Liputan6.com, Jakarta Ulama terkemuka, Syekh Ali Jaber, pernah mengisahkan tentang sebuah doa yang luar biasa. Doa ini begitu istimewa hingga ribuan malaikat berlomba-lomba untuk mencatatnya setiap kali dilafalkan.
Dalam sebuah video YouTube Shorts di kanal @samuderadakwah, Syekh Ali Jaber menjelaskan tentang Doa Sakinah, yang memiliki keutamaan luar biasa dan menarik perhatian banyak malaikat. Ia mengungkapkan bahwa karena keagungan doa ini, lebih dari 37.000 malaikat berebut untuk mencatat pahala dari orang yang membacanya.
Baca Juga
Simak lebih jelas penjabarannya di bawah ini yang telah dirangkum pada Kamis (20/3/2025).
Advertisement
Begini Bacaan Doa dan Cara Mengamalkan
Syekh Ali Jaber menyebutkan bahwa doa ini dibaca saat sholat setelah ucapan “Sami’ Allahu liman hamidah Rabbana lakal hamdu”. Kalimat tersebut berarti "Allah telah mendengar orang yang memuji-Nya. Ya Rabb kami, hanya bagi-Mu segala pujian.”
Sementara oa yag diperebutkan malaikat itu, Syekh Ali Jaber menyebutkan “Hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fih,” yang berarti “Puji-pujian yang banyak, baik, dan diberkahi di dalamnya.”
Frasa ini mengandung makna pujian yang melimpah dan penuh berkah.
Kelanjutan doa ini adalah “Mubarokan ilaihi kama yuhibbu rabbuna wa yardho,” yang berarti “Diberkahi kepadanya sebagaimana yang diinginkan oleh Tuhan kami dan disukai-Nya.”
Kalimat ini menunjukkan penyerahan diri kepada kehendak dan keridhaan Allah.
Secara lengkap begini bacaannya, Hamdan katsiran thoyyiban mubaarokan fiihi mubaarokan alaihi kama yuhibbu robbuna wa yardho.
Syekh Ali Jaber menekankan bahwa doa ini bukan hanya sekadar bacaan, melainkan bentuk kedekatan hati dan jiwa kepada Allah.
“Melafazkan doa ini dalam sholat dapat membawa ketenangan dan kedamaian yang mendalam dalam kehidupan seseorang,” katanya.
Menurutnya, doa ini memiliki kekuatan spiritual yang besar, yang dapat mempengaruhi keadaan hati dan pikiran seseorang.
Syekh Ali Jaber mengajarkan bahwa dengan melafalkan doa ini, seseorang dapat merasakan kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Keterangan amalan tersebut di atas, berdasarkan hadis shahih Bukhari berikut ini:
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ الزُّرَقِيِّ قَالَ كُنَّا يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ قَالَ أَنَا قَالَ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ. (رواه البخاري باب فضل ربنا ولك الحمد)
Diriwayatkan dari Rifa’ah bin Ra’ah bin Rafi; Az-Zuraqi berkata: “Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi SAW. Ketika mengangkat kepalanya dari ruku beliau mengucapkan: Sami’allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya).”
Advertisement
Doa yang Dicatat Ribuan Malaikat
Seorang Muslim sangat dianjurkan untuk membaca doa yang akan menjadi rebutan malaikat, yakni:
حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى
Hamdan Katsīran Thayyiban Mubārakan Fīhi (Mubārakan ‘alaihi Kamā Yuhibbu Rabbunā wa Yardhā
Keterangan kalimat tersebut di atas, berdasarkan hadis shahih Bukhari berikut ini:
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ الزُّرَقِيِّ قَالَ كُنَّا يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ قَالَ أَنَا قَالَ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ. (رواه البخاري باب فضل ربنا ولك الحمد)
Diriwayatkan dari Rifa’ah bin Ra’ah bin Rafi; Az-Zuraqi berkata: “Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi SAW. Ketika mengangkat kepalanya dari ruku beliau mengucapkan: Sami’allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya).”
“Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca; Rabbana wa laka al-hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah).”
“Setelah selesai shalat, beliau bertanya: ‘Siapa orang yang membaca kalimat tadi?’ Orang itu menjawab, ‘Saya.’ Beliau bersabda: Aku melihat lebih dari 30 Malaikat, berebut siapa di antara mereka yang lebih dahulu untuk mencatat (kebaikan dari) kalimat tersebut.” (HR. Bukhari)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Rifā’ah bin Rāfi’ dan dan dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan-nya, Kitab as-Shalāh, ada tambahan pada bagian akhir:
مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى
Mubārakan ‘alaihi Kamā Yuhibbu Rabbunā wa Yardhā.
Artinya : penuh berkah, seperti yang di cintai dan di ridlai oleh Rabb kami.
