Citizen6, Semarang: Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Future Leader Summit (FLS), sebuah organisasi pemuda di Semarang mengadakan rangkaian acara yang salah satunya mengunjungi rumah-rumah veteran di Semarang.
Acara yang berlangsung pada Minggu 10 November 2013, sekitar pukul 08.00-17.00 WIB ini dimulai dengan melakukan kunjungan ke rumah para veteran pejuang kemerdekaan. Dilanjutkan dengan teatrikal di Jalan Pahlawan bersama komunitas-komunitas pemuda lainnya di Semarang, lalu ditutup dengan ziarah dan doa bersama di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal.
Kegiatan yang bertujuan untuk mengenang kembali jasa para pahlawan ini dimulai dengan mengunjungi rumah para pejuang kemerdekaan yang telah purna tugas. Kunjungan dilakukan kepada 5 pejuang di Semarang, yang dari segi ekonomi dan kesehatan kurang baik. Mudjimin, Sajidun, Poniman, Darmono, dan Sukarjo adalah para pejuang yang dikunjungi oleh FLS. Mereka adalah para pejuang kemerdekaan 1945, Trikora, Dwikora, hingga pemberontakan G30SPKI. Mayoritas usia dari para pejuang ini sekitar 70 hinga 90 tahun. Data tersebut didapat dari Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jawa Tengah dan Kota Semarang.
Dalam kunjungannya, organisasi yang lahir di Semarang ini mengucapkan terimakasih atas jasa para pejuang dan berkomitmen agar terus berkontribusi untuk bangsa ini demi melanjutkan perjuangan para pahlawan. Selain itu mereka membagikan sembako, uang, serta plakat penghargaan sebagai simbolisasi ucapan terimakasih atas jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan Indonesia. Lewat Afif selaku Project Leadernya mengucapkan, "Terimakasih kepada bapak selaku pejuang kemerdekaan, hasil perjuanganmu akan terus ada dan kami lanjutkan."
Banyak hal yang membuat mereka prihatin saat mengunjungi rumah para pejuang ini. Dari mulai rumah yang sudah tidak layak huni, hingga sakit parah yang diderita para veteran ini. Namun di tengah keterbatasan dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap keadaan para pejuang ini, dalam kunjungannya para pemuda mendapatkan pesan semangat dari para pejuang.
Salah satunya dikatakan Poniman. Ia mengatakan,"Pemuda sekarang harus lebih semangat lagi tetap berjuang dan terus dekat dengan gusti Allah dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun."
Azka salah satu peserta dalam keiatan ini juga mengungkapkan,"Banyak sekali nilai yang dapat saya petik dari acara ini. Saya sebagai pemuda merasa prihatin dengan keadaan pahlawan-pahlawan ini, mereka seperti kurang mendapat perhatian. Padahal mereka dulunya yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa."
Setelah berkunjung ke rumah para veteran, acara dilanjutkan dengan orasi, puisi, dan teatrikal di Jalan Pahlawan Semarang. Kegiatan ini dirancang oleh organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip), yang bekerjasama dengan komunitas dan organisasi kepemudaan lainnya seperti; Care Enviromental Organization (CEO) Semarang, Komunitas Mahasiswa Bogor (KOMBO), Komunitas Sipil Masuk Desa, dan FLS sendiri. Empat organisasi kepemudaan tersebut bersama-sama menampilkan aksi teatrikal dan pembacaan puisi yang menggambarkan semangat perjuangan para pahlawan.
"Dengan diadakannya acara seperti ini diharapkan dapat mengobarkan semangat para pemuda Indonesia yang hadir dalam rangkaian acara tersebut untuk bersama-sama menjaga dan memelihara semangat perjuangan para pahlawan yang dahulu membela tanah air kita," tutur Arief sebagai ketua HMJ Pemerintahan Undip yang turut menyampaikan orasi dalam acara tersebut. Mereka menutup acara peringatan Hari Pahlawan ini dengan ziarah dan doa bersama di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal. (Muhammad Irzal Adiakurnia/mar)
Muhammad Irzal Adiakurnia adalah pewarta warga.
