Tak Perlu Khawatir, Ini 5 Jenis Ikan Rendah Purin yang Baik untuk Asam Urat

Liputan6.com, Jakarta Penderita asam urat umumnya harus berhati-hati dalam mengonsumsi makanan laut atau seafood. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar purin yang terkandung dalam beberapa jenis ikan dan hewan laut lainnya. Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan dengan kadar purin tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, yang berpotensi memicu nyeri sendi dan peradangan.

Meski demikian, larangan terhadap seafood bagi penderita asam urat bukanlah hal mutlak. Ikan merupakan sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi, sehingga sayang jika harus sepenuhnya dihindari. Kabar baiknya, ada beberapa jenis ikan dengan kadar purin rendah yang masih aman untuk dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Berikut daftar 5 jenis ikan dengan kadar purin rendah yang baik dikonsumsi penderita asam urat dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/2/2025).

Ikan kakap merah menjadi salah satu jenis ikan rendah purin yang disarankan bagi penderita asam urat karena tidak berisiko menaikkan asam urat selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Dilansir dari laman halodoc.com, ikan kakap merah kaya akan kandungan vitamin D serta rendah lemak, sehingga menjadikannya aman bagi penderita asam urat. 

Ikan air tawar berkumis satu ini sangat mudah dijumpai dan tergolong ekonomis. Berbagai olahannya, seperti pecel lele, juga banyak digemari oleh berbagai kalangan. Selain enak dan murah, ikan lele menjadi salah satu ikan rendah purin yang ramah bagi pengidap asam urat.

Adapun manfaat lain yang didapat dari konsumsi lele adalah bisa menyehatkan tulang dan meningkatkan kekebalan tubuh karena ikan satu ini kaya akan kandungan vitamin D.

Ikan nila memiliki kandungan selenium yang tinggi. Kandungan ini berperan sebagai antioksidan sehingga bisa membantu mencegah berbagai dampak buruk dari paparan radikal bebas, melindungi kelenjar getah bening, serta menyehatkan otak. Selain itu, ikan nila juga mengandung fosfor yang mana bisa berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan sendi pada penderita asam urat.

Riset dalam Jurnal Arthritis & Rheumatology menyebutkan bahwa pasien asam urat yang rutin mengonsumsi ikan salmon 33 persen lebih rendah berisiko terserang gout. Bahkan, dilansir dari halodoc.com, hal ini diklaim lebih baik dibandingkan konsumsi suplemen Omega-3 secara rutin. Adapun manfaat lain dari konsumsi salmon adalah dapat meningkatkan kesehatan otak, paru-paru, jantung dan sirkulasi darah.

Dalam 100 gram ikan sidat terkandung vitamin A, vitamin B1 & B2, vitamin C, karbohidrat, protein, zinc, kalsium, dan omega-3. Sebagaimana pada ikan salmon, omega 3 pada ikan sidat ini juga bermanfaat mencegah dari terkena masalah gout atau asam urat. Tak hanya itu, ikan satu ini juga berkhasiat mencegah berbagai masalah kardiovaskular seperti stroke, penyakit jantung, kolesterol, dan diabetes. 

Lauk Apa yang Cocok untuk Penderita Asam Urat?

Penderita asam urat dapat memilih daging ayam sebagai opsi lauk yang dapat dikonsumsi. Tetapi, lebih baik memilih daging tanpa kulit untuk mengurangi asupan lemak jenuh yang dapat memicu peradangan.

Apakah Buncis Mengandung Purin Tinggi?

Beberapa jenis makanan mengandung protein nabati yang dapat bermanfaat bagi penderita asam urat, seperti kacang polong, buncis, dan lentil. Makanan yang termasuk dalam kategori legum ini memiliki kandungan purin yang minim dan bahkan bisa memberikan perlindungan terhadap serangan asam urat.

Apakah Penderita Asam Urat Tidak Boleh Makan Gorengan?

Menurut riset yang dilansir oleh PLoS One, meningkatnya kadar kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi asam urat di persendian. Selain makanan yang digoreng, makanan lain yang mengandung kadar kolesterol tinggi yang sebaiknya dihindari meliputi makanan cepat saji, seafood, dan jeroan.

Apakah Telur Rebus Baik untuk Asam Urat?

Anda diperbolehkan untuk mengonsumsi telur. Tetapi, disarankan untuk tidak melampaui batas, yaitu hanya empat butir telur setiap minggunya. Cara penyajiannya juga harus tidak digoreng, melainkan direbus, dikukus, atau ditumis agar kandungan lemak dalam telur tidak meningkat.