`Jalanan` Menang di Busan International Film Festival 2013

Film dokumenter JALANAN yang mengisahkan tiga orang musisi jalanan Jakarta terpilih menjadi Film Dokumenter Terbaik di BIFF di Korea.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Okt 2013, 11:43 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2013, 11:43 WIB
131014abusan.jpg
Citizen6, Bali: Film dokumenter JALANAN yang mengisahkan tiga orang musisi jalanan Jakarta terpilih menjadi Film Dokumenter Terbaik di Busan International Film Festival (BIFF) di Korea. Kemenangan ini adalah pertama kalinya untuk film Indonesia selama 18 tahun sejarah festival film di Busan.

JALANAN yang disutradarai dan diproduseri oleh Daniel Ziv ini terpilih sebagai film dokumenter terbaik dari 11 film dokumenter yang berkompetisi. Kemenangan ini diumumkan di konferensi pers pada Sabtu, 12 Oktober 2013. Ernest Hariyanto, editor dan co-produser JALANAN, hadir untuk menerima penghargaan pada acara penutupan festival film terbesar dan bergengsi di Asia ini.

JALANAN yang berdurasi 107 menit menceritakan keseharian Boni, Titi dan Ho- yang sehari-harinya mengamen di bis kota. Film ini menggambarkan dari dekat perjuangan mereka di belantara beton Jakarta, dengan gaya yang ‘nyeleneh’ dalam menyikapi tantangan hidup. Namun di saat yang sama memperlihatkan wajah ibukota yang garang, tapi sekaligus jenaka dan apa adanya. Pada world premiere-nya di BIFF, tim JALANAN juga mengajak Ho, salah satu karakter di film ini, untuk hadir dan menghibur masyarakat Busan lewat penampilannya yang memikat.

Tim juri kategori Wide Angle, di mana film ini berkompetisi, terdiri dari Ryan Harrington (produser film; Tribeca Film Institute, New York), John Badalu (produser film; Indonesia), dan Min Hwan-ki (sutradara film; Korea). Di dalam pernyataan resminya, BIFF menyatakan JALANAN layak menjadi pemenang karena film ini memperlihatkan sistem kelas di Indonesia melalui karakter-karakternya yang hangat dan tidak berlebihan.

"JALANAN dibuat untuk memberi suara kepada yang tidak punya suara, dan untuk membuat perjuangan masyarakat yang sehari-harinya terlupakan menjadi lebih personal," ujar Daniel.

"Film ini juga merupakan surat cinta saya terhadap Jakarta, sebuah kota yang permukaannya tampak garang namun penuh dengan kehangatan, energi dan harapan; sebuah kota yang tenggelam dalam korupsi dan ketidaksetaraan namun dihuni oleh orang-orang dengan hati yang murni dan berbakat," sambungnya.

JALANAN adalah proyek film pertama Daniel, penulis buku "Jakarta Inside Out' dan editor pertama majalah 'Djakarta! – The City Life Magazine'. Pengambilan gambar berlangsung selama 4 tahun dan dilakukan oleh tim kecilnya di jalan-jalan ibukota.

JALANAN ditampilkan pertama kali di Indonesia malam ini di Ubud Writers & Readers Festival, di layar tancap di halaman Museum Antonio Blanco, Bali. Film ini direncanakan tayang di bioskop-bioskop di Indonesia pada awal 2014. (Sekar Sosronegoro/Mar)

Sekilas pengalaman pertama Ho, salah satu karakter film JALANAN, ke luar negeri (Busan, Korea) dapat dibaca di blog.jalananmovie.com.

Update tentang JALANAN dapat dilihat di Facebook Page: www.facebook.com/jalananmovie, website: www.jalananmovie.com dan di Twitter: @JalananMovie. Teaser film dapat dilihat di bit.ly/jalananteaser.

Sekar Sosronegoro adalah JALANAN Media Relations dan pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya