Liputan6.com, Jakarta Penguatan yang terjadi pasar kripto sejak awal 2023 harus kembali tertahan karena adanya kejutan baru di industri terkait peraturan ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Dilansir dari Decrypt, Senin (13/1/2023), harga kripto terbesar di dunia, Bitcoin (BTC) mengalami kerugian minggu terbesarnya sejak awal 2023. Bitcoin merosot 7,5 persen selama tujuh hari terakhir dan diperdagangkan di kisaran USD 21.760 atau setara Rp 330,4 juta (asumsi kurs Rp 15.187 per dolar AS) sepanjang akhir pekan, menurut data CoinGecko.
Baca Juga
Ethereum, cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga turun 8,5 persen selama sepekan terakhir dan berpindah tangan di kisaran USD 1.524 atau setara Rp 23,14 juta.
Advertisement
Sebagian besar sentimen bearish minggu ini berasal dari regulator AS, yang terus mengawasi kripto setelah beberapa kebangkrutan profil tinggi tahun lalu dari perusahaan seperti Celsius, Three Arrows Capital, dan FTX.
Pada Rabu, CEO pertukaran kripto Coinbase, Brian Armstrong menulis di Twitter dia telah mendengar rumor SEC yang akan memperketat pengawasan pada pertukaran kripto.
Pada Kamis, 9 Februari 2023 rumor tersebut terkonfirmasi ketika SEC mengumumkan telah memberikan sanksi kepada pertukaran kripto Kraken dengan denda USD 30 juta atau setara Rp 455,6 miliar dan memerintahkannya untuk menutup layanan stakingnya.
Solana (SOL) menghadapi kerugian terberat di antara cryptocurrency teratas dan mencukur 17 persen dari nilai pasarnya.
Satu-satunya mata uang kripto terkemuka yang membukukan keuntungan signifikan minggu ini adalah token DAO untuk protokol pertaruhan likuid terbesar kripto, Lido Finance.
LDO melonjak 11 persen setelah tim merilis detail peningkatan besar yang berfokus pada membuka kunci penarikan di Ethereum dan mendiversifikasi validator jaringan.
Bitcoin Catatkan Penurunan Terbesar Mingguan Sejak Awal 2023
Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Senin (13/2/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin, 13 Februari 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah 0,14 persen dalam 24 jam terakhir dan 5,20 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 21.794 per koin atau setara Rp 331 (asumsi kurs Rp 15.187 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga masih melemah pagi ini. ETH turun 1,76 persen dalam sehari terakhir dan 7,52 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 22,91 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) berhasil menguat di tengah kripto lain yang melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 1,46 persen, tetapi masih melemah 3,69 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,79 juta per koin.
Kemudian Cardano,masih terjebak di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA turun 1,24 persen dan 6,75 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.525 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menguat dalam satu hari terakhir sebesar 3,44 persen. Namun masih melemah 8,64 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 326.688 per koin.
Sedangkan XRP turut kembali terkoreksi. XRP anjlok 1,84 persen dalam 24 jam dan 5,70 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 5.719 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali loyo. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 0,20 persen dan 10,70 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.249 per token.
Harga kripto hari ini yakni stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1.010 triliun atau setara Rp 15.339 triliun.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Investor Institusi Ingin Harga Bitcoin Dapat Sentuh Rp 1,5 Miliar
Sebelumnya, sebuah survei baru menunjukkan investor institusional mengharapkan tahun depan menjadi tahun yang kuat untuk bitcoin dan yakin tentang valuasi jangka panjang cryptocurrency.
Dilansir dari Bitcoin.com, ditulis Minggu (12/2/2023), sebanyak 65 persen investor institusional yang disurvei setuju bitcoin bisa mencapai USD 100.000 atau setara Rp 1,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.188 per dolar AS).
Survei tersebut dilakukan Manajemen Aset Digital Nickel. Nickel meminta perusahaan riset pasar Pureprofile untuk mewawancarai 200 investor institusi dan manajer kekayaan di berbagai negara yaitu AS, Inggris, Jerman, Singapura, Swiss, UEA, dan Brasil. Para responden secara kolektif mengelola aset sekitar USD 2,85 triliun atau setara Rp 42.748 triliun.
Mengenai harga bitcoin, manajer aset menjelaskan, studi ini menemukan tingkat kepercayaan yang tinggi tentang tren jangka panjang kripto. Sebanyak 23 persen memperkirakan BTC akan berharga di atas USD 30.000 atau setara Rp 449,4 juta pada akhir 2023.
Selain itu, 65 persen investor institusional yang disurvei setuju bitcoin masih bisa mencapai USD 100.000 dalam jangka panjang. Di antara mereka, 58 persen mengharapkan BTC untuk mencapai tingkat harga ini dalam tiga hingga lima tahun, sementara 25 persen mengatakan akan memakan waktu lima tahun atau lebih.
Sementara itu, 39 persen dari total responden memperkirakan harga bitcoin akan mencapai puncaknya pada November 2021 sebesar USD 69.000 atau setara Rp 1 miliar dalam tiga tahun.
Sementara 76 persen mengatakan kemungkinan akan terjadi dalam lima tahun. Hanya 3 persen yang mempertanyakan apakah bitcoin akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa lagi.