Mulai 6 November-15 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Jika Aku Punya Startup". Dapatkan 3 tiket masuk ke acara Startup Asia Jakarta 2013, yang masing-masing tiketnya bernilai Rp 3,3 jutaan ditambah merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Acara yang berlangsung pada Minggu 10 November 2013, sekitar pukul 08.00-17.00 WIB ini dimulai dengan melakukan kunjungan ke rumah para veteran pejuang kemerdekaan. Dilanjutkan dengan teatrikal di Jalan Pahlawan bersama komunitas-komunitas pemuda lainnya di Semarang, lalu ditutup dengan ziarah dan doa bersama di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal.
Kegiatan yang bertujuan untuk mengenang kembali jasa para pahlawan ini dimulai dengan mengunjungi rumah para pejuang kemerdekaan yang telah purna tugas. Kunjungan dilakukan kepada 5 pejuang di Semarang, yang dari segi ekonomi dan kesehatan kurang baik. Mudjimin, Sajidun, Poniman, Darmono, dan Sukarjo adalah para pejuang yang dikunjungi oleh FLS. Mereka adalah para pejuang kemerdekaan 1945, Trikora, Dwikora, hingga pemberontakan G30SPKI. Mayoritas usia dari para pejuang ini sekitar 70 hinga 90 tahun. Data tersebut didapat dari Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jawa Tengah dan Kota Semarang.
Dalam kunjungannya, organisasi yang lahir di Semarang ini mengucapkan terimakasih atas jasa para pejuang dan berkomitmen agar terus berkontribusi untuk bangsa ini demi melanjutkan perjuangan para pahlawan. Selain itu mereka membagikan sembako, uang, serta plakat penghargaan sebagai simbolisasi ucapan terimakasih atas jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan Indonesia. Lewat Afif selaku Project Leadernya mengucapkan, "Terimakasih kepada bapak selaku pejuang kemerdekaan, hasil perjuanganmu akan terus ada dan kami lanjutkan."
Banyak hal yang membuat mereka prihatin saat mengunjungi rumah para pejuang ini. Dari mulai rumah yang sudah tidak layak huni, hingga sakit parah yang diderita para veteran ini. Namun di tengah keterbatasan dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap keadaan para pejuang ini, dalam kunjungannya para pemuda mendapatkan pesan semangat dari para pejuang.
Salah satunya dikatakan Poniman. Ia mengatakan,"Pemuda sekarang harus lebih semangat lagi tetap berjuang dan terus dekat dengan gusti Allah dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun."
Azka salah satu peserta dalam keiatan ini juga mengungkapkan,"Banyak sekali nilai yang dapat saya petik dari acara ini. Saya sebagai pemuda merasa prihatin dengan keadaan pahlawan-pahlawan ini, mereka seperti kurang mendapat perhatian. Padahal mereka dulunya yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa."
Setelah berkunjung ke rumah para veteran, acara dilanjutkan dengan orasi, puisi, dan teatrikal di Jalan Pahlawan Semarang. Kegiatan ini dirancang oleh organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip), yang bekerjasama dengan komunitas dan organisasi kepemudaan lainnya seperti; Care Enviromental Organization (CEO) Semarang, Komunitas Mahasiswa Bogor (KOMBO), Komunitas Sipil Masuk Desa, dan FLS sendiri. Empat organisasi kepemudaan tersebut bersama-sama menampilkan aksi teatrikal dan pembacaan puisi yang menggambarkan semangat perjuangan para pahlawan.
"Dengan diadakannya acara seperti ini diharapkan dapat mengobarkan semangat para pemuda Indonesia yang hadir dalam rangkaian acara tersebut untuk bersama-sama menjaga dan memelihara semangat perjuangan para pahlawan yang dahulu membela tanah air kita," tutur Arief sebagai ketua HMJ Pemerintahan Undip yang turut menyampaikan orasi dalam acara tersebut. Mereka menutup acara peringatan Hari Pahlawan ini dengan ziarah dan doa bersama di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal. (Muhammad Irzal Adiakurnia/mar)
Muhammad Irzal Adiakurnia adalah pewarta warga.
Mulai 6 November-15 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Jika Aku Punya Startup". Dapatkan 3 tiket masuk ke acara Startup Asia Jakarta 2013, yang masing-masing tiketnya bernilai Rp 3,3 jutaan ditambah merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.