Liputan6.com, Jakarta - Jika sedang sakit, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik yang perlu dikonsumsi sampai habis. Memang tidak bisa dipungkiri jika antibiotik memang menjadi obat yang cukup ampuh untuk melawan infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan, batuk, atau infeksi saluran kemih sekalipun. Namun, antibiotik dapat menyebabkan pasien mengalami mual, diare, atau sakit perut.
Melansir dari Today, Senin (20/1/2025), alasannya karena antibiotik dapat membunuh bakteri secara efektif. Jadi, bisa dikatakan bahwa antibiotik membasmi bakteri jahat yang menyebabkan penyakit dan bakteri baik di saluran pencernaan yang membantu tubuh mencerna dan menyerap nutrisi. Akibatnya, dapat mengganggu keseimbangan mikroba di usus
Baca Juga
"Saat antibiotik melawan bakteri yang membuat Anda sakit, antibiotik juga membunuh bakteri baik yang ada di usus kita," kata Lauri Wright, seorang ahli diet terdaftar, associate professor, dan direktur program nutrisi di University of South Florida, kepada Today.com.
Advertisement
"Antibiotik dapat memusnahkan banyak bakteri baik yang ada di usus. Antibiotik juga dapat menyebabkan vili, tonjolan seperti jari kelingking di usus yang menggerakkan berbagai hal, menjadi datar, yang dapat menyebabkan masalah penyerapan nutrisi," imbuh Wright.
"Orang-orang dapat mengalami diare, mual, kembung, dan kram yang terkait dengan antibiotik," kata Theresa Gentile, seorang ahli diet terdaftar di New York dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.
Namun, makan dengan benar dapat membantu mengurangi gangguan flora usus dan mengembalikan keseimbangan bakteri baik yang sehat. Oleh karenanya, ketahui makanan yang harus dihindari dan apa saja yang harus dikonsumsi jika Anda sedang meminum antibiotik. Ini dia uraiannya!
Makanan yang Harus Dikonsumsi
Saat mengonsumsi antibiotik, ahli gizi menyarankan untuk menambahkan hal berikut ke dalam menu:
1. Makanan yang mengandung probiotik
Makanan probiotik ini mengandung bakteri sehat yang membantu menciptakan fungsi usus yang baik. Makanan tersebut meliputi:
- Yogurt
Namun, berhati-hatilah karena susu dapat menurunkan penyerapan beberapa antibiotik, seperti tetracycline, jadi selalu periksa label pada obat Anda untuk mengetahui adanya interaksi obat-makanan, Wright memperingatkan.
- Kefir
Minuman susu fermentasi yang lebih encer dari yogurt tetapi lebih kental dari susu.
- Makanan fermentasi tinggi
Seperti kimchi, sauerkraut, tempe, dan kombucha.
- Keju
Menurut Harvard Health, beberapa jenis keju seperti Swiss, provolone, Gouda, cheddar, Edam, Gruyère, dan keju cottage mengandung probiotik. Tindakan pencegahan yang sama tentang susu yang berpotensi membuat beberapa antibiotik kurang efektif berlaku di sini, jadi periksa labelnya.
Advertisement
2. Makanan yang mengandung prebiotik
Prebiotik memberi makan bakteri baik di usus. Prebiotik adalah serat yang tidak dapat dicerna tubuh, sehingga dapat mencapai usus besar, tempat sebagian besar mikroba bermanfaat tersebut hidup, dan memberi nutrisi pada bakteri tersebut.
"Strateginya adalah setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri sehat, Anda kemudian mengonsumsi makanan lain yang membantu bakteri tersebut berkembang biak," kata Wright.
Semua prebiotik adalah serat, tetapi tidak semua serat adalah prebiotik, catat para peneliti.
Makanan yang mengandung serat prebiotik meliputi:
- Pisang
- Apel
- Bawang putih
- Bawang bombai
- Daun bawang
- Asparagus
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian utuh seperti quinoa, beras merah, dan gandum
3. Makanan yang mengandung vitamin K
Antibiotik dapat membunuh bakteri di usus yang memproduksi vitamin K, nutrisi yang mendukung pembekuan darah normal dan membuat protein untuk tulang yang sehat.
“Meningkatkan asupan sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan sawi adalah cara untuk mendapatkan kembali vitamin K melalui makanan,” kata Wright.
"Satu-satunya pengecualian adalah jika seseorang mengonsumsi pengencer darah warfarin karena obat ini dan vitamin K bekerja berlawanan satu sama lain," tambahnya.
Makanan yang Harus Dihindari
Jika tadi, makanan yang harus dikonsumsi, maka kali ini Anda harus berhati-hatilah dengan pilihan berikut, kata para ahli diet. Ini dia daftarnya:
- Grapefruit
Menurut National Capital Poison Center, buah ini dapat berinteraksi dengan beberapa antibiotik seperti erythromycin. Periksa label antibiotik Anda.
- Makanan yang digoreng dan yang mengandung lemak
"Makanan ini menunda pengosongan lambung, yang mungkin justru membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan tidak merasa sehat," kata Gentile.
- Makanan pedas
Bagi sebagian orang, makanan ini dapat memperburuk rasa mual.
- Makanan manis
Permen, soda, dan kue kering dapat memicu bakteri berbahaya di usus, yang selanjutnya mengganggu keseimbangan tubuh Anda, kata Wright.
- Alkohol
Alkohol dapat memperburuk efek samping seperti mual dan diare.
Advertisement