Liputan6.com, Jakarta - Pertukaran cryptocurrency AS, Kraken berkembang ke Timur Tengah dan akan membuka kantor pusat regionalnya di Abu Dhabi setelah menerima lisensi penuh untuk mengoperasikan platform perdagangan yang diatur di UEA.
Direktur pelaksana Kraken untuk Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Curtis Ting mengungkapkan pihaknya sangat senang bisa berekspansi ke daerah timur tengah.
Baca Juga
“Kami sangat senang dapat mengatur operasi kami tepat di ADGM (Pasar Global Abu Dhabi) itu sendiri untuk mengoperasikan platform aset virtual yang akhirnya menawarkan pasangan Dirham untuk investor di kawasan ini,” ujar Ting dikutip dari Bitcoin.com, ditulis Sabtu (11/6/2022).
Advertisement
Setelah mendapatkan persetujuan peraturan dari ADGM dan Otoritas Pengatur Layanan Keuangan untuk peluncuran lokalnya, Kraken akan menjadi pertukaran mata uang kripto pertama yang menawarkan pendanaan langsung dan perdagangan dirham UEA terhadap Bitcoin, Ether, dan berbagai aset virtual lainnya.
“Bagi kami, sangat penting untuk memfasilitasi akses ke pasar global dan likuiditas global dengan memastikan bahwa investor dan pedagang di kawasan memiliki akses ke mata uang lokal,” kata Ting.
Kraken, yang diluncurkan pada 2011 dan beroperasi di lebih dari 60 negara, mengatakan peluncuran UEA menandai permainan yang lebih luas ke wilayah yang semakin menguntungkan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih Banyak Kompetisi
Timur Tengah adalah salah satu pasar cryptocurrency yang tumbuh paling cepat di dunia, membentuk 7 persen dari volume perdagangan global, menurut Chainalysis.
Binance, pertukaran kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, termasuk di antara mereka yang juga mempertimbangkan kehadiran yang lebih besar di Timur Tengah, di mana perdagangan cryptocurrency menjadi semakin mainstream.
Binance diberikan persetujuan untuk beroperasi di Abu Dhabi dalam beberapa minggu terakhir, dan akan merekrut lebih dari 100 posisi di negara tersebut.
Pertukaran kripto lainnya, Bybit juga diberikan persetujuan untuk membuka kantor pusat di Dubai bulan lalu, sementara FTX juga menerima lisensi aset virtual di Dubai dan akan segera mendirikan kantor pusat regional.
Advertisement
Binance Siap Ekspansi di Eropa
Sebelumnya, belum lama ini, Binance umumkan badan hukumnya di Italia telah terdaftar pada regulator di negara tersebut, karena pertukaran mata uang kripto utama berusaha untuk mendapatkan daya tarik di Eropa.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (31/5/2022), pendaftaran Binance Italia, yang didirikan dalam beberapa bulan terakhir, berpotensi membuat perusahaan lebih akuntabel dan mengurangi prospek pencucian uang.
Binance mengatakan, sekarang dapat membuka kantor di Italia dan memperluas tim lokal. Perusahaan ini adalah salah satu dari 14 operator aset virtual yang terdaftar di Organismo degli Agenti e dei Mediatori (OAM), yang mengatur industri kripto di Italia.
Langkah ini dilakukan hampir setahun setelah Binance dipaksa untuk memutar kembali penawaran produknya di seluruh Eropa setelah mendapat pengawasan dari regulator. Di Italia, perusahaan harus menghentikan bisnis berjangka dan turunannya.
Awal bulan ini, Chief Executive Officer Binance, Changpeng Zhao mengatakan perusahaan juga telah terdaftar di regulator pasar Prancis. Binance juga mencari pendaftaran di Swiss, Swedia, Spanyol, Belanda, Portugal dan Austria.
Broker Dealer
Sepanjang 2022, Binance sangat menggenjot ekspansi-nya ke berbagai belahan dunia. Beberapa bulan lalu, Binance telah berhasil memperoleh lampu hijau sementara dari regulator Abu Dhabi, memperdalam ekspansinya di Timur Tengah.
Perusahaan itu mengatakan mereka diberikan persetujuan oleh Otoritas Pengatur Jasa Keuangan dari Pasar Global Abu Dhabi untuk beroperasi sebagai broker-dealer dalam aset digital.
Perusahaan itu mengatakan langkah itu merupakan langkah awal menuju menjadi "penyedia layanan aset virtual yang diatur sepenuhnya" di kota tersebut.
Ini adalah kota kedua yang disetujui oleh Binance. Sebelumnya, Binance menerima lisensi kripto di Dubai pada Maret 2022. Langkah ini juga dilakukan setelah Binance disahkan di Bahrain oleh bank sentral negara itu.
Binance telah berupaya mendorong ekspansinya ke pasar Timur Tengah setelah mendapatkan sambutan dingin di beberapa negara lain.
Advertisement