Bola.com, Jakarta - Tim nasional Indonesia U-20 bersiap menghadapi kompetisi di Piala Asia U-20 2025. Dalam pengundian untuk fase grup, tim Garuda Muda ditempatkan di grup C bersama Uzbekistan, Iran, dan Yaman.
Timnas Indonesia U-20 akan berkompetisi melawan 15 tim lainnya di Piala Asia U-20 2025 yang akan berlangsung di China, dari tanggal 12 Februari hingga 1 Maret 2025, dengan pusat pelaksanaan di Kota Shenzhen, China.
Baca Juga
Yusuf Kurniawan, seorang pengamat sepak bola nasional, berpendapat bahwa Timnas Indonesia U-20 memperoleh banyak pelajaran dari turnamen mini bernama Mandiri U-20 Challenge Series yang digelar di Sidoarjo minggu lalu.
Advertisement
Dalam tiga pertandingan, Jens Raven dan rekan-rekan mengalami kekalahan dari Suriah (0-2) dan Yordania (0-1), namun berhasil meraih kemenangan 4-0 atas India di pertandingan terakhir.
"Secara overall memang kurang memuaskan ya kalau rujukannya adalah hasil. Jelas ini bukan hasil yang diharapkan, beruntung kita bisa menang lawan India dan diharapkan bisa menjadi modal kebangkitan di Piala Asia U-20 nanti," tutur Yusuf Kurniawan dalam kanal Youtube Indosiar.
"Kekalahan di dua laga sebelumnya tentu menjadi catatan yang saya kira harus benar-benar menjadi evaluasi mendalam karena lawan-lawan yang nanti kita hadapi di Piala Asia U-20 yang sesungguhnya jauh lebih kuat dari ini," lanjut pria yang akrab disapa Yuke.
Persiapan yang Memakan Waktu Lama
Pihak terkait membahas durasi persiapan Timnas Indonesia U-20 yang secara khusus diarahkan untuk mengikuti turnamen Piala Asia U-20 2025. Tim ini telah dibentuk sebagai dasar sejak tahun sebelumnya.
Indra Sjafri dan para pemainnya telah mempersiapkan diri selama hampir satu tahun. Mereka menjalani berbagai pemusatan latihan, berpartisipasi dalam turnamen internasional, dan mengikuti babak Kualifikasi sebelum berhasil masuk ke putaran final Piala AFF U-20 2025.
"Pertandingan pertama mereka dimulai dari bulan Maret kemudian mendapatkan beberapa uji, apa istilahnya, event-event yang mereka jalani. Ya seperti turnamen Toulon di Prancis kemudian Piala AFF U-19 dengan menjadi juara, lalu turnamen di Korea Selatan, dan terbaru Challenge Series. Artinya memang tim ini sungguh-sungguh dipersiapkan untuk tujuan yang paling tinggi yaitu lolos ke Piala Dunia U-20," ungkap Yuke.
"Pemain-pemain juga sudah banyak bertumbuh, membuat harapan publik jadi memang sangat besar sama tim ini."
"Tapi inilah sepak bola, namanya pemain muda ada masa up ada masa down cuma yang menjadi kekhawatiran publik ini terjadinya justru hilang saat kejuaraan sesungguhnya nanti di Piala Asia," lanjutnya.
Advertisement
Tak Mudah
Yuke menyatakan bahwa kemenangan telak 4-0 melawan India di Sidoarjo merupakan modal berharga saat menghadapi kompetisi di China nanti. Persiapan ini sangat penting mengingat tantangan yang akan dihadapi ketika bertanding melawan tim-tim kuat seperti Iran, Uzbekistan, dan Yaman di putaran final Piala Asia U-20 mendatang tidak akan mudah diatasi.
Donny Tri Pamungkas, Muhammad Ragil, Toni Firmansyah, dan Jens Raven perlu bermain dengan lebih tenang dalam membangun serangan serta menyelesaikan peluang yang ada. Dominasi permainan dengan banyaknya peluang yang diciptakan menjadi berita baik bagi tim asuhan Indra Sjafri sebelum bertemu dengan tim sekelas Iran atau Uzbekistan.
"Kemenangan atas India memang sangat dibutuhkan setelah kita mengalami dua kekalahan di mana kita enggak mencetak gol sama sekali, sekarang kita banjir gol tapi memang kalau dilihat dari teknis kekuatan lawan yang kita hadapi melawan India memang berbeda sekali dibandingkan Suriah dan Yordania yang memang sangat kuat," ungkap Yuke.
Ia juga menambahkan, "Saya pikir menjadi gambaran ya nanti kita akan menghadapi lawan yang sama ya terutama Uzbekistan merupakan juara juara Bert Iran juga tim sangat betul betul oke," yang menjelaskan tantangan berat yang menanti di kejuaraan tersebut.
Fokus pada Pertahanan
Dalam turnamen mini di Sidoarjo, Timnas Indonesia U-20 mendapat pengalaman berharga dari tiga pertandingan yang mereka jalani. Tim ini berhasil mencetak empat gol, namun juga kebobolan sebanyak tiga kali. Hal ini membuat setiap lini mendapat perhatian lebih, termasuk mengenai kedalaman skuad menurut Yuke.
"Suka tidak suka kita harus akui bahwa bahwa kedalaman tim kita secara umum bukan saja di pertahanan. Dua laga awal kebobolan dua gol, dari banyak kesalahan-kesalahan elementer," ujar Yuke.
Perubahan strategi terlihat jelas dalam pertandingan terakhir melawan India, di mana ada sedikit perubahan dalam cara bermain. Sebelumnya, tim bermain dengan tiga bek dan kemudian berubah menjadi empat bek. Perubahan ini tampaknya memberikan keseimbangan yang lebih baik bagi tim.
Yusuf Kurniawan menegaskan, "Memang sebaiknya kita bermain dengan 4 bek karena dengan 3 bek kelihatan sekali kedalaman lini pertahanan kita nih belum belum mumpuni ya sehingga kita perlu 4 bek sejajar yang memang kompak."
Sumber: Kanal Youtube Indosiar
Advertisement