Selain Minum Kopi, Konsumsi 4 Makanan Ini Tiap Hari Dapat Mencegah Kanker

Berikut ini makanan dan minuman yang bila dikonsumsi tiap hari dapat mencegah kanker

oleh Sulung Lahitani diperbarui 13 Jan 2023, 14:04 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2023, 14:04 WIB
Ilustrasi minum kopi
Ilustrasi minum kopi (Dok.Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Meskipun banyak dari kita yang memulai hari dengan segelas air, mayoritas orang bergantung pada minuman yang berbeda untuk memberi mereka semangat pagi: kopi. Dan ternyata, manfaat minuman tersebut lebih dari sekadar sentakan energi.

Mengutip laporan Bestlife, sebuah makalah baru yang diterbitkan minggu ini di British Medical Journal menunjukkan bahwa beberapa cangkir kopi setiap hari dapat menurunkan risiko Anda terkena kanker prostat.

Meta-analisis tersebut diterbitkan di BMJ Open oleh para peneliti di Departemen Urologi di Rumah Sakit Shengjing Universitas Kedokteran China. Mereka menyarankan bahwa manfaat kopi terletak pada kandungan bahan kimia dengan sifat anti-karsinogenik, termasuk kemampuan untuk menekan enzim yang bertanggung jawab untuk pembentukan tumor.

Tim mengamati 16 studi berbeda yang meneliti konsumsi kopi, mencatat bahwa orang-orang yang minum lebih banyak kopi memiliki risiko 7 persen lebih rendah terkena kanker prostat lokal, dan sekitar 15 persen lebih rendah risiko kanker stadium lanjut.

Sementara penulis penelitian menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan antara kopi dan manfaat kesehatan ini, mereka menyarankan bahwa dari lebih dari 1.000 bahan kimia dalam kopi panggang, dua khususnya—cafestol dan kahweol—dipercaya memiliki sifat anti-karsinogenik.

Asam klorogenat yang memiliki efek antioksidan pada tubuh juga terdapat dalam minuman tersebut.

Mengenai berapa banyak kopi yang harus Anda minum, perlu diingat bahwa Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan asupan kafein maksimum 400 mg per hari – atau sekitar 4 hingga 5 cangkir kopi, jadi setidaknya sebaiknya ada batasan.

Menariknya, selain kopi, ada beberapa makanan yang memiliki khasiat serupa dalam melawan kanker. apa sjaa makanan-makanan yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari tersebut? Ini dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Brokoli

Ilustrasi brokoli
Ilustrasi/Copyright unsplash/Hans Ripa

Anda tidak perlu diberi tahu bahwa sayuran segar baik untuk Anda, tetapi American Cancer Society (ACS) secara khusus merekomendasikan sayuran "hijau tua, merah dan oranye, polong-polongan kaya serat (buncis dan kacang polong), dan lainnya."

Di antara sayuran berwarna hijau tua, brokoli diyakini sangat bermanfaat berkat adanya sulforaphane, komponen makanan yang menghambat pertumbuhan sel induk kanker payudara. Demikian menurut studi dari College of Pharmacy di University of Michigan.

2. Buah jeruk

Menghindari buah yang terlalu diproses, dimaniskan, atau dipalsukan juga merupakan kuncinya, seperti halnya memilih "buah utuh dalam berbagai warna," demikian saran ACS.

Penelitian telah menunjukkan bahwa buah jeruk khususnya telah dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena kanker saluran pencernaan dan saluran pernapasan atas serta kanker perut.

 


3. Biji-bijian utuh

Resep Kudapan Praktis Berbahan Rolled Oat Kreasi Chef Devina Hermawan
Ilustrasi oat. (dok. Jocelyn Morales/Unsplash.com)

Sebuah laporan tahun 2017 dari American Institute for Cancer Research dan World Cancer Research Fund merekomendasikan bahwa orang harus mengonsumsi 90 gram biji-bijian utuh sehari, yang setara dengan satu mangkuk oatmeal, satu sandwich dengan roti gandum, atau satu makanan yang dibuat dengan beras merah.

Tujuannya adalah bahwa dengan membuat buang air besar Anda lebih teratur, dan mengencerkannya, diet gandum utuh akan memindahkan bahan kimia berbahaya melalui sistem pencernaan Anda lebih cepat sebelum dapat menyebabkan kerusakan.

Dengan mempertahankan pola makan biji-bijian yang stabil, Cancer Research U.K. mengatakan Anda dapat mengurangi risiko kanker usus hingga 17 persen.

4. Bawang putih

Bawang putih mengandung allicin, senyawa yang telah terbukti membunuh sel kanker dalam penelitian tabung reaksi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa makan lebih banyak bawang putih — sekitar satu siung sehari — dapat menyebabkan penurunan risiko kanker perut, prostat, dan kolorektal.


4 Penyebab Bau Mulut Tak Sedap

Ilustrasi bau mulut
Doc: Pexel.com/@keira-burton

Ada berbagai alasan mengapa bau mulut muncul, dan terkadang ini bisa menjadi indikasi sesuatu yang jauh lebih serius.

Oleh karena itu, ketahui beberapa penyebab bau mulut dan cara menghilangkan bau mulut dengan efektif, seperti melansir dari Bright Side, Kamis (12/1/2023).

1. Makan terlalu banyak bumbu dan makanan berbau

Bukan rahasia lagi bahwa makanan berbau, seperti bawang putih dan cabai, bisa meninggalkan bau tak sedap di mulut kita.

Itu karena makanan berbau terserap ke dalam aliran darah kita, dan sampai meninggalkan bau di tubuh bahkan bisa memengaruhi pernapasan kita.

Itu sebabnya meskipun Anda menyikat gigi setelah makan makanan berbau, bau dan rasanya masih tertinggal di mulutmu.

2. Tidak menyikat dan membersihkan gigi setiap hari

Dua aktivitas ini sangat penting dalam rutinitas harian kita. Partikel-partikel kecil makanan akan menumpuk dan mulai terurai di mulut kita, yang akan menimbulkan bau tak sedap.

Juga, jika Anda tidak menyikat gigi secara teratur, plak bisa terbentuk, yang bisa menyebabkan peradangan pada gusimu. Masalah ini disebut periodontitis, dan bisa menyebabkan bau mulut jika tidak diobati.


3. Masalah kesehatan, seperti mulut kering dan kondisi lainnya

Ilustrasi bau mulut
Ilustrasi bau mulut. Sumber foto: unsplash.com/Havilah Galaxy.

Mulut kering atau yang dikenal Xerostomia adalah kondisi saat mulut seseorang tidak menghasilkan cukup air liur.

Akibatnya, mulut tidak bisa menyapu semua partikel makanan yang tertinggal di dalam, sehingga mereka terjebak di sana dan mulai membusuk.

Tapi, ini bukan satu-satunya penyebab mulut kering karena berbagai obat, pernapasan melalui mulut, dan gangguan kelenjar ludah juga bisa menimbulkan masalah.

4. Diet ketat

Diet ketat tidak sehat dan berbahaya dalam semua aspek, termasuk bisa menyebabkan halitosis.

Alasan yang bisa terjadi adalah karena diet ini menghasilkan energi pada tingkat yang berbeda, karena rendah karbohidrat.

Tubuh kita mulai menggunakan semua protein untuk menghasilkan energi, sesuatu yang menghasilkan banyak keton, yang bisa menimbulkan bau yang sangat mengganggu.

Infografis Journal
Infografis Journal: Gaya Hidup Buruk, Diabetes Mengancam Kaum Muda (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya