Soal Penyadapan,Yusril: Sikap Indonesia Kurang Tegas

Aksi spionase Australia yang menyadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa pejabat di Indonesia menuai banyak kecaman di Indonesia

oleh Liputan6 diperbarui 19 Nov 2013, 10:45 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2013, 10:45 WIB
131119mata.jpg
Citizen6, Jakarta: Aksi spionase Australia yang menyadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan beberapa pejabat di Indonesia menuai banyak kecaman di Indonesia.

President SBY pun telah memulangkan dubes Indonesia di canberra sebagai sikap Indonesia. Namun menurut Yusril Izha Mahendra, langka SBY memulangkan dubesnya ke Jakarta untuk koordinasi. Yusril malah mempertanyakan apa maksud memulangkan dubes Indonesia. Ahli Hukum Tata Negara ini menilai  Australia telah bener-benar dengan nyata menyadap SBY dan beberapa pejabatnya melalui kedubesnya yang berada di Jakarta.

"Dubes Australia hanya dipangil oleh Kemenlu untuk "koordinasi" yg tdk jelas apa maksudnya," tanya yusril di akun twitter nya @Yusrilihza_Mhd.

Sambung yusril, "Saya kira sang Dubes dipanggil untuk dibriefing mengenai sikap RI yg mengutuk penyalahgunaan asilitad diplomatik utk kegiatan spionase," katanya.

Yusril pun membandingkan sikap SBY dengan Presiden Suharto saat Indonesia disadap oleh negara besar seperti Uni Sovyet pada akhir tahun 1970an yang menurutnya berbeda jauh.

"Waktu itu sejumlah diplomat Soviet lakukan kegiatan mata-mata, temasuk staf penerbangan Airofolt, " cerita yusril.

Di kala itu sikap Suharto sangat tegas dengan mengusir diplomat Soviet dan minta negaranya mengurangj jumlah diplomatnya di Jakarta. Bukan hanya itu saja, Penerbangan Airoflot dari Moscow ke Jakarta pun juga ditutup oleh Pemerintah Suharto.

"Pemerintah RI sekarang ini begitu lembek sikapnya terhadap negara asing yg menginjak2 kehormatan kita sebagai sebuah bangsa," ucap nya. (Leman Bens/mar)

Leman Bens adalah pewarta warga.

Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya