Andragogi adalah Pembelajaran Bagi Peserta Didik Dewasa Serta Perbedaannya dengan Pedagogi

Berikut perbedaan antara pembelajaran andragogi dengan pedagogi

oleh Sulung Lahitani diperbarui 22 Jan 2024, 17:02 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2024, 17:02 WIB
Ilustrasi kuliah
Ilustrasi mahasiswa sedang membaca di perpustakaan (dok.unsplash/ Eliott Reyna)

Liputan6.com, Jakarta Pembelajaran memiliki pendekatan yang berbeda antara andragogi dan pedagogi, terutama dalam konteks peserta didik dewasa dan anak-anak. Secara umum, terdapat dua pembelajaran yang dikenal yaitu pembelajaran andragogi dan pembelajaran pedagogi. 

Pengertian

Andragogi adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pendidikan bagi peserta didik dewasa. Dalam konteks ini, pembelajaran diarahkan pada pengalaman hidup, motivasi intrinsik, dan keterlibatan aktif peserta didik dewasa. 

Pendekatan ini menekankan kemandirian, pemecahan masalah, dan relevansi materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

Sementara itu, pedagogi merujuk pada pendekatan pembelajaran yang ditujukan untuk anak-anak atau peserta didik yang belum mencapai usia dewasa. Dalam pedagogi, peran guru sangat penting, dan pembelajaran lebih terstruktur dengan kurikulum yang diarahkan oleh guru. 

Tujuannya adalah membangun dasar pengetahuan dan keterampilan dasar melalui pengajaran langsung dan panduan guru.

Dengan demikian, perbedaan mendasar antara andragogi dan pedagogi terletak pada sasaran pembelajaran (dewasa vs. anak-anak), pendekatan pembelajaran yang digunakan, serta peran guru dan kemandirian peserta didik.

Di sisi lain, berikut adalah perbandingan yang melibatkan tujuan, kepuasan belajar, karakteristik peserta didik, dan hal-hal penting terkait keduanya:

1. Tujuan Pembelajaran:

Andragogi:

Tujuan andragogi adalah memberikan pembelajaran yang lebih berorientasi pada pengalaman dan pemecahan masalah. Peserta didik dewasa cenderung memiliki motivasi internal dan memerlukan relevansi langsung dengan kehidupan mereka.

Pedagogi:

Tujuan pedagogi lebih fokus pada perkembangan intelektual dan sosial peserta didik anak-anak. Pembelajaran pedagogis didesain untuk membangun dasar pengetahuan dan keterampilan dasar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Kepuasan Belajar:

Program Kampus Mengajar Berikan Kesempatan Bagi Mahasiswa untuk Berinovasi dalam Pengabdian Mengajar
ilustrasi anak belajar di kelas. Credits: pexels.com by Katerina Holmes

Andragogi:

Peserta didik dewasa lebih puas belajar ketika mereka memiliki kontrol atas pembelajaran mereka sendiri. Mereka merespon positif terhadap pengalaman belajar yang praktis dan relevan.

Pedagogi:

Anak-anak merasakan kepuasan belajar melalui pengakuan dan penguatan positif dari guru. Struktur dan panduan yang jelas seringkali mendukung keberhasilan belajar mereka.

 


3. Karakteristik Peserta Didik:

Ilustrasi muslim, mahasiswa, belajar, berbincang, ngobrol
Ilustrasi muslim, mahasiswa, belajar, berbincang, ngobrol. (Gambar oleh Iqbal Nuril Anwar dari Pixabay)

Andragogi:

Peserta didik dewasa cenderung memiliki pengalaman hidup yang lebih kaya, mempunyai motivasi intrinsik, dan menginginkan keterlibatan aktif dalam pembelajaran.

Pedagogi:

Peserta didik anak-anak umumnya memiliki tingkat ketergantungan yang lebih tinggi pada guru, membutuhkan bimbingan dan struktur yang lebih tegas dalam pembelajaran.

 


4. Hal Penting Terkait:

Ilustrasi buku, laptop, belajar, kalimat efektif
Ilustrasi buku, laptop, belajar, kalimat efektif. (Foto oleh Yaroslav Shuraev: https://www.pexels.com/id-id/foto/gadis-penulisan-duduk-mahasiswa-9489771/)

Andragogi:

Penting untuk memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran, membangun hubungan kolaboratif, dan memanfaatkan pengalaman peserta didik dewasa sebagai sumber pembelajaran.

Pedagogi:

Guru harus memahami kebutuhan individual anak-anak, memberikan dukungan emosional, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman.

Dengan memahami perbedaan esensial antara andragogi dan pedagogi, pendidik dapat mengadaptasi metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik mereka, sehingga menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan memuaskan.

 

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya