
Salah satu perwakilan relawan Piala Dunia 2022 asal Indonesia adalah Mita Yulian Sasmita. Dirinya membagikan kisah perjalanan selama bertugas sebagai relawan di Qatar melalui akun Instagram pribadinya @psychofat.
Mita menceritakan pengalaman paling berharga ketika bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara.
Dengan begitu, dia pun bisa saling bertukar pikiran yang membuat dirinya mendapatkan banyak wawasan baru.
Terjun menjadi relawan dalam ajang pertandingan internasioal, ternyata sudah dilakukannya sejak Piala Dunia 2018 di Rusia.
Sudah bermimpi sejak menyaksikan pertandingan Piala Dunia 1998, Mita ingin berpartisipasi dan bekerja di kegiatan paling bergengsi ini.
"Bukankah pemandangan stadion terisi suporter macam itu yang dulu membangun mimpi bocah gendut asal Depok ini? Yang di tiap pertandingan Piala Dunia 1998 selalu membatin, ‘Enak kali ya kerja di Piala Dunia,” tulis Mita dalam unggahan pribadinya.
Momen Mita Yulian Bertemu Dengan Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memberikan kejutan untuk sang relawan Piala Dunia 2022, Mita Yulian Sasmita.
Kehadiran Mita di tengah ajang internasional Piala Dunia membuat Erick Thohir bangga. Hal inilah yang menyebabkan Menteri BUMN memberi kejutan dengan menemui Mita secara tiba-tiba.
Momen berharga pun diunggah melalui akun resmi @erickthohir, dalam video tersebut terlihat Mita yang sehari-hari berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris terharu dan menangis.
Pertemuan yang cukup mengharukan, ketika Erick Thohir mulai memeluk Mita Yulian dan menanyakan beberapa hal terkait tugas sebagai relawan di Qatar.
Mita pun menceritakan ia lebih sering ditugaskan di Stadion Lusail. Meski sempat beberapa kali mendapat tugas untuk mengawasi Stadion Al Bayt selama pertandingan.
Advertisement