Citizen6, Bogor: Tahun 2013 adalah akhir dari masa jabatan saya sebagai Putra Batik Nusantara Favorit 2012. Tepat 2 Oktober 2013 lalu, saya resmi digantikan oleh Putra Putri Batik Nusantara 2013. Bagi saya, ini bukanlah akhir, melainkan awal dari segalanya.
Di pertengahan Oktober, saat diminta menjadi salah satu pemberi materi pada karantina "Pemilihan Nanang Galuh (Duta Wisata) Provinsi Kalimantan Selatan 2013", saya diminta untuk berbicara seputar batik dan pelestarian warisan nusantara. Saya pun berangkat berbekal restu dan izin dari Ikatan Pecinta Batik Nusantara selaku yayasan yang menaungi Putra Putri Batik Nusantara.
Senang luar biasa ketika melihat semangat serta antusiasme generasi muda di sana untuk mempelajari batik serta melestarikan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan. Saya pun bertemu dengan Chef Agus Sasirangan (salah satu jawara ajang memasak) yang dengan baik hati mengajak berkeliling Kota Banjarmasin.
Selain menjadi pemateri di karantina Nanang Galuh, saya juga diajak untuk live interview di salah satu radio anak muda Banjarmasin. Senang rasanya bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar pelestarian batik kepada generasi muda di Kalimantan Selatan.
Sepulang dari Banjarmasin, saya kembali pada rutinitas saya sebagai mahasiswa tingkat 3 di Telkom Economics and Business School, Telkom University, Bandung. Puji syukur, tidak lama berselang, saya mendapatkan penghargaan sebagai "Mahasiswa Terbaik bidang Seni Budaya" di SMTM Awards Telkom University, 2013. Penghargaan ini diberikan atas komitmen serta dedikasi saya akan pelestarian budaya Indonesia, yang dijalankan selama menjadi Putra Batik Nusantara Favorit 2012, serta melalui beberapa marching band show bertemakan kebudayaan, yang saya buat selaku marching band music and show director untuk beberapa marching band di Bogor.
Ini merupakan apresiasi kedua yang saya dapatkan dari kampus, setelah dipercaya untuk menjadi delegation spoke person pada Summer Immersion Program 2013 di Korea Selatan pada Maret lalu. November lalu, saya diundang untuk menjadi pembicara para karantina "Pemilihan Duta Wisata Indonesia tingkat nasional tahun 2013" dimana Provinsi Aceh mendapatkan giliran untuk menjadi tuan rumah. Di sana, saya kembali berbicara seputar pelestarian wastra nusantara.
Berusia 20 tahun dan berbicara dihadapan generasi muda yang cerdas dan berbakat di ajang bergengsi tingkat nasional tentu bukanlah perkara mudah. Tapi saya tidak menyerah dan terus maju untuk menjalani tantangan itu sebaik mungkin. Seorang teman pernah mengingatkan, saya bukanlah guru mereka, melainkan orang yang akan berbagi pengetahuan dan pengalaman yang sudah saya dapatkan lebih dulu dari mereka.
Nasehat itu kemudian menguatkan saya dan alhasil, sesi saya pada saat karantina berjalan dengan lancar dan respon positif saya dapatkan baik dari panitia penyelenggara, peserta, maupun tamu yang hadir.
2013 is such a great year. I got a lot of amazing adventures and beneficial opportunities that gave me more added values. Being young is not to be underestimated, but to prove that we have the spirits, ideas, and energies to do plenty of actions to change the world into a better place. The ability is in each of us.
Penulis
Bayu Adhitama
Bogor,bayuadhitamxxx@gmail.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Di pertengahan Oktober, saat diminta menjadi salah satu pemberi materi pada karantina "Pemilihan Nanang Galuh (Duta Wisata) Provinsi Kalimantan Selatan 2013", saya diminta untuk berbicara seputar batik dan pelestarian warisan nusantara. Saya pun berangkat berbekal restu dan izin dari Ikatan Pecinta Batik Nusantara selaku yayasan yang menaungi Putra Putri Batik Nusantara.
Senang luar biasa ketika melihat semangat serta antusiasme generasi muda di sana untuk mempelajari batik serta melestarikan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan. Saya pun bertemu dengan Chef Agus Sasirangan (salah satu jawara ajang memasak) yang dengan baik hati mengajak berkeliling Kota Banjarmasin.
Selain menjadi pemateri di karantina Nanang Galuh, saya juga diajak untuk live interview di salah satu radio anak muda Banjarmasin. Senang rasanya bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar pelestarian batik kepada generasi muda di Kalimantan Selatan.
Sepulang dari Banjarmasin, saya kembali pada rutinitas saya sebagai mahasiswa tingkat 3 di Telkom Economics and Business School, Telkom University, Bandung. Puji syukur, tidak lama berselang, saya mendapatkan penghargaan sebagai "Mahasiswa Terbaik bidang Seni Budaya" di SMTM Awards Telkom University, 2013. Penghargaan ini diberikan atas komitmen serta dedikasi saya akan pelestarian budaya Indonesia, yang dijalankan selama menjadi Putra Batik Nusantara Favorit 2012, serta melalui beberapa marching band show bertemakan kebudayaan, yang saya buat selaku marching band music and show director untuk beberapa marching band di Bogor.
Ini merupakan apresiasi kedua yang saya dapatkan dari kampus, setelah dipercaya untuk menjadi delegation spoke person pada Summer Immersion Program 2013 di Korea Selatan pada Maret lalu. November lalu, saya diundang untuk menjadi pembicara para karantina "Pemilihan Duta Wisata Indonesia tingkat nasional tahun 2013" dimana Provinsi Aceh mendapatkan giliran untuk menjadi tuan rumah. Di sana, saya kembali berbicara seputar pelestarian wastra nusantara.
Berusia 20 tahun dan berbicara dihadapan generasi muda yang cerdas dan berbakat di ajang bergengsi tingkat nasional tentu bukanlah perkara mudah. Tapi saya tidak menyerah dan terus maju untuk menjalani tantangan itu sebaik mungkin. Seorang teman pernah mengingatkan, saya bukanlah guru mereka, melainkan orang yang akan berbagi pengetahuan dan pengalaman yang sudah saya dapatkan lebih dulu dari mereka.
Nasehat itu kemudian menguatkan saya dan alhasil, sesi saya pada saat karantina berjalan dengan lancar dan respon positif saya dapatkan baik dari panitia penyelenggara, peserta, maupun tamu yang hadir.
2013 is such a great year. I got a lot of amazing adventures and beneficial opportunities that gave me more added values. Being young is not to be underestimated, but to prove that we have the spirits, ideas, and energies to do plenty of actions to change the world into a better place. The ability is in each of us.
Terima kasih Allah SWT, terima kasih 2013. Saya berjanji untuk menjadi seorang Bayu yang lebih baik dari saat ini. (mar)
Penulis
Bayu Adhitama
Bogor,bayuadhitamxxx@gmail.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.