Liputan6.com, Jakarta Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang kaya akan protein dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, tempe yang disimpan dalam suhu ruang cenderung cepat mengalami fermentasi berlebihan, sehingga teksturnya menjadi lembek dan rasanya berubah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara penyimpanan yang tepat agar tempe tetap segar dan bisa bertahan lebih lama.
Jika disimpan dengan benar, tempe bisa tetap awet hingga berbulan-bulan tanpa mengurangi kualitas rasa dan nutrisinya. Beberapa metode penyimpanan, seperti membungkusnya dengan plastik atau kertas, menyimpannya di dalam kulkas, hingga membekukannya di freezer, dapat memperpanjang daya tahannya hingga tiga bulan.
Baca Juga
Dengan teknik penyimpanan yang tepat, tempe tidak hanya bisa bertahan lebih lama tetapi juga tetap enak saat diolah menjadi berbagai hidangan. Artikel ini akan membahas cara efektif menyimpan tempe agar tetap awet hingga tiga bulan, serta tips agar tempe tetap memiliki tekstur dan cita rasa yang baik meskipun disimpan dalam waktu lama.
Advertisement
1. Menyimpan Tempe di Kulkas
Salah satu cara paling praktis untuk memperpanjang umur tempe adalah dengan menyimpannya di kulkas. Suhu dingin di dalam kulkas dapat memperlambat proses fermentasi, sehingga tempe bisa bertahan lebih lama. Sebelum menyimpannya, pastikan tempe dibungkus dengan plastik atau daun pisang agar tetap terjaga kelembapannya dan tidak terkontaminasi oleh bau dari makanan lain di dalam kulkas.
Tempe yang disimpan di kulkas umumnya bisa bertahan hingga satu minggu sebelum mulai mengalami perubahan tekstur. Jika ingin menyimpannya lebih lama, potong tempe menjadi beberapa bagian kecil sesuai kebutuhan. Dengan begitu, setiap kali ingin memasak, Anda cukup mengambil bagian yang diperlukan tanpa harus mengeluarkan seluruh tempe dari penyimpanan, yang dapat mempercepat proses pembusukan.
Advertisement
2. Membekukan Tempe di Freezer
Untuk penyimpanan jangka panjang, tempe bisa dibekukan di dalam freezer. Suhu beku akan menghentikan proses fermentasi secara total, sehingga tempe bisa bertahan hingga tiga bulan atau bahkan lebih. Sebelum memasukkan tempe ke dalam freezer, sebaiknya potong-potong terlebih dahulu sesuai porsi masakan agar lebih praktis saat digunakan. Kemudian, bungkus tempe dengan plastik atau masukkan ke dalam wadah kedap udara untuk menghindari terbentuknya bunga es yang dapat merusak teksturnya.
Saat akan digunakan, tempe beku sebaiknya dikeluarkan terlebih dahulu dan dibiarkan di suhu ruang hingga lunak sebelum dimasak. Hindari mencairkannya dengan air panas karena dapat membuat teksturnya menjadi terlalu lembek. Dengan metode ini, tempe akan tetap segar dan tidak kehilangan rasa serta nutrisinya meskipun disimpan dalam waktu lama.
3. Mengeringkan Tempe dengan Oven atau Sinar Matahari
Cara lain untuk mengawetkan tempe adalah dengan mengeringkannya menggunakan oven atau menjemurnya di bawah sinar matahari. Pengeringan ini akan mengurangi kadar air dalam tempe, sehingga menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri yang menyebabkan pembusukan. Untuk mengeringkan tempe dengan oven, potong tempe menjadi irisan tipis, kemudian panggang dengan suhu rendah sekitar 50-70°C hingga teksturnya benar-benar kering.
Jika menggunakan sinar matahari, irisan tempe bisa dijemur di tempat yang terkena sinar matahari langsung selama beberapa hari hingga benar-benar kering. Setelah kering, tempe bisa disimpan dalam wadah kedap udara dan diletakkan di tempat yang sejuk. Saat akan dikonsumsi, tempe kering ini bisa direndam dalam air terlebih dahulu sebelum diolah menjadi berbagai hidangan.
Advertisement
4. Merebus Tempe Sebelum Disimpan
Merebus tempe sebelum menyimpannya juga bisa menjadi cara efektif untuk memperpanjang umur simpannya. Proses perebusan dapat membunuh bakteri dan jamur yang masih aktif dalam tempe, sehingga menghambat proses pembusukan. Rebus tempe dalam air mendidih selama 5-10 menit, lalu tiriskan hingga benar-benar kering sebelum menyimpannya di kulkas atau freezer.
Tempe yang sudah direbus dapat bertahan lebih lama dibandingkan tempe mentah karena kadar mikroorganisme di dalamnya telah berkurang. Selain itu, metode ini juga membantu menjaga tekstur tempe agar tetap padat saat disimpan dalam waktu lama. Tempe rebus bisa langsung digoreng atau diolah menjadi berbagai masakan tanpa perlu dicairkan terlebih dahulu.
5. Menyimpan Tempe dalam Larutan Garam
Metode lain yang cukup efektif adalah menyimpan tempe dalam larutan garam. Garam memiliki sifat pengawet alami yang dapat memperlambat pertumbuhan jamur dan bakteri yang menyebabkan tempe cepat busuk. Caranya, larutkan garam secukupnya dalam air, kemudian rendam tempe di dalam larutan tersebut selama beberapa menit sebelum dikeringkan dan disimpan di kulkas atau freezer.
Tempe yang disimpan dengan metode ini cenderung lebih tahan lama dan tidak mudah berubah warna. Selain itu, rasa gurih alami dari garam akan meresap ke dalam tempe, sehingga bisa menambah cita rasa saat dimasak. Pastikan untuk menyesuaikan kadar garam agar tidak terlalu asin dan tetap sesuai selera.
Dengan berbagai cara di atas, tempe bisa tetap awet hingga tiga bulan tanpa kehilangan cita rasa dan nutrisinya. Pilihlah metode penyimpanan yang paling sesuai dengan kebutuhan agar tempe selalu siap digunakan kapan saja!
Advertisement
