Langganan IISMA, Mahasiswa Aktuari President University Perkuat Kompetensi Global

Awards (IISMA) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

oleh Sulung Lahitani diperbarui 03 Okt 2024, 18:02 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2024, 18:02 WIB
Jangka Waktu Pemberian KIP Kuliah Merdeka
Ilustrasi mahasiswa yang mendaftar KIP Kuliah Merdeka.(Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta Mahasiswa Program Studi Aktuari President University kembali meraih beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Tahun ini, Zievan Ananta dari angkatan 2021 terpilih untuk belajar di University of Pécs, Hungaria, dan Sekar Ayu dari angkatan 2022 mendapat kesempatan untuk studi di Humboldt University, Jerman.

"Saya sangat bersemangat untuk bisa belajar dan bekerja sama dengan teman-teman dari berbagai latar belakang untuk memperluas wawasan di luar bidang aktuari," ujar Zievan dalam keterangannya dari Hungaria, Kamis (3/10/2024).

"Harapan saya adalah memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mengembangkan diri dan membawa pulang ilmu serta pengalaman yang berguna untuk Indonesia," tambahnya.

Di sisi lain, Sekar Ayu yang kini berada di Jerman juga merasa bangga dapat mewujudkan mimpinya untuk belajar di luar negeri.

"Saya masih tidak percaya bahwa saya bisa belajar di Humboldt University, Berlin, Jerman. Ini adalah salah satu impian saya yang akhirnya terwujud. Saya berharap semua mahasiswa Indonesia bisa terus berjuang mengejar mimpi mereka dan tidak menyerah, karena banyak sekali kesempatan terbuka bagi kita untuk melanjutkan studi di luar negeri," ungkap Sekar Ayu dari kampusnya di Berlin.

Sebagai informasi tambahan, selain Zievan dan Sekar Ayu, tiga mahasiswa lainnya dari program studi aktuari President University juga berhasil mendapatkan beasiswa IISMA pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu Phil Dillon di tahun 2022 serta Kevin dan Jason di tahun 2023.

 

 


79 Persen Mahasiswa Aktuari President University Sudah Diterima Kerja Sebelum Wisuda

Ketua Program Studi Aktuari President University, Dr. Dadang Amir Hamzah, S.Si., M.Si., mengungkapkan bahwa sebanyak 79 persen mahasiswa tingkat akhir dari program studi tersebut telah berhasil mendapatkan pekerjaan sebelum resmi menyelesaikan kuliah.

"Menurut data dari Persatuan Aktuaris Indonesia, jumlah aktuaris di Indonesia masih di bawah seribu orang, sehingga kebutuhan akan tenaga profesional di bidang ini sangat tinggi, sementara pasokannya terbatas. Kami baru saja menyelesaikan proses re-akreditasi, dan salah satu laporan kami menunjukkan bahwa tingkat penyerapan lulusan kami sangat baik. Bahkan, 79 dari 100 mahasiswa kami sudah diterima kerja sebelum mereka lulus," papar Dadang saat ditemui di Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Dadang menambahkan, tingginya penyerapan lulusan aktuari ini disebabkan oleh masih terbatasnya jumlah universitas di Indonesia yang membuka program studi aktuari, terutama di perguruan tinggi swasta.

Selain itu, peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan perusahaan keuangan memiliki minimal satu aktuaris turut mendongkrak permintaan lulusan di bidang ini.

"Laporan kami juga menunjukkan bahwa lulusan program studi aktuari umumnya hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga bulan untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang mereka inginkan. Ditambah lagi, dengan adanya peraturan OJK ini, permintaan semakin meningkat. Bahkan sebelum lulus, banyak mahasiswa kami sudah direkrut oleh perusahaan-perusahaan finansial besar seperti Stephen Morris Konsultan Aktuaris, Candi Insurance, Rama Insurance, Astra Insurance, dan lain-lain," lanjut Dadang.

 


Pendekatan pembelajaran yang unik

Dadang menegaskan, keberhasilan ini juga tidak terlepas dari pendekatan pembelajaran di President University yang mengintegrasikan data sains, machine learning, artificial intelligence, serta teknologi modern lainnya untuk memecahkan persoalan finansial dan asuransi.

Selain itu, mahasiswa dibekali dengan kemampuan praktis menggunakan alat analisis data seperti Python dan R, untuk membantu mereka dalam melakukan analisis keuangan yang relevan dengan dunia industri.

"Di sini, masa kuliah hanya tiga tahun, dan untuk meningkatkan daya saing, mereka juga diajarkan dalam bahasa Inggris secara penuh, sehingga mereka memiliki kemampuan bahasa yang sangat baik. Selain itu, mereka juga dibantu dalam mendapatkan sertifikasi dari Persatuan Aktuaris Indonesia. Dengan semua bekal ini, sebagian besar dari mereka sudah diterima kerja sebelum lulus," pungkas Dadang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya