Liputan6.com, Jakarta Peretas telah mencuri USD 3,8 miliar atau setara Rp 56,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.896 per dolar AS) dari investor kripto sepanjang 2022. Ini meningkat 13 persen dari 2021 dan menandai rekor tertinggi baru sepanjang masa untuk pencurian tahunan koin digital.
Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (6/2/2023), meningkatnya peretasan crypto ini hanyalah indikator terbaru untuk menggarisbawahi bagaimana keamanan dalam pasar aset digital, terutama Decentralized Finance (DeFi), tetap menjadi kendala utama bagi industri ini.
Baca Juga
Menurut laporan baru oleh perusahaan forensik blockchain Chainalysis, protokol DeFi menyumbang USD 3,1 miliar atau setara Rp 41,6 triliun, sekitar 82 persen, dari semua kripto yang dicuri oleh peretas, naik 9 persen dari 2021.
Advertisement
Bagian yang lebih baru dari industri kripto, DeFi bergantung pada perangkat lunak yang dapat diprogram yang dikenal sebagai smart contract, yang bila digunakan pada blockchain publik umumnya menawarkan lebih banyak transparansi pada tingkat kode dan transaksi daripada kripto lainnya.
Dengan total modal USD 53,7 miliar atau sekitar Rp 799,9 triliun yang disimpan dalam protokol DeFi, sisi keuangan digital yang lebih baru dan kurang diatur ini hanya menyumbang 5 persen dari semua uang dalam kripto, menurut DefiLlama.
Jembatan Blockchain Jadi Target Terbesar
Peretasan pada aplikasi perangkat lunak yang dikenal sebagai jembatan lintas rantai, yang memungkinkan pengguna untuk memindahkan aset digital dari satu blockchain ke blockchain lainnya, menghasilkan 64 persen, atau USD 3,1 miliar, dari dana yang dicuri tahun ini.
Jembatan blockchain memungkinkan pengguna kripto untuk memindahkan aset dari satu blockchain ke blockchain lainnya, jembatan mengunci aset pengguna ke dalam kontrak pintar di satu blockchain, lalu mencetak aset yang setara di rantai lain dalam transaksi yang mirip dengan pertukaran mata uang asing. Namun, prosedur ini juga membuat gerakan ini sangat rentan terhadap eksploitasi.
Â
Peretasan Terkenal
Peretasan jembatan lintas rantai yang terkenal tahun lalu termasuk Nomad USD 190 juta atau setara Rp 2,8 triliun pada bulan Agustus. Kemudian jembatan blockchain Harmony USD 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun pada Juni.
Selanjutnya jembatan Ronin diretas sebanyak USD 625 juta atau setara Rp 9,3 triliun selama Maret, dan Wormhole USD 326 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun pada awal Februari 2022.
Â
Disclaimer:Â Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement