Wujudkan Net Zero Emission Lewat Penanaman Bibit Mangrove di Tangerang

Aksi ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, yang merupakan target pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 12 Nov 2024, 18:03 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2024, 18:03 WIB
Wujudkan Net Zero Emission Lewat Penanaman Bibit Mangrove di Tangerang
dok: ist

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan berpartisipasi dalam penanaman 123 bibit mangrove di Taman Mangrove Ketapang, Tangerang.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 15 Oktober 2024 dengan tema "Flight Path to Sustainability: Planting the Future" sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Garuda Indonesia Group.

Acara penanaman mangrove ini juga melibatkan Yayasan Benih Baik Indonesia dan merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, yang merupakan target pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.

Kegiatan ini juga merupakan langkah konkret dalam menerapkan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang menjadi pedoman dalam operasi perusahaan.

Direktur Utama GDPS, Cornelis Radjawane, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) perusahaan yang ditujukan sebagai salah satu aksi mitigasi untuk menjaga keberlangsungan bumi.

“Aksi penanaman pohon mangrove yang dilakukan oleh GDPS bersama Garuda Indonesia Group merupakan bentuk mitigasi dari perubahan iklim yang berubah sangat masif, dengan penanaman ini diharapkan dapat membantu pengendalian perubahan iklim, menjaga ekosistem di sekitar kawasan, dan memberikan manfaat bagi penduduk sekitar,” ungkap Cornelis, dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).

 

Manfaat penanaman mangrove untuk lingkungan dan masyarakat

Kolaborasi penanaman mangrove di pesisir Tangerang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas. Selain berperan dalam penyerapan polusi udara, mangrove juga dapat mengurangi abrasi pantai dan menciptakan keanekaragaman hayati.

Habitat mangrove menjadi rumah bagi berbagai spesies hewan laut kecil, yang penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Lebih lanjut, kegiatan ini juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat pesisir, karena pelestarian ekosistem mangrove dapat meningkatkan ketahanan lingkungan mereka terhadap bencana alam seperti banjir dan badai.

Dengan demikian, penanaman mangrove tidak hanya berdampak pada konservasi alam, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

 

Keberlanjutan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama

Cornelis menegaskan bahwa keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. “Kami percaya bahwa keberlanjutan lingkungan bukan hanya tanggung jawab sektor tertentu, tetapi tanggung jawab semua pihak, oleh karena itu, kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa GDPS bersama Garuda Indonesia Group dalam Upaya menjaga ekosistem lingkungan khususnya dalam mengurangi jejak karbon yang ada," jelasnya.

Selanjutnya melalui upaya kolaboratif GDPS bersama Garuda Indonesia Group akan terus aktif dalam memberikan upaya positif untuk sekitar, tidak hanya lingkungan, melainkan akan bergerak dalam aspek pendidikan dan pembinaan UMKM sesuai dengan implementasi dari beberapa aspek sasaran Sustainable Development Goals (SDGs).

INFOGRAFIS JOURNAL_ Eksploitasi Alam dan Polusi Udara Berdampak pada Krisis Iklim?
INFOGRAFIS JOURNAL_ Eksploitasi Alam dan Polusi Udara Berdampak pada Krisis Iklim? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya