Waspadai, 4 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Mulut

Makanan ultra-olahan (UPF) memang enak, murah dan mudah didapat. Meski bisa meningkatkan asupan kalori, tetapi juga berkontribusi terhadap beberapa penyakit, termasuk risiko kanker mulut.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 24 Nov 2023, 10:03 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2023, 10:03 WIB
Waspadai, 4 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Mulut
Waspadai, 4 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Mulut. Foto: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Makanan ultra-olahan (UPF) memang enak, murah dan mudah didapat. Karena faktor-faktor ini, semakin banyak individu yang memilih makanan ultra-olahan ini dan mengonsumsinya dalam jumlah banyak.

Hal ini tidak hanya bisa meningkatkan asupan kalori, tetapi juga berkontribusi terhadap beberapa penyakit, termasuk risiko kanker mulut.

Sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini mengamati hubungan antara UPF dan 34 jenis kanker yang berbeda dalam studi kohort terbesar di Eropa, kohort European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC).

Para peneliti dari Universitas Bristol dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) berupaya mengidentifikasi apakah hubungan antara konsumsi UPF dan kanker kepala dan leher pada kelompok EPIC bisa dijelaskan oleh peningkatan lemak tubuh.

Penelitian tersebut melibatkan hampir setengah juta orang selama lebih dari satu dekade dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan ultra-olahan (UPF) memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker saluran pencernaan bagian atas, termasuk kerongkongan.

Para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi 10 persen lebih banyak UPF dikaitkan dengan risiko 23 persen lebih tinggi terkena kanker kepala dan leher, dan risiko 24 persen lebih tinggi terkena kanker kerongkongan.

Oleh karena itu, ketahui apa saja makanan ultra- olahan yang biasa dikonsumsi saat sarapan yang bisa meningkatkan risiko kanker mulut, menurut British Heart Foundation, seperti melansir dari Times of India, Kamis (23/11/2023).

1. Sosis

Menurut Cancer Council NSW, terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan daging olahan menyebabkan 18% kasus kanker usus.

Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging olahan diklasifikasikan sebagai karsinogen Kelas 1. Bahan kimia tertentu dalam daging olahan bisa menyebabkan bersifat karsinogenik.

 

2. Sereal

Susu pada Makanan
Ilustrasi menuang susu sebagai pelengkap sereal. Credits: pexels.com by Cottonbro

Akrilamida adalah bahan kimia yang bisa berbentuk pada beberapa makanan, termasuk sereal sarapan kemasan, selama proses memasak dengan suhu tinggi.

Akrilamida, yang dihasilkan selama pemrosesan termal makanan kaya karbohidrat, diklasifikasikan sebagai "mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia" oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.

3. Roti diproduksi massal

Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Sains dan Lingkungan India menemukan 84% dari 38 merek roti popyler mengandung bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker.

Kalium bromat dan kalium iodat ditemukan dalam sampel roti, termasuk pav, bakpao, serta burger dan pizza siap saji, yang diambil dari seluruh Delhi.

Kalium bromat merupakan karsinogen kategori 2B yang bisa menyebabkan penyakit kanker dan Kalium iodat diketahui bisa memicu gangguan tiroid.

 

4. Yogurt rasa buah

Contoh ilustrasi yogurt
Dalam menjalani clean eating diet, sebaiknya kamu ganti gula dengan pemanis lainnya seperti yogurt misalnya. (Foto: Pexels.com/Lum3n)

Beberapa yogurt dengan rasa mungkin mengandung aspartam sebagai pemanis. Aspartam adalah pemanis buatan yang telah dinyatakan berpotensi menyebabkan kanker pada manusia oleh WHO, meskipun hanya ada sedikit bukti mengenai sifat karsinogenisitasnya pada manusia masih terbatas.

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya