Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu tidak bisa menangis padahal kamu sedang sedih dan memendam emosi? Ternyata, merasa tidak bisa menangis dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti depresi, kepribadian, pengobatan, kondisi medis, gangguan kesehatan mental, trauma, dan ekspektasi sosial. Kamu mungkin merasa tidak bisa menangis bahkan ketika kamu sedang sedih, cemas, atau kesakitan. Tidak menangis ketika kamu menginginkannya atau merasa seharusnya menangis dapat terasa membingungkan.
Meskipun menangis terkadang meresahkan, tetapi menangis juga mempunyai manfaat emosional yang penting. Penelitian menunjukkan bahwa menangis dapat membantu kamu melepaskan emosi yang menyusahkan. Bahkan, menangis dapat membantu kamu membersihkan mata secara fisik dan membantu kamu mengomunikasikan perasaan. Lantas, mengapa seseorang bisa tidak menangis ketika ia sedang sedih? Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari halaman Verywell Mind pada Senin (23/10/23).
Baca Juga
1. Kondisi Medis
Kondisi medis tertentu membuat kamu sulit atau tidak mungkin secara fisik untuk menitikkan air mata. Kondisi seperti sindrom mata kering secara fisik berdampak para produksi atau pelepasan air mata dari saluran air mata kamu. Sindrom mata kering yang dikenal sebagai keratoconjunctivitis sicca, ditandai dengan produksi air mata yang buruk. Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang yang memakai lensa kontak atau softlens, tetapi juga bisa dikaitkan dengan kondisi kehamilan, perubahan hormon, usia, radang kelopak mata, dan masalah tiroid.
Advertisement
2. Obat-obatan
Ketika kamu sedang menjalani pengobatan tertentu, dapat mengurangi atau menghentikan kemampuan kamu memproduksi air mata. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 46% orang yang menggunakan antidepresan mengalami emosi yang ringan. Obat-obatan ini dapat membantu meringankan gejala depresi, kecemasan, dan kondisi lainnya, tetapi terkadang juga dapat memengaruhi cara orang mengalami dan mengekspresikan emosi.
Obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi produksi air mata dan menyebabkan mata kering di antaranya antipsikotik, antipasmodik, diuretik, aspirin, isotretinoin, antihistamin, dekongestan, dan sebagainya. Selain itu, zat-zat berbahaya seperti alkohol dan ganja juga dapat menyebabkan mata kering, termasuk beberapa suplemen herbal, seperti echinacea, kava, dan niacin.
Â
3. Iklim
Apabila biasanya kamu mudah menangis, tetapi kini merasa sulit menangis karena pindah dari satu tempat ke tempat lain, mungkin itu karena kamu berpindah ke iklim yang lebih kering. Meskipun ini bukan fenomena yang umum, tinggal di lingkungan yang gersang dapat menyebabkan air mata kamu mengering bahkan sebelum kamu menyadarinya. Tubuh kamu juga cenderung memproduksi lebih sedikit air mata.
Kondisi berangin juga dapat memengaruhi produksi dan penguapan air mata. Menurut American Optometic Association, hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi air mata normal dan menyebabkan mata kering sehingga lebih sulit menghasilkan air mata.
4. Operasi
Apabila kamu pernah menjalani operasi mata, kamu mungkin mengalami kesulitan untuk menangis. Lasik adalah prosedur pembedahan yang digunakan untuk membantu orang dengan masalah penglihatan agar meningkatkan penglihatannya. Salah satu efek samping pasca operasi lasik adalah mata kering sehingga kamu sulit untuk mengeluarkan air mata.
5. Kondisi Kesehatan Mental
Meskipun beberapa orang mungkin lebih sering menangis karena hidup dengan kondisi gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, ada pula yang merasa tidak mampu menangis. Kondisi seperti stres pasca trauma terkadang dapat menyebabkan kamu merasakan emosi teredam yang mungkin menghalangi kamu untuk menangis.
Meskipun depresi tampaknya menyebabkan lebih banyak menangis karena dapat menimbulkan perasaan sedih, banyak orang yang mengalami perasaan hampa atau apatis. Hal ini dapat memengaruhi cara seseorang mengekspresikan emosinya sehingga membuatnya semakin sulit menangis.
6. Harapan Lingkungan Sosial
Standar sosial dan budaya tertentu terkadang menganggap rasa malu disebabkan oleh tangisan. Stereotip gender juga berperan dalam hal ini. Mendengar pernyataan, seperti "Laki-laki tidak boleh menangis" atau "Menangis adalah tanda kelemahan," seringkali membuat anak laki-laki tumbuh dengan pikiran bahwa menangis itu adalah hal yang salah.
Advertisement
Mengapa Kita Perlu Menangis?
Menangis adalah cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi kamu dan dapat membantu kamu merasa lega dalam situasi stres, sedih atau cemas. Menangis juga memiliki segudang manfaat fisik dan psikologis.Â
1. Pereda Sakit
Apabila kamu mengalami kesakitan emosional atau fisik, menangis dapat membantu kamu meredakan rasa sakit tersebut. Saat kamu menangis, tubuhmu akan melepaskan hormon seperti endorfin dan oksitosin yang membantu mengurangi rasa sakit.
2. Simbol Komunikasi
Air mata terkadang dapat membantu orang memahami apa yang kamu rasakan saat mengekspresikan emosi. Air mata adalah cara awal kamu belajar mengomunikasikan kesusahan kepada orang-orang di sekitar kamu. Menangis dapat memperoleh dukungan sosial dari teman dan keluarga yang akan merespons ekspresi emosi kamu dengan empati dan perhatian.
3. Meningkatkan Koneksi Sosial
Selain mengomunikasikan emosi, menangis juga dapat berfungsi sebagai cara untuk terhubung dengan orang lain. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang kesulitan menangis juga melaporkan berkurangnya koneksi dengan orang lain dan berkurangnya empati. Mereka juga cenderung menunjukkan gaya keterikatan yang lebih menghindar.
4. Membersihkan Mata
Air mata dapat membantu membersihkan mata kamu ketika kamu sangat membutuhkannya. Kurangnya air mata dapat menyebabkan kerusakan pada kornea mata dan gangguan penglihatan.
5. Penyemangat
Meskipun terdengar berlawanan dengan intuisi, menangis terkadang dapat membantu meningkatkan suasana hatimu. Setelah menangis, kamu mungkin akan merasa lebih rileks dan suasana hati lebih baik.