Liputan6.com, Jakarta - Bertambah lagi korban terbaru dari penurunan pasar kripto yang dikenal dengan crypto winter atau musim dingin kripto. Kali ini, pertukaran kripto yang berbasis di Jerman yaitu Nuri.
Pada Selasa, 9 Agustus 2022 waktu setempat, pertukaran mata uang kripto Jerman Nuri mengajukan kebangkrutan di hadapan pengadilan Berlin karena siklus bearish yang berkepanjangan yang telah dialami pasar kripto sejak awal 2022.
Baca Juga
Meskipun alami kebangkrutan, Nuri tak membekukan penarikan bagi para penggunanya. Dalam kasus Nuri, pengguna masih bisa untuk memindahkan dana mereka.
Advertisement
Perusahaan Kripto Jerman Pertama yang Bangkrut
Nuri adalah perusahaan cryptocurrency Jerman pertama yang mengajukan kebangkrutan setelah gagal menemukan pemodal ventura jangka pendek yang tertarik untuk membantu mereka mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh musim dingin kripto.
Menurut Nuri, jatuhnya pasar kripto dan runtuhnya layanan pinjaman kripto Celsius Network adalah alasan utama yang membuat perusahaan mengajukan kebangkrutan. Nuri memiliki bisnis yang kuat dengan Celsius.
"Lingkungan yang menantang ini, memiliki dampak yang bertahan lama pada perkembangan bisnis Nuri dan sekarang manajemen mengajukan kepailitan,” isi pengajuan kepailitan, dikutip dari Cryptopotato, Kamis (11/8/2022).
Runtuhnya Nuri dapat mengantarkan langkah-langkah yang lebih ketat untuk perusahaan cryptocurrency yang berbasis di Jerman, karena perusahaan tersebut beroperasi tanpa lisensi perbankan berkat kemitraannya dengan Solarisbank, sebuah perusahaan teknologi berlisensi Jerman dengan cabang di Spanyol, Italia, dan Prancis.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Terdampak Crypto Winter
Banyak Perusahaan Kripto Terdampak Crypto Winter
Dalam beberapa bulan terakhir telah banyak perusahaan kripto yang mengajukan kebangkrutan dampak dari penurunan pasar yang disebut dengan siklus crypto winter.
Tak hanya kebangkrutan, perusahaan-perusahaan kripto juga banyak memangkas jumlah pekerja mereka untuk efisiensi pengeluaran perusahaan.
Dari sekian banyak perusahaan kripto yang terdampak, ada beberapa yang paling menonjol yaitu Three Arrows Capital (3AC). 3AC merupakan perusahaan dana lindung nilai kripto yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini mengajukan kebangkrutan setelah jatuhnya dua token besar yaitu Terra LUNA dan Terra USD (UST).
Runtuhnya 3AC akhirnya menyeret Celsius Network, salah satu dana investasi cryptocurrency paling signifikan dalam ekosistem, yang harus mengajukan kebangkrutan setelah mengalami defisit USd 1,19 miliar atau sekitar Rp 17,7 triliun di neraca.
Bangkrutnya 3AC dan Celsius Network menjadi ujung tombak yang menembus perusahaan kripto lainnya seperti Voyager Digital, BlockFi, dan kini Nuri, yang meski sempat bergejolak selama beberapa bulan sebelumnya, gagal mengatasi pukulan brutal keduanya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Perusahaan Pinjaman Kripto di Singapura Hodlnaut Tangguhkan Penarikan
Sebelumnya, perusahaan pemberi pinjaman dan peminjam yang berbasis di Singapura, Hodlnaut telah menangguhkan penarikan, pertukaran, dan penyetoran. Hal tersebut disampaikan oleh pihak perusahaan pada Senin, 8 Agustus 2022.
Dengan adanya ini, Hodlnaut menjadi perusahaan terbaru yang terdampak penurunan pasar kripto baru-baru ini. Pemberi pinjaman kripto itu juga mengatakan akan menarik aplikasinya untuk lisensi dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk menyediakan layanan pembayaran token digital, yang telah diterima pada Maret 2022.
Hodlnaut mengatakan langkah itu karena kondisi pasar baru-baru ini" dan "untuk fokus pada menstabilkan likuiditas dan melestarikan aset. Perusahaan ini adalah yang terbaru dalam serangkaian pemain kripto secara global yang mengalami kesulitan menyusul aksi jual tajam di pasar yang dimulai pada Mei dengan runtuhnya dua token, Luna dan TerraUSD.
Kegagalan yang dialami perusahaan kripto dengan profil tinggi lainnya termasuk pemberi pinjaman kripto Amerika Serikat Celsius, dan dana yang berbasis di Singapura Three Arrows Capital, keduanya mengajukan kebangkrutan bulan lalu.
Hodlnaut disebut sebagai salah satu klien institusi Celsius, menurut pengajuan pengadilan. Namun ini masih belum diverifikasi secara langsung oleh pihak perusahaan maupun pengadilan.
Singapura, yang digadang-gadang menjadi pusat utama untuk kripto dan blockchain di Asia, telah melihat beberapa perusahaan kripto mengalami kesulitan dalam beberapa bulan terakhir.
Vauld, platform pinjaman dan perdagangan kripto yang berbasis di Singapura, menangguhkan penarikan pada awal Juli, dan akhir bulan yang sama, Zipmex, pertukaran kripto yang berfokus di Asia Tenggara, menangguhkan penarikan, meskipun sejak itu melanjutkannya untuk beberapa produk.
Ada PHK hingga Penangguhan Penarikan Jadi Sentimen Negatif Kripto
Sebelumnya, pasar kripto telah diguncang berbagai sentimen sepanjang awal 2022 yang membuat harga aset digital semakin merosot. Penurunan pasar kripto tak hanya disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global dan tekanan resesi, melainkan dampak dari industri sendiri.
Bulan lalu misalnya, kripto mulai terkoreksi dalam setelah 2 kripto milik perusahaan Terraform Labs, Terra USD (UST) dan LUNA sama-sama kehilangan nilai. Hal itu memperparah aksi jual di pasar kripto.
Kemudian pada pekan lalu, pasca pengumuman inflasi dan suku bunga yang meningkat, kripto kembali melemah ke level terendah sejak Desember 2020. Penurunan yang terjadi baru-baru ini bukan hanya karena inflasi tapi runtuhnya pemain utama industri kripto yang diduga memperparah penurunan harga.
Banyaknya pemain utama di industri kripto yang terdampak kasus membuat investor ketakutan dan meninggalkan aset berisiko itu. Berikut sentimen yang diduga memperparah penurunan kripto yang belakangan ini terjadi.
Advertisement