Liputan6.com, Jakarta Ada sebuah amalan luar biasa yang dapat menghapus dosa, namun masih jarang diketahui banyak orang. Bahkan, amalan ini memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan sekadar mengucapkan istighfar dalam menghapus dosa-dosa seseorang.
Dengan kata lain, ketika istighfar saja tidak cukup untuk menghapus dosa tertentu, ada amalan lain yang lebih dahsyat dan mampu menghapusnya. Sebagaimana diketahui, tidak semua dosa dapat diampuni hanya dengan mengucapkan istighfar. Beberapa dosa membutuhkan amalan khusus agar benar-benar dihapus oleh Allah.
Amalan ini dijelaskan dalam salah satu karya besar yang sangat berpengaruh, yaitu Ihya Ulumuddin karya Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali. Karya monumental ini menguraikan berbagai aspek ibadah dan akhlak, termasuk amalan-amalan yang dapat menjadi sarana penghapusan dosa secara lebih efektif.
Advertisement
Berikut informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (8/3/2025).
Penjelasan Tentang Amalannya
Mengutip dari laman NU Online, sebagian ulama mengatakan, istighfar memang amalan untuk menghapus dosa. Tetapi istighfar tidak dapat menghapus semua jenis dosa.
Ada jenis dosa tertentu yang hanya dapat dihapus oleh amalan selain istighfar. Sebagian ulama tidak menyebutkan dosa apa yang tidak dapat dihapus oleh istighfar.
Mereka hanya menyebut amalan utama penghapus dosa tersebut, yaitu perjuangan dalam memenuhi nafkah untuk keluarga.
وقال بعض السلف من الذنوب ذنوب لا يكفرها إلا الغم بالعيال وفيه أثر عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال من الذنوب ذنوب لا يكفرها إلا الهم بطلب المعيشة
Artinya:
“Sebagian ulama mengatakan, ada jenis dosa yang tidak dapat dihapus kecuali oleh keresahan perihal nafkah keluarga. Perihal ini terdapat hadits Rasulullah saw dari (sahabat Abu Hurairah ra), ‘Dari sekian dosa terdapat jenis dosa yang tidak dapat ditebus kecuali dengan kebimbangan untuk mencari penghidupan (keluarga), (HR At-Thabarani, Abu Nu’aim, dan Al-Khatib),” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz II, halaman 37).
Dari hadits tersebut, kita dapat menarik pengertian bahwa perjuangan dalam mencukupi kebutuhan nafkah keluarga dengan jalan yang halal tentunya memiliki nilai istimewa dalam Islam.
Perjuangan pemenuhan nafkah keluarga ini dapat mengantarkan seseorang ke dalam surga sebagaimana keterangan hadits berikut perihal perjuangan orang tua dalam membesarkan dan mendidik anaknya sampai mereka mandiri.
وقال صلى الله عليه و سلم من كان له ثلاث بنات فأنفق عليهن وأحسن إليهن حتى يغنيهن الله عنه أوجب الله له الجنة ألبتة ألبتة إلا أن يعمل عملا لا يغفر له
Artinya:
“Rasulullah bersabda, ‘Siapa saja yang memiliki tiga putri, lalu memenuhi nafkah mereka dan memperlakukan mereka dengan baik sehingga Allah menjadikan mereka mandiri terhadap ayahnya, niscaya Allah jadikan surga untuknya sama sekali kecuali ia mengamalkan jenis dosa yang tidak dapat diampuni (seperti syirik),’ (HR Al-Kharaithi).” (Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: II/37). Ibnu Majah, Abu Dawud, At-Tirmidzi dari Abu Said ra, Ahmad, Abu Ya’la, Abus Syekh, Al-Kharaithi dari sahabat Anas ra, dan At-Thabarani dari sahabat Jabir ra meriwayatkan hadits serupa dengan lafal berbeda. (Sayyid Muhammad Az-Zabidi, Kitab Ithafus Sadatil Muttaqin bi Syarhi Ihya’i Ulumiddin, [Beirut, Muassasatut Tarikh Al-Arabi: 1994 M/1414 H], juz V, halaman 315).
Advertisement
Apresiasi Tinggi Rasulullah kepada Para Pejuang Nafkah
Rasulullah saw tidak kurang-kurang mengapresiasi dan membesarkan hati umatnya yang berjuang mencari nafkah yang halal untuk anak, istri, dan orang tua yang menjadi tanggungan mereka. Rasulullah mengerti benar bahwa ikhtiar pemenuhan kehidupan sehari-hari dengan jalan halal di samping mendidik anak-anak membutuhkan upaya keras.
Perjuangan mencari nafkah keluarga tidak mudah bagi banyak umatnya. Rasulullah mengabarkan bahwa para pejuang nafkah mendapatkan tempat VVIP di surga kelak.
وروى الديلمى من حديث أبى هريرة إن فى الجنة درجة لا ينالها إلا أصحاب الهموم يعنى في المعيشة
Artinya: “Ad-Dailami meriwayatkan hadits Rasulullah saw dari sahabat Abu Hurairah ra, ‘Di surga terdapat sebuah tingkat yang tidak akan dicapai kecuali orang yang bimbang,’ yakni resah memikirkan penghidupan nafkah keluarga.” (Az-Zabidi, 1994 M/1414 H: V/315).
Pejuang nafkah keluarga jelas mendapat tempat istimewa dalam Islam. Perjuangan nafkah keluarga mulai dari pemenuhan logistik sehari-hari sampai menemani pertumbuhan anak-anak hingga mereka menjadi pribadi yang mandiri merupakan amal ibadah yang sangat mulia sehingga dapat menghapus dosa yang tidak terhapus oleh istighfar.
Keutamaan Istighfar
Mengutip dari laman bmm.or.id, berikut adalah beberapa keutamaan dari membaca istighfar, antara lain:
Menghapuskan Dosa
Keutamaan pertama dari membaca istighfar adalah menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT, seseorang dapat terhindar dari azab. Allah SWT dengan rahmat-Nya akan mengampuni dosa sebanyak apapun itu, selama istighfar dilakukan dengan tulus dan sungguh-sungguh.
Sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadis, yaitu: “Allah berfirman: ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya kamu memohon dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu betapapun banyaknya (dosa) yang ada pada dirimu dan Aku tidak peduli.” (HR. Tirmidzi)
Terhindar dari Azab Allah SWT
Berbagai musibah dan bencana yang menimpa manusia sering kali disebabkan oleh kesalahan dan dosa manusia itu sendiri. Untuk menghindari azab dari Allah, salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada-Nya.
Rasulullah SAW. bersabda: "Dan tidaklah Allah akan mengazab kalian sementara kalian dalam keadaan banyak beristighfar." (HR. Ibnu Asakir)
Mendatangkan Kebaikan di Dunia
Bacaan astaghfirullah yang dilafalkan dengan hati yang ikhlas dan niat yang benar, dapat mendatangkan kebaikan di dunia. Allah SWT juga akan membalas dengan memberikan keberkahan dalam hidup seseorang yang rajin beristighfar.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 3:
وَأَنِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَٰعًا حَسَنًا إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِى فَضْلٍ فَضْلَهُۥ ۖ وَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
Artinya: "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku takut kamu (akan) ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat)."
Advertisement
