PosIND dan Pertiwi Jabar Gelar Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis

Semua pasien menjalani proses penyaringan yang ketat sebelum akhirnya ditentukan apakah mereka memenuhi syarat untuk operasi katarak.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 22 Jan 2025, 15:03 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 15:03 WIB
PosIND dan Pertiwi Jabar Gelar Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis
dok: ist... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pos Indonesia (PosIND) bekerja sama dengan Pertiwi Jawa Barat menggelar bakti sosial berupa operasi katarak gratis di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Kegiatan bakti sosial ini merupakan kerja sama antara Pertiwi Jawa Barat, Perdami (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia), RSUD Cililin, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat. Setelah sukses mengadakan operasi katarak gratis di RSUD Cikalong Wetan pada tahun 2024, kali ini lebih dari 200 orang telah berhasil mendapatkan pelayanan operasi katarak gratis.

 

EVP Regional 3 PT Pos Indonesia, Helly Siti Halimah, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari visi perusahaan untuk selalu hadir di tengah masyarakat. 

"Kami di Pos Indonesia ingin memberikan lebih dari sekadar layanan pengiriman. Program seperti ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan kami," ujar Helly, dalam keterangannya, Rabu (22/1/2025).

Menurut Helly, inisiatif ini tidak hanya sekadar membantu masyarakat prasejahtera untuk mendapatkan akses operasi mata, tetapi juga menjadi sarana untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara Pos Indonesia dan masyarakat. 

"Kami ingin Pos Indonesia dikenal tidak hanya sebagai penyedia jasa pengiriman, tetapi juga sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan sosial masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pertiwi Jawa Barat, Silvia Puspa Dianita, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah lanjutan dari program serupa yang sebelumnya sukses dilaksanakan di RSUD Cikalong Wetan.

"Kami menargetkan 100 mata yang bisa dioperasi dalam kegiatan ini, tetapi jumlah pendaftar melonjak hingga 220 orang," ungkap Silvia. 

Ia mengatakan bahwa semua pasien menjalani proses penyaringan yang ketat sebelum akhirnya ditentukan apakah mereka memenuhi syarat untuk operasi.

"Screening dilakukan untuk memastikan pasien benar-benar menderita katarak dan kondisi kesehatan mereka memungkinkan untuk menjalani operasi," jelas Silvia. 

 

Tingkatkan Akses Kesehatan untuk Masyarakat Prasejahtera

Silvia juga mengakui bahwa salah satu tantangan utama adalah menemukan pasien yang memenuhi kriteria, terutama di beberapa daerah.

"Di Kabupaten Bandung Barat, antusiasme masyarakat sangat tinggi dibandingkan dengan daerah lain, sehingga kami memutuskan untuk kembali menggelar kegiatan di sini," katanya. 

Menurut Silvia, biaya operasi katarak yang relatif mahal menjadi alasan utama mengapa kegiatan ini sangat dibutuhkan.

"Banyak masyarakat prasejahtera yang tidak mampu menanggung biaya operasi secara mandiri. Dengan adanya program ini, mereka tidak perlu menunggu lama atau mengandalkan BPJS untuk mendapatkan pengobatan," ujarnya. 

Helly Siti Halimah menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga pada kualitas hidup pasien.

"Bayangkan betapa berartinya bagi seseorang untuk bisa kembali melihat dengan jelas. Hal ini bukan hanya tentang kesehatan mata, tetapi juga tentang memberikan harapan dan meningkatkan produktivitas mereka," jelasnya.

Silvia dan Helly sepakat bahwa program ini tidak akan berhenti di sini. "Kami berkomitmen untuk menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda rutin. Ke depan, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak daerah dan membantu lebih banyak masyarakat," kata Helly. 

Silvia juga mengajak lebih banyak lembaga untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti ini. "Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

 

Dukungan dari RSUD Cililin dan Dinas Kesehatan

Direktur RSUD Cililin, dr. Neng Siti Djulaeha, juga mengapresiasi program ini. Menurutnya, operasi katarak ini memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu.

“Operasi katarak ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat karena bisa melihat lagi. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut," ujarnya. 

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, dr. Nurul Rasihan, kegiatan ini telah membantu 200 orang yang mendaftar untuk melakukan operasi katarak.

“Kami berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara periodik untuk membantu masyarakat yang tidak mampu,” ujarnya.

Dia mengajak lembaga lainberkolaborasi dalam kegiatan bakti sosial kesehatan. “Kami menghimbau kepada para lembaga untuk bekerja sama dengan kami,” tambah Nurul. 

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya