Sejuta Cinta untuk Sesama dari Red White Line Community

Dalam sebuah semangat untuk berbuat sesuatu bagi bangsa lewat karya dan sentuhan nyata, Red White Line community datang membagikan cinta.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Sep 2013, 09:19 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2013, 09:19 WIB
130920awhiteline.jpg
Citizen6, Salatiga: Kecintaan dan kebanggaan kepada bangsa yang dicintai yaitu Indonesia. Sebuah semangat kepedulian memunculkan benih kecil dalam hati untuk mulai bertumbuh menjadi sebuah taman indah yang bisa dirasakan setiap orang yang membutuhkan.
                
Red White Line community lahir di awal 2012 di sebuah kota kecil Salatiga, dalam sebuah semangat untuk berbuat sesuatu bagi bangsa lewat karya dan sentuhan nyata. Menolong sesama dan membagikan cinta menjadi sebuah langkah awal yang terus dilakukan.  

Di latarbelakangi oleh beberapa anak muda yang gemar musik dan menciptakan lagi yang datang dari berbagai profesi, status maupun daerah maka terbentuklah komunitas ini. Kami ada karena punya hati dan cinta yang sama kepada sesama.



Di tengah banyaknya generasi muda yang tidak peduli kepada sesama, Red White Line community membawa misi berbuat sesuatu untuk bangsa lewat apapun yang bisa diberikan dan ingin menjadi inspirasi kepada anak-anak muda, yaitu dari sekaranglah kita harus berbuat sesuatu untuk bangsa ini . Moto kami adalah lebih baik berbuat sesuatu yang nyata kepada sesama walaupun kecil,dari pada memiliki rencana ataupun mimpi besar tapi tidak melakukan apa-apa.

Sebagai langkah awal Red White Line community berbuat sesuatu yang nyata untuk orang lain, yakni dengan mengunjungi Wisma Kasih Bunda, yang merupakan sebuah rumah singgah bagi anak-anak penderita hydrochepalus. Selain membelikan kebutuhan untuk mereka, kami juga menghibr anak-anak penderita hydrochepalus dengan lagu-lagu. Sepulangnya dari tempat ini, kami terinspirasi untuk mencipatakan lagu-lagu dan mulai merekamnya agar bisa mendapatkan dana untuk membantu operasi anak-anak yang terkena hydrochepalus.

Dalam perjalanan komunitas ini, kami juga ikut mendukung dalam konser malam renungan AIDS sedunia di Salatiga pada Mei 2012 dan kampanye Thalasemia yang bertajuk Standup for Love Stand up for Thalasemia di Solo, pada Mei 2013.

Langkah Red White Line community masih terus berlanjut. Selain mengunjungi penderita hydrochepalus, kami juga mengungjungi anak-anak penderita kanker di RSUD Dr Moewardi Solo. Di tempat ini, kami bernyanyi bersama, membagi senyum serta cerita di tengah mereka.

Karya–karya kami berupa single ataupun mini album diharapkan bisa menjadi inspirasi dan akan mengetuk hati siapapun yang akan membelinya, sehingga bisa digunakan sepenuhnya untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung, seperti hydrochepalus ataupun penderita kanker. Lewat apa yang komunitas kami lakukan, berharap muncuk komunitas-komunitas lain yang peduli sesama, peduli akan bangsanya tanpa dibatasi suku, ras, agama, status sosial, dan ekonomi.

Mari kita bergandeng tangan untuk sebarkan cinta dan sejahterakan bangsa kita Indonesia yang kita banggakan. Salam cinta Red White Line Community. (Yafet Arie Nugroho/Mar)

Yafet Arie Nugroho adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